Mengasah Potensi Jurnalistik

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan)

Ketua He Qi Jati, Lim Ik Ju, menyampaikan pesan cinta kasih kepada peserta pelatihan di penghujung acara. Lim Ik Ju sangat mengapresiasi pelatihan ini dan berharap semakin banyak relawan Tzu Chi tergerak menjadi pencatat sejarah Tzu Chi.

“Setiap saat adalah sejarah, setiap momen tidak bisa diulang, dan setiap kisah adalah inspirasi.”
(Master Cheng Yen)

Relawan Tzu Chi yang bertugas mencatat sejarah setiap kegiatan misi amal kemanusiaan Tzu Chi dan menyebarkan kisah-kisah inspiratif disebut relawan Zhen Shan Mei. Pada Minggu, 5 Mei 2024, Tzu Chi Medan bersama DAAI TV Medan mengadakan pelatihan jurnalistik dan fotografi bagi relawan Zhen Shan Mei di Gedung DAAI TV Kompleks Jati Junction, Perintis Kemerdekaan. Pelatihan jurnalistik dan fotografi ini meliputi sesi teori dan praktik langsung.

Pelatihan sukarelawan Zhen Shan Mei ini dihadiri 33 relawan dengan lima orang dari Tebing Tinggi, 18 relawan komite, enam relawan abu putih logo, enam relawan abu putih dan tiga Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi). Pada sesi teori, peserta mendapat materi penulisan artikel dan fotografi. Sedangkan dalam sesi praktik fotografi, peserta mengambil foto berdasarkan arahan dan kriteria yang ditentukan oleh mentor (pemateri).

Pendalaman materi artikel bertema Dokumentasi Dengan Hati dibawakan oleh Rahma Mandasari, reporter dan penulis artikel yang telah 13 tahun bergabung dengan DAAI TV Medan.

Rahma staf DAAI TV Medan dengan lugas dan sederhana, membagikan tips sebelum turun ke lapangan. Mulai dari riset, membuat daftar pertanyaan, alat rekaman, kamera, dan koordinasi dengan narasumber. Ketika di lapangan yang harus disiapkan adalah wawancara, mengumpulkan data hingga menulis artikel, memilah foto, dan pengiriman artikel dan gambar.

Objek liputan relawan Zhen Shan Mei yang berhubungan dengan misi-misi Tzu Chi. Penulisan artikel harus memenuhi unsur 5W + 1H, yakni what (kegiatan), when (waktu), where (tempat), who (orang), why (alasan) dan how (proses). Tidak ketinggalan pula para peserta diberikan contoh artikel dengan format penulisan yang sesuai standar Tzu Chi dan tata bahasa yang berpedoman pada EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

“Relawan Tzu Chi tidak hanya bersumbangsih dalam misi-misi amal, sosial dan kesehatan, namun juga diharapkan untuk bisa menulis. Setiap kegiatan Tzu Chi merupakan sejarah dan jejak perjalanan cinta kasih yang tentunya sangat disayangkan jika dibiarkan berlalu begitu saja tanpa adanya catatan atau tulisan,” ujar Rahma.

Pendalaman materi fotografi bertema Fotografi Human Interest dibawakan oleh Muhammad Rinaldi Pulungan, camera person yang telah 2 tahun bergabung dengan DAAI TV Medan.

Pada materi fotografi yang dibawakan Muhammad Rinaldi Pulungan, camera person DAAI TV Medan menjelaskan tentang pencahayaan (exposure) yang meliputi over exposure (Cahaya berlebih), under exposure (minim cahaya) dan normal (cahaya yang masuk ke sensor tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu sedikit, foto yang dihasilkan nyaman dilihat oleh mata).

Lalu relasi antara apperture (banyaknya cahaya yang masuk ke sensor cahaya), shutter speed (lamanya tirai kamera membuka) dan ISO (kepekaan sensor dalam menangkap cahaya). Ada pula komposisi foto yang dipengaruhi oleh enam elemen penting, yakni garis, bentuk, tekstur, gelap-terang, ruang, dan warna, lalu rule of third (komposisi fotografi dengan subyek terletak di sepanjang garis imajiner pada layar kamera) dan framing (penempatan subjek yang terhubung dengan objek lain).    

“Metode fotografi yang paling dekat dengan aktivitas Zhen Shan Mei adalah fotografi human interest, yaitu ketertarikan (interest) terhadap manusia (human) berkaitan dengan pengalaman dan emosi diri. Objek yang difoto adalah wajah dan aktivitas,” terang Rinaldi kepada peserta.

Tidak hanya menerima teori, peserta juga dapat praktik langsung di ruang Jing Si Books and Cafe menerapkan metode yang telah didapat pada sesi teori. Para peserta mengambil foto subyek berdasarkan arahan dan kriteria yang ditentukan oleh mentor (pemateri), lalu dipilih tiga hasil foto yang terbaik. Beberapa foto yang memiliki kekurangan atau tidak sesuai dengan kriteria direview dan diberi masukan oleh Rinaldi.

Selain relawan Tzu Chi Medan, relawan Zhen Shan Mei dari Tebing Tinggi juga turut berpartisipasi dalam Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi.

drg. Mellisa Sim salahsatu peserta yang ikut dalam pelatihan Zhen Shan Mei ini gemar dalan dunia fotografi walau hanya menggunakan kamera handphone dengan objek bunga, tanaman, hewan, candid, dan ia sendiri juga senang difoto. “Banyak yang saya dapat, terutama hal-hal yang selama ini kurang diperhatikan dan diabaikan, misalnya komposisi dan pencahayaan dalam mengambil foto, juga teknik penulisan yang menghasilkan artikel yang baik, benar dan indah. Tips-tips dan metode yang diberikan sangat menarik,” ungkap dokter yang sudah bergabung di TIMA Medan sejak 2019.

Dr. Mellisa sangat senang bisa berkesempatan ikut pelatihan ini. “Banyak yang saya dapat, terutama hal-hal yang selama ini kurang diperhatikan dan diabaikan, misalnya komposisi dan pencahayaan dalam mengambil foto, juga teknik penulisan yang menghasilkan artikel yang baik, benar dan indah. Tips-tips dan metode yang diberikan sangat menarik,” ungkap Mellisa.

Peserta pelatihan berkesempatan praktik langsung di Jing Si Books and Cafe.

Hal yang sama dirasakan oleh Widiyani, melalui pelatihan ini, Widiyani ingin memperdalam skill dan pengetahuannya serta mengasah potensi jurnalistiknya. “Sangat gan en (bersyukur) dengan pelatihan ini, menambah pengetahuan saya. Banyak yang sebelumnya tidak tahu, sekarang menjadi tahu, misalnya pemilihan judul artikel, pemilihan kata-kata, teknik penulisan, dan metode pengambilan foto yang baik. Saya pernah mengikuti kelas fotografi, tapi tidak sedetail ini. Semua materi disampaikan dengan sangat jelas dan mudah dipahami,” kata Widiyani bersemangat.

“Relawan Zhen Shan Mei adalah mata dan telinga Master Cheng Yen. Diharapkan relawan Tzu Chi dapat menjadi pencatat sejarah Tzu Chi, memiliki kecakapan dalam bidang jurnalistik terutama tulisan dan foto untuk menghasilkan catatan sejarah yang menginspirasi orang banyak dan generasi berikutnya,” tutup Liani koordinator pelatihan Zhen Shan Mei.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Memperkenalkan Seni Mendokumentasikan Kebaikan

Memperkenalkan Seni Mendokumentasikan Kebaikan

07 November 2023

Dengan semakin beragamnya kegiatan, tentu dibutuhkan lebih banyak relawan untuk mendokumentasikan dan menyebarkan kebaikan. Karena itu, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan pelatihan penulisan artikel dan foto.

Biarkan Foto Berbicara

Biarkan Foto Berbicara

25 Mei 2023

Pelatihan Foto dengan tema Biarkan Foto Berbicara ini diisi oleh para pemateri yang merupakan relawan Zhen Shan Mei yang sudah lama aktif dan sangat memahami teknik fotografi dan budaya humanis Tzu Chi.

Pelatihan Relawan Zhen Shan Mei di Tanjung Balai Karimun

Pelatihan Relawan Zhen Shan Mei di Tanjung Balai Karimun

05 Agustus 2019
Minggu, 21 Juli 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan pelatihan Zhen Shan Mei. Zhen Shan Mei merupakan para relawan yang aktif dalam mendokumentasikan kegiatan Tzu Chi melalui artikel, foto, dan video. Kegiatan ini diikuti oleh 43 orang relawan.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -