Mengalirkan Ajaran Jing Si dan Budaya Humanis.

Jurnalis : Lina K. Lukman (He Qi Pusat), Fotografer : Ciu Yen (He Qi Pusat) , Widya (Tzu Ching Jakarta)
 
 

foto
Relawan Tzu Chi tengah menerangkan tentang kisah dan makna celengan bambu kepada seorang pengunjung pameran Jing Si Books & Cafe di Mal Summarecon Serpong, Banten.

Setiap hari dari tanggal 29 – 31 Maret 2013, sejak pukul 9.00 WIB, karyawan Jing Si dan juga relawan sudah menata barang dan bersiap-siap untuk menyambut pengunjung. Pukul 10.00 WIB pameran Jing Si yang diadakan di Summarecon Mall Serpong, Tangerang dibuka. Satu per satu pengunjung yang datang menghampiri area pameran dan selalu disambut dengan senyuman hangat dan sapaan ramah relawan.

 

Pengunjung pameran juga dipersilahkan untuk duduk di bangku yang sudah disediakan. Kemudian relawan dengan berbudaya humanis menyuguhkan teh dan makanan kecil. Ada pula yang mendampingi pengunjung untuk memperkenalkan dan menjelaskan tentang Tzu Chi. Pengunjung juga bisa melihat tayangan video kilas balik Tzu Chi  serta Sutra Bakti Seorang Anak, dan juga lagu dengan bahasa isyarat tangan yang diperagakan secara bergantian oleh relawan Tzu Chi Tangerang dan Jakarta, juga anak-anak dari kelas budi pekerti Tzu Chi. Stan-stan yang memperkenalkan produk Jing Si juga terlihat ramai dikunjungi dan dengan mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh relawan, pengunjung jadi bisa lebih mengenal produk-produk Jing Si, seperti produk Da Ai Tech yang berasal dari botol-botol plastik.

Untuk pengunjung yang membawa anak-anak, Paman Dongeng juga hadir setiap jam 3 sore dengan cerita-cerita yang lucu dan juga mendidik. Susan (31), pengunjung yang datang bersama anaknya mengatakan, “Saya melihat pameran ini sangat bagus, anak saya juga sangat senang sekali bisa mendengarkan cerita dari Paman Dongeng. Saya berharap acara seperti ini bisa terus diadakan.”

foto   foto

Keterangan :

  • Paman Dongeng turut menghibur anak-anak dengan kisah-kisah yang penuh dengan pesan moral (kiri).
  • Pameran yang berlangsung dari tanggal 29-31 Maret 2013 ini menarik minat pengunjung mal yang mayoritas merupakan warga Serpong dan sekitarnya (kanan).

Melihat area pameran yang menempati ruangan yang cukup besar, sudah tentu memerlukan persiapan yang matang. Lu Lien Chu Shijie, koordinator acara ini menjelaskan, “Untuk melakukan persiapan pameran memerlukan waktu selama seminggu, untuk mendekorasi area pameran dilakukan selama 2 hari berturut-turut oleh sekitar 70 orang relawan pada siang hari dan 20 relawan pada malam hari yang bekerja sampai jam 3 pagi.” Beliau juga menambahkan, ”Tujuan kita mengadakan pameran ini adalah untuk menggalang Bodhisatwa dunia dan juga diharapkan kita bisa mengalirkan ajaran Jing Si serta mengalirkan budaya Jing Si, seperti budaya humanis kepada masyarakat di sekitar sini, karena ini juga merupakan harapan dari Master Cheng Yen.”

Beatrice (5) dan Freya (7) adalah murid-murid Xiao Ban Kelas Budi Pekerti Tzu Chi, yang selama 3 hari ikut serta memeragakan bahasa isyarat tangan dan mereka juga turut melayani pengunjung. Ketika saya bertanya apakah mereka merasa cape ikut pameran “Ngga cape, aku senang kasih teh dan shouyu,” jawab mereka dengan polos dan menggemaskan.

Di penghujung acara. “Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua relawan Jakarta yang telah datang untuk mendukung, sehingga pameran ini dapat terselenggara dengan lancar,” ucap Lien Chu Shijie ketika relawan Tangerang dan Jakarta, berkumpul untuk saling mengucapkan Gan en saat pameran yang berlangsung selama 3 hari ini selesai. Ada awal pasti akan ada akhir, dan tak ada pesta yang tak akan usai. Namun kerja sama yang harmonis, juga kehangatan dan kebahagian yang terasa antara relawan Jakarta dan Tangerang, tetap akan ada di dalam hati setiap relawan.

  
 

Artikel Terkait

Cintai Lingkungan dengan Tanaman Organik

Cintai Lingkungan dengan Tanaman Organik

24 Mei 2017
Beragam cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan lingkungan. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya, mendaur ulang sampah, hingga memanfaatkan lahan dengan menanam tanaman organik seperti yang telah dilakukan oleh relawan Tzu Chi Sinar Mas.
Hati Akong Ama yang Bahagia

Hati Akong Ama yang Bahagia

08 Juli 2010
Tawa bahagia serta rasa haru menyelimuti akong-ama dan relawan setelah bernyanyi dan berdansa bersama. “Sangat menyenangkan ketika dapat berbagi dengan orang lain.  Selain merasakan kebahagian bagi diri sendiri, ada kepuasan yang tidak terkatakan,” kata Acheng, seorang relawan.
Cinta Kasih untuk Ibu

Cinta Kasih untuk Ibu

10 Mei 2019

Puncak acara pun tiba, orang tua sudah duduk dengan rapi, kemudian anak-anak mendatangi orang tua mereka masing-masing. Anak-anak ini kemudian memberikan bunga yang mereka buat kepada orang tuanya. Terasa suasana haru dalam acara tersebut.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -