Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam melalui via online (Zoom).
Menonton kisah Master Cheng Yen mengenai tekad beliau membangun Tzu Chi Hospital di Taiwan terlebih dahulu, baru membangun Aula Jing Si cukup menyentuh hati relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun yang mengikuti pelatihan Relawan Abu Putih. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam pada Minggu, 28 Mei 2023 via online (Zoom).
Pagi, pukul 08.30 WIB, sebanyak 11 relawan sudah mengisi ruang kegiatan yang berada di lantai dasar kantor Tzu Chi. Para relawan terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen, kemudian menyanyikan Mars Tzu Chi serta membacakan sepuluh sila Tzu Chi. Pelatihan yang diselenggarakan Tzu Chi Batam ini mengusung tema “Menyatukan Hati dan Menghimpun Kekuatan untuk Menjaga Kedamaian Dunia.”
Pelatihan Relawan Abu Putih yang diselenggarakan Tzu Chi Batam memiliki banyak sesi menarik dan memberikan motivasi bagi para relawan.
Adapun pengenalan budaya humanis kali ini berbeda dengan biasanya. Relawan yang melakoni adegan dalam drama berpakaian kurang rapi, rambut tidak diikat, berjenggot, tidak menggunakan tali pinggang dan kaos kaki hitam. Tidak hanya itu relawan pun membahas makanan nonvegetarian saat menggunakan seragam Tzu Chi yang mana tidak sesuai dengan peraturan Tzu Chi. Adegan ini hanyalah ilustrasi yang tidak pantas untuk dilakukan para relawan yang sudah bertekad menapaki jalan Bodhisatwa di Tzu Chi.
Talk Show para relawan TIMA tidak kalah menarik perhatian partisipan, dengan tema “Keteguhan hati dan tekad merealisasikan harapan Master dalam misi kesehatan.” Para relawan TIMA yang turut menjadi narasumber menceritakan masing-masing jalinan jodoh mengenal Tzu Chi. Salah satunya Drg Juanna yang telah menjadi Relawan Komite dan menjabat sebagai Ketua TIMA Batam. Dalam sharing-nya, ia mengatakan, jika selalu berusaha meluangkan waktu untuk sering mengikuti kegiatan Tzu Chi. Ia juga bertekad untuk mengembangkan TIMa di Tzu Chi Batam.
Berbagai kisah inspiratif pada kegiatan ini juga menyentuh hati para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk bertekad menapaki jalan Bodhisatwa di Tzu Chi dengan mengikuti langkah Master Cheng Yen sebagai teladan dan guru bagi seluruh insan Tzu Chi di dunia.
Para relawan bersungguh-sungguh mengikuti setiap sesi dan sharing dari pelatihan relawan abu putih yang diselenggarkan oleh Tzu Chi Batam.
Awi (41) salah satu tunas relawan sangat teguh dalam mengikuti kegiatan Tzu Chi di tengah kesibukannya dalam menjaga ibunya yang sedang sakit. Kesungguhan hatinya ingin menjadi relawan dibuktikan dalam wujud nyata dengan mengikuti setiap kegiatan yang diadakan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
“Mama bisa minta bantu papa yang jaga sementara waktu, untuk Tzu Chi bisa diatur untuk bisa ikut kegiatannya. Pada pelatihan kali ini saya menjadi semakin kenal Tzu Chi, intinya kalau mau menjadi relawan abu putih kita perlu mengikuti beberapa aturan Tzu Chi, tetapi saya tidak keberatan dan tetap teguh untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi,” ungkapnya.
Pada pelatihan kali ini juga diberikan materi tentang Zhen Shan Mei. Stella Young selaku pembawa materi memberikan penjelasan tentang apa itu Zhen Shan Mei kepada para partisipan. “Zhen (Kebenaran) Shan (Kebajikan) Mei (Keindahan), tidak hanya relawan khusus Zhen Shan Mei, tetapi semua relawan Tzu Chi dapat menjadi bagian dari kaki, tangan dan telinga Master. Tidak hanya menampilkan kebenaran, tetapi kita perlu menampilkan sesuatu yang bijaksana dan juga sebuah keindahan itulah Zhen Shan Mei,” jelasnya.
Kesungguhan hati Awi dibuktikan dalam wujud nyata dengan mengikuti setiap kegiatan yang diadakan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.
Pada sesi Aula Jing Si atau Pembabaran Dhamma Tanpa Suara, para partisipan menjadi lebih memahami tujuan Master dalam membangun Aula Jing Si. Master ingin bangunan Jing Si memberikan manfaat serta menjadi tempat pelatihan diri bagi relawan.
Rosa (43) salah satu tunas relawan sudah memiliki niat untuk bergabung dengan Tzu Chi sejak enam tahun yang lalu. Tetapi karena anaknya masih kecil, niat tersebut pun tertunda. Kini anaknya sudah mau tamat SD sehingga ia pun bertekad bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi. “Hari ini sangat bersyukur dapat mengenal lebih dalam mengenai Tzu Chi, dua kali mengikuti pelatihan, dua-duanya membuat hati saya merasa tersentuh. Awal saya ingin bergabung tetapi karena harus menjaga anak saya, jadinya niat tersebut tertunda,” ungkapnya.
Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, Rosa selalu berpikir negatif saat menghadapi masalah. Setelah bergabung ia belajar untuk selalu berpikir positif.
Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, Rosa memiliki beberapa masalah yang membuatnya selalu berpikiran negatif. Setelah bergabung dengan Tzu Chi dan mendapatkan motivasi dari relawan, ia semakin hari, semakin berpikir k earah yang positif.
Kegiatan diakhiri dengan sharing relawan, pesan cinta kasih ketua He Qi, dan menonton video Lentera Kehidupan. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi “Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.”
Editor: Khusnul Khotimah