Mengenal Rasa Bersyukur

Jurnalis : Desminar (Tzu Chi Batam), Fotografer : Djaya Iskandar, Pang Fong Min, Steven Agustinus (Tzu Chi Batam)

Minggu, 24 April 2016, Tzu Ching Batam kembali mengunjungi Radmila Children’s Home yang terletak di Tanjung Uncang, kota Batam. Ada sebanyak 43 orang relawan yang ikut serta dalam kunjungan kali ini. Sebelum berangkat, relawan terlebih dahulu menyampaikan pesan cinta kasih kepada para Tzu Ching pada siang hari itu.

Pada tanggal 24 April 2016, Tzu Ching Batam kembali mengunjungi Radmila Children’s Home yang terletak di Tanjung Uncang, kota Batam. Ada sebanyak 43 orang relawan yang ikut serta dalam kunjungan kali ini.

Kunjungan ke Radmila Children’s Home sudah menjadi sebuah rutinitas di dalam jadwal kegiatan Tzu Ching Batam. Setiap dua bulan sekali, para muda-mudi Tzu Chi ini berbagi nilai-nilai kehidupan yang berlandaskan filosofi Tzu Chi untuk anak-anak Radmila. Sebelum memulai kegiatan, relawan terlebih dahulu membagikan anak-anak radmila dalam 2 kelas besar. Anak-anak kelas A rata-rata berusia 8 tahun ke atas, sedangkan untuk kelas B berusia 8 tahun ke bawah.

Pada kunjungan ini, Tzu Ching melanjutkan materi sebelumnya yang bertemakan “Bersyukur”. Anak-anak di dalam kelas dibagi ke dalam kelompok kecil. Masing-masing kelompok mendapatkan foto yang unik dan setiap foto tersirat sebuah cerita yang berbeda satu sama yang lain. Dengan cara demikian, relawan dan anak-anak bisa saling bertukar pandangan untuk membahas makna di balik foto yang diberikan.

Pada kunjungan yang kedua kali dalam tahun ini, Tzu Ching melanjutkan materi sebelumnya yang bertemakan “bersyukur”. Masing-masing kelompok mendapatkan foto yang unik dan setiap foto tersirat sebuah cerita yang berbeda satu sama yang lain.

Selain memberikan materi tentang nilai-nilai kehiduan, Tzu Ching juga membawa permainan yang berhubungan dengan kerja sama.

Dari materi singkat ini, Tzu Ching ingin mengingatkan kembali anak-anak Radmila Children’s Home dan relawan baru untuk selalu merasa bersyukur terhadap kehidupan.

Tasya (6) merupakan salah seorang anak di kelas B yang berbagi kesan setelah melihat foto-foto tersebut. “Saya merasa sedih karena saya masih bisa menggunakan pakaian yang cantik dan layak, sedangkan mereka harus menggunakan pakaian yang tidak layak mereka gunakan lagi,” ujarnya. Selain Tasya, Julius (9) dari kelas A juga mempunyai penjelasan akan foto yang didapatkan oleh kelompok mereka.

Belajar Semangat Kerjasama

Setelah pembahasan foto, Tzu Ching juga menambah satu topik yang tentang “kerja sama”. Di dalam topik ini dilampirkan sebuah kata perenungan, “Keindahan kelompok bergantung pada pelatihan diri setiap anggotanya.” Dan mereka pun menjelaskan bagaimana fungsi kerja sama dalam setiap kelompok akan mempengaruhi hasil yang dikerjakan. Dengan ditambahi video yang berisi bagaimana sebuah tim yang bekerja sama menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Relawan membagikan hadiah kepada para juara tebak gambar pada akhir sesi permainan.

Sebelum mengakhiri kunjungan kali ini, Tzu Ching mengajak anak-anak Radmila Children’s Home untuk memeragakan isyarat tangan “Wo Hen Xing Fu” dan “Gei Ni”.

Selain memberikan materi tentang nilai-nilai kehiduan, Tzu Ching juga membawa permainan yang berhubungan dengan kerja sama, yaitu permainan tebak kata. Permainan ini bertujuan agar anak-anak Radmila Children’s Home dan relawan bisa merasakan peran penting dalam kelompok.

Sebelum mengakhiri kunjungan, Tzu Ching mengajak anak-anak Radmila Children’s Home dan relawan untuk review kembali isyarat tangan “Wo Hen Xing Fu” dan “Gei Ni” yang diperagakan 2 bulan yang lalu. Dengan berakhirnya kedua lagu tersebut, relawan dan anak-anak radmila saling berpamitan dan menantikan kunjungan selanjutnya dengan hati yang penuh sukacita.

Artikel Terkait

Mengenal Rasa Bersyukur

Mengenal Rasa Bersyukur

04 Mei 2016
Minggu, 24 April 2016, Tzu Ching Batam kembali mengunjungi Radmila Children’s Home yang terletak di Tanjung Uncang, kota Batam. Ada sebanyak 43 orang relawan yang ikut serta dalam kunjungan kali ini.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -