Mengajarkan Budi Pekerti untuk Anak Sekolah Dasar

Jurnalis : Nur Rizda Malay (Tzu Chi Cabang Sinar Mas) , Fotografer : M. Irsyal rasmono, Jojor Safrida (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Para siswa duduk lesehan menyimak materi dari relawan di dalam ruang kelas.

“Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Budi pekerti yang luhur diyakini menjadi salah satu bekal terbaik untuk tumbuh kembang anak-anak. Untuk itu, relawan Tzu Chi di Kutai Barat, Kalimantan Timur memberikan bekal ini untuk siswa kelas 4-6 SD Tunas Lestari yang berada di Sungai Kedang Estate. Nova Triana Tarigan, salah satu relawan mengatakan bekal budi pekerti ini sangat penting bagi anak-anak. Adapun materi yang disampaikan pada hari itu, Jumat (21/7/23) adalah tentang “Aku dan Keluargaku”.

Dalam pembelajaran budi perkerti tersebut, dapat memberikan penjelasan bagaimana sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak memiliki tugasnya masing-masing dan bagaimana seorang anak harus melakukan hal yang baik untuk keluarganya. “Materi budi pekerti itu banyak ya. Dan hari ini kita menyampaikan hal sederhana pemahaman tentang keluarga. Tujuannya agar anak-anak tahu pentingnya sebuah keluarga, juga paham bentuk kasih sayang keluarga terhadap mereka. Dengan begitu nantinya mereka juga bisa membalas semua kebaikan orang tuanya di rumah, seperti membantu pekerjaan rumah, menjaga adik atau saudara, juga rajin belajar,” ucapnya.

Salah satu siswa antusias menjawab pertanyaan dari relawan.

Meski ada keterbatasan listrik, tak menghalangi semangat relawan berbagi dengan anak-anak. Jika listrik menyala, relawan menyampaikan materi melalui power point. Kali ini relawan bersiasat dengan mencetak semua materi yang akan disampaikan ke anak-anak. Dengan begitu, anak-anak bisa melihat dengan jelas apa yang disampaikan relawan.

“Iya memang karena ada kendala listrik, akhirnya kita putar otak mengakalinya. Bentuk print out seperti ini malah jadi hal yang menarik untuk anak-anak. Kita juga senang melihat antusiasme mereka,” ungkap Yulianda Oktavianda, salah satu relawan.

Di tengah penyampaian materi, Yulianda Oktavianda memberikan beberapa pertanyaan untuk melatih konsentrasi para siswa. Banyak yang memberikan jawaban dengan antusias, menjadi bukti siswa menyimak materi yang diberikan dengan baik. Dan setelah selesai memberikan materi pembelajaran budi pekerti, para relawan juga memberikan games dalam bentuk kelompok kepada siswa-siswi. Selesai games dengan bahan materi “Aku dan Keluargaku” maka kelompok yang dapat menjawab serta mendapatkan poin tertinggi akan mendapatkan hadiah dari relawan.

Relawan memberikan hadiah untuk siswa yang berhasil mendapat poin tertinggi dalam games “Aku dan Keluargaku”.

Intan salah satu anak yang hadir dalam acara ini. Kedatangan relawan menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. “Iya senang, ibu-ibu mau datang berbagi bersama kami. Saya juga jadi tahu harus membalas budi baik orang tua karena mereka sudah bersusah payah mendidik dan memberikan kita semua kebutuhan,” ujarnya.

Sebagai penutup, relawan memberikan makanan tambahan untuk meningkatkan gizi anak-anak. Tak lama kemudian relawan berpisah dengan anak-anak. Jejak cinta kasih yang relawan sebarkan hari ini diharapkan bisa menjadi bekal yang baik untuk masa depan anak-anak.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kebahagiaan Yang Didapat dari Memberi

Kebahagiaan Yang Didapat dari Memberi

01 Oktober 2020

Pagi itu kelas dimulai dengan menonton video dengan tema Makna Kebahagiaan dan Bagaimana Bersikap kepada Orang Tua. Dalam video tersebut diceritakan tentang seorang anak yang hidup berdua dengan ayahnya. Namun sang anak sangat membenci ayahnya hingga akhirnya Ia menemukan rahasia besar sang ayah.

Ungkapan Cinta dan Hormat untuk Orang Tua

Ungkapan Cinta dan Hormat untuk Orang Tua

05 Desember 2017

Penutupan kelas budi pekerti Tzu Chi diadakan pada tanggal 26 November 2017 di Tzu Chi Center Pantai Indah Kapuk diikuti sebanyak 30 anak. Mereka juga merangkai bunga yang dipersembahkan untuk orang tua sebagai tanda kasih sayang dan ungkapan terima kasih.

Kesabaran Saat Menghadapi Tantangan

Kesabaran Saat Menghadapi Tantangan

15 Juni 2017

Kelas budi pekerti Er Dong Ban dan Tzu Shao Ban menghadirkan metode belajar yang baru. Anak-anak diajak untuk berpikir dan melakukan apa yang diajarkan dalam kelas.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -