Para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 dan para kader RW 12, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara bersama-sama mengadakan kegiatan sosialisasi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Rusun Tanah Pasir, Blok Mawar.
Tumbuhnya bibit Bodhisatwa di daerah Penjaringan, Jakarta Utara direspon dengan baik oleh para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2. Hal ini diwujudkan dalam kegiatan sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi pada Minggu, 19 Juni 2022 di Rusun Tanah Pasir Blok Mawar, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Sebanyak 14 relawan, 3 Bodhisatwa cilik, dan 19 kader dari RW 12 serta masyarakat umum berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Salah satu relawan yang berpartisipasi pada hari itu adalah Teddy yang menuturkan kerisauan Pendiri Tzu Chi Master Cheng Yen tentang kerusakan yang dialami oleh bumi akibat ulah manusia kepada para peserta. Lebih lanjut Teddy juga memaparkan tentang pemanasan global yang salah satunya disebabkan gas metana hasil dari kotoran hewan-hewan yang banyak diternakkan untuk dikonsumsi manusia. Serta karbondioksida dari kebakaran hutan dan gas buangan kendaraan bermotor yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun.
Relawan Tju Andi juga menjelaskan jenis barang-barang yang dapat di daur ulang dan yang tidak dapat di daur ulang.
Para relawan Tzu Chi dan kader RW 12 Kelurahan Penjaringan yang hadir mendengarkan pemaparan relawan tentang Pelestarian Lingkungan Tzu Chi.
“Sekarang saya juga belajar untuk mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. Saya sering menggunakan angkutan umum seperti bus Transjakarta untuk pergi ke Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk. Yang membuat saya lebih hemat dan membantu mengurangi polusi udara,” ungkap Teddy.
Kegiatan yang berlangsung dengan akrab ini diselingi dengan pemutaran beberapa video tentang pemanasan global dan bahaya limbah plastik yang ditimbulkan. Penjelasan mengenai 5R yaitu Rethink (memikirkan ulang), Reuse (menggunakan kembali), Reduce ( mengurangi), Repair (memperbaiki), dan Recycle (mengolah kembali) juga turut disertakan materinya dalam kegiatan ini.
“Ibu-ibu, sekarang kalo ke pasar sudah harus mulai membawa tempat sendiri seperti tas belanja, tempat untuk beli tahu dan tempe. Memang pertama sepertinya aneh, tapi nanti kita akan terbiasa,” ujar Teddy kepada para peserta.
Ketua RW 12, Kelurahan Penjaringan, Heri Frimansyan turut memberikan kata sambutan ditemani relawan Tzu Chi, Teddy dan Tju Andi.
Para peserta juga diajak untuk mengenal tentang barang-barang yang dapat didaur ulang seperti botol bekas air mineral, kaleng susu, kaleng bahan aluminium, barang elektronik yang rusak, kertas koran, majalah, kertas putih, dan lain-lain serta menjelaskan tentang barang yang tidak bisa di daur ulang.
“Tapi intinya itu kita harus menanamkan niat kita untuk mengurangi sampah. Melakukan daur ulang dan barang yang telah kita kumpulkan dapat dijual kembali untuk melakukan kegiatan amal,” ujar relawan Tju Andi setelah menjelaskan mengenai barang daur ulang.
Keingintahuan tentang daur ulang membuat Linda, kader dari RT 005 / RW 012 meluangkan waktunya untuk belajar mengenai cara beramal melalui daur ulang. ”Iya saya ingin tahu saja lebih banyak tentang daur ulang dan barang apa saja yang dapat di daur ulang. Dan saya juga ingin beramal melalui pelestarian lingkungan ini,” ujarnya.
Editor: Arimami Suryo A.