Mengantisipasi Banjir di Musim Hujan
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand YahyaWarga Pademangan Barat bekerja bakti mengumpulkan lumpur dan sampah menggunakan karung yang dikumpulkan di pinggir-pinggir jalan untuk kemudian diangkut dengan truk pengangkut sampah. |
| ||
Serentak dan Kompak Di setiap RW sudah disiapkan satu truk sampah besar untuk mengangkut karung-karung yang berisi lumpur dan sampah dari got (selokan) rumah warga yang telah dibersihkan. Pada hari itu, Tzu Chi dan pihak Dinas Kebersihan Jakarta Utara secara bersama-sama menyediakan truk sampah hingga terkumpul 24 unit kendaraan pengangkut sampah. Menurut Lurah Pademangan Barat, Purwanto, kegiatan ini serentak dilakukan di 16 RW untuk mengantisipasi datangnya banjir yang biasa datang di musim penghujan. Menurut Purwanto, warga juga sudah tergerak untuk menjaga lingkungannya sendiri. Salah satunya adalah dengan adanya kesepakatan bersama untuk menegur siapapun warga Pademangan Barat yang membuang sampah secara sembarangan. Di sisi lain, warga juga diajak untuk mengoptimalkan sarana dan prasarana kepentingan umum, seperti memelihara kebersihan dan memaksimalkan fungsi kali (sungai). Hal ini sebagai gerakan pertama dari warga Pademangan Barat dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
Ket : - Warga Pademangan Barat yang berada di RW 11, Gang Swadaya secara serentak membersihkan lumpur dan sampah yang menyumbat saluran air di lingkungan tempat tinggal mereka. (kiri) “Hidup bersih ini akan menjadi pola hidup yang berkelanjutan dalan keseharian warga,” kata Purwanto berharap. Atas dukungan ini, Kelurahan Pademangan Barat beserta 30 orang stafnya turun langsung ke lapangan dan berbaur dengan warga membersihkan selokan di jalan-jalan. Aparat kepolisian dari Polsek Pademangan dan Polres Jakarta Utara juga turut ambil bagian dengan menurunkan 100 orang anggotanya. Kerja bakti ini sebenarnya rutin dilaksanakan oleh warga Pademangan Barat setiap minggu, hanya kali ini dilakukan secara serentak di 16 RW. Yang menjadi kendala jika kerja bakti dilaksanakan secara bersamaan adalah minimnya sarana transportasi untuk mengangkut sampah. Untunglah dari pihak Tzu Chi dan Dinas Kebersihan Jakarta Utara turut membantu pengadaannya. Saling Bersinergi
Ket : - Relawan Tzu Chi, Tasima bin Talam warga RW 05 Pademangan Barat sangat antusias membersihkan di lingkungannya. (kiri). Yayasan Buddha Tzu Chi yang salah satu misinya adalah pelestarian lingkungan dan budaya kemanusiaan sangat mendukung kegiatan ini. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memiliki keinginan untuk turut mendukung dan melestarikan nilai-nilai kemasyarakatan, kerukunan, kebersamaan, saling tolong-menolong tanpa memandang suku, agama maupun ras (SARA). Inisiatif ini pun disambut baik oleh warga dan aparat pemerintahan di wilayah Pademangan Barat sehingga antara pihak Tzu Chi, kelurahan dan warga Pademangan pun saling bersinergi dalam mewujudkannya. Relawan Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan ini bertugas di setiap RW yang telah ditentukan. Salah satunya Jodie Leonardi, relawan Tzu Chi yang mendapat tugas di wilayah RW 08. Dalam kesempatan itu, Jodie memanfaatkannya dengan mensosialisasikan pelestarian lingkungan yang dimulai dari sampah rumah tangga. “Saya sharing dengan RW-nya, Pak Supratman, kebersihan itu bisa dimulai dari rumah tangga dulu. Saya sarankan ibu-ibu untuk mulai memilah sampah basah dan sampah keringnya,” kata Jodie.
Ket : - Memberi Informasi. Salahsatu Ketua RW sejak pagi hari memberi informasi kepada pedagang di pasar untuk mengadakan bersih-bersih setelah proses jual beli di pasar usai. (kiri). Pada dasarnya setiap manusia menginginkan kehidupan dan lingkungan yang bersih, dan acara ini menunjukkan jika warga memiliki kesadaran yang tinggi dalam mewujudkannya. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya warga yang turut berpartisipasi –hampir tidak ada warga yang tidak turut bekerja bakti. Bagi relawan Tzu Chi sendiri, kegiatan ini memberi pelajaran dan pengalaman baru. Seperti diungkapkan Jodie, “Setiap kegiatan Tzu Chi pasti ada makna pembelajaran untuk diri saya. Asal ada kemauan kita pasti bisa, seperti saat ini saya melihat hasil kerja sama dan kerukunan hidup antara warga dan relawan Tzu Chi bisa membersihkan lingkungan, walaupun saya datang dari daerah lain, bukan dari Pademangan. Melihat warga Pademangan hidup rukun, antar tetangga saling bergotong royong adalah pembelajaran bagi diri saya sendiri.” Pembelajaran memang tak harus dalam bentuk pendidikan formal, kegiatan positif di masyarakat pun dapat menjadi inspirasi dalam kehidupan kita. Jika manusia dan alam hidup selaras, maka akan tercipta keharmonisan hidup di tengah masyarakat. Dan untuk itu, relawan Tzu Chi sangat bersyukur karena menjadi bagian dalam upaya mewujudkan kehidupan masyarakat Pademangan yang bersih, aman dan nyaman. | |||