Mengantar Cinta Kasih untuk Korban Kebakaran di Panipahan

Jurnalis : Utami Deni (Tzu Chi Tebing Tinggi), Fotografer : Elin Juwita, Wardi (Tzu Chi Tebing Tinggi)

Mengantar Cinta Kasih untuk Korban Kebakaran di Panipahan

Relawan Tzu Chi melakukan pembagian bantuan di Panipahan yang pada Sabtu, 12 November 2016 lalu tertimpa kebakaran. Kejadian tersebut menghanguskan 16 rumah dengan korban sebanyak 23 KK.

Selasa, 22 November 2016, Tzu Chi Tebing Tinggi mengadakan pembagian bantuan kepada warga korban kebakaran di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2016 tersebut menghanguskan 16 rumah warga Panipahan di Jalan Berdikari dan Jalan Balok. Kebakaran terjadi pada pukul 16.00 WIB dan api berhasil dipadamkan dalam waktu satu setengah jam. Kebakaran ini diduga akibat arus pendek dari rumah salah satu warga.

Ada 9 orang relawan yang berangkat ke Panipahan: enam relawan dari Kota Tebing Tinggi dan tiga relawan dari Kota Kisaran. Untuk mencapai lokasi, relawan menempuh perjalanan cukup jauh yang meliputi perjalanan darat dan laut. Perjalanan darat dimulai dari kota Tebing Tinggi menuju Kota Kisaran dan Kota Tanjung Balai dalam waktu 3 jam. Dari Kota Tanjung Balai menuju Panipahan ditempuh melalui perjalanan laut dari Dermaga Patkamla dengan kapal boat selama 3 jam. Sesaat setelah relawan tiba di Pelabuhan Panipahan, relawan disambut dengan ramah oleh masyarakat Panipahan dan juga Kapolsek setempat.

Persiapan relawan yang akan berangkat ke Panipahan dengan menggunakan kapal boat yang ditempuh dengan waktu 3 jam perjalanan laut.

Pemberian dana simpati oleh relawan Tzu Chi kepada korban kebakaran dengan menerapkan prinsip budaya humanis Tzu Chi yaitu Gan En (Bersyukur), Zun Zhong (Menghormati), dan Ai (Cinta Kasih).

Relawan langsung dibawa untuk meninjau lokasi kebakaran. Api yang membakar kediaman dari 23 KK ini cepat menyebar karena sebagian besar tempat tinggal mereka terbuat dari papan. Pada saat kebakaran terjadi, masyarakat dan aparat setempat bahu-membahu memadamkan api dengan menggunakan air yang tersedia dalam bak penampungan air hujan yang terdapat di beberapa sudut jalan, mereka juga menggunakan pompa air yang sederhana. Akses yang sempit juga menyebabkan mobil pemadam kebakaran tidak mampu menembus lokasi.

Dalam pemberian bantuan kepada korban kebakaran, M. Sidik, Sekretaris Camat menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kehadiran relawan Tzu Chi untuk mengantarkan cinta kasih kepada warga. Pada kesempatan tersebut, relawan memberikan dana simpati kepada masing-masing KK. Wardi, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi menuturkan bahwa dana yang diberikan memang nilainya tidak seberapa, “Namun semoga kepedulian dan rasa cinta kasih kami bisa menjadi pelipur lara dan membangkitkan semangat untuk lebih giat menjalani kehidupan,” tambahnya.

Posko bencana kebakaran di mana para korban berkumpul bersama dengan aparat, tokoh masyarakat, dan relawan Tzu Chi.

Wardi juga sempat memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi dan Juga Master Cheng Yen kepada tokoh masyarakat, aparat, dan masyarakat setempat. Di antara beberapa tokoh masyarakat di Panipahan yang hadir, ada seorang tokoh masyarakat yang bernama Chin An yang ternyata sudah pernah mendengar tentang Yayasan Buddha Tzu Chi melalui tayangan Da Ai TV Taiwan dan juga melalui media sosial. Ia sangat tersentuh dan berterima kasih atas kehadiran para relawan dalam memberikan bantuan kepada para korban musibah kebakaran.

Jalinan jodoh ini diharapkan dapat menjadi sebuah langkah awal dalam menyebarkan cinta kasih menjadi aliran yang jernih di dalam batin masyarakat setempat.


Artikel Terkait

Mengantar Cinta Kasih untuk Korban Kebakaran di Panipahan

Mengantar Cinta Kasih untuk Korban Kebakaran di Panipahan

30 November 2016
Selasa, 22 November 2016, Tzu Chi Tebing Tinggi mengadakan pembagian bantuan kepada warga korban kebakaran di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu, 12 November 2016 itu menghanguskan 16 rumah warga di Panipahan.
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -