Mengenal Tzu Chi Lebih Dalam

Jurnalis : Christine Desyliana (He Qi Barat), Fotografer : Nandar (He Qi Barat)

fotoMerry Shijie selaku koordinator kegiatan ini mencoba mengupdate pengetahuan para relawan mengenai sejarah Tzu Chi.

Pendalaman misi Tzu Chi adalah salah satu kegiatan terbaru dari relawan Tzu Chi di wilayah He Qi Barat. Kegiatan perdananya berlangsung pada hari Minggu tanggal 13 November 2011, dan akan dilaksanakan tiap 1 bulan sekali di Aula Lantai 2 SMK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Jika dilihat dari nama kegiatannya “Pendalaman misi Tzu Chi”, seolah-olah memberi kesan “serius, berat dan bosan”, tetapi ternyata Merry Shijie sebagai koordinator dan dibantu oleh saya (Christine Desyliana -red) berusaha keras merancang kegiatan ini agar berjalan dengan suasana santai, ringan, dan menarik.

 

Pada pukul 09.00 WIB sudah datang 23 orang, terdiri dari relawan dan para fungsionaris 4 in 1 yang mengisi daftar absensi untuk mencari tahu apakah kegiatan ini benar-benar “santai, ringan, dan menarik” seperti informasi yang sudah disebarkan sebelum harinya oleh Xie Lie dan sub Xie Lie melalui media SMS, BBM, email, dan facebook.

Sejarah Berdirinya Tzu Chi
Selamat pagi,” sapa Merry Shijie dengan senyuman yang terus menghiasi wajahnya. Dijelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan pendalaman misi ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan umum mengenai Tzu Chi.  Diharapkan setiap insan Tzu Chi dapat memberikan informasi yang tepat, jelas dan akurat ketika berhadapan dengan masyarakat umum, saudara dan keluarga yang belum ataupun ingin mengenal Tzu Chi, sekaligus memacu diri para peserta yang hampir sebagian besar juga relawan Tzu Chi untuk selalu termotivasi dan mengingat kembali ke tekad awal di saat memutuskan siap untuk bersumbangsih di Tzu Chi secara sukarela.

Oleh sebab itu, saya selaku pembicara pada kegiatan itu memberitahukan kepada para peserta bahwa untuk hari ini temanya adalah awal sejarah berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi. Ketika saya bertanya siapa pendiri Tzu Chi, hampir semua bisa menjawab. Tapi ketika ditanya tanggal berapa dan dimana Master Cheng Yen lahir, ternyata banyak peserta yang masih tak bisa menjawab.

foto  foto

Keterangan :

  • Para peserta yang hadir mencatat setiap informasi yang disampaikan oleh pembicara (kiri).
  • Christine Shijie dan Merry Shijie sedang memberikan penjelasan prosedur game yang akan dimainkan dalam kegiatan pendalaman misi ini (kanan).

Maka dimulailah kegiatan pendalaman misi ini dengan memberikan informasi tentang tanggal dan tempat lahir Master Cheng Yen, faktor-faktor yang melatar belakangi pendirian Tzu Chi, berapa orang yang membantu Master di awal mulai mendirikan Tzu Chi, tanggal Yayasan Buddha Tzu Chi  diresmikan, dan tak lupa juga informasi mengenai 3 prinsip kemandirian Master Cheng Yen dan visi serta misi Tzu Chi. Dengan cara interaksi 2 arah dan diselingi dengan candaan yang mengundang gelak tawa, para peserta menjadi bersemangat untuk mencatat dan mendengar informasi tersebut

Saya berkata, “Shixiong, Shijie, karena ada jalinan jodoh yang baiklah kita semua bisa bersumbangsih di Tzu Chi, dan karena kita adalah insan Tzu Chi maka kita harus mendalami misi Tzu Chi. Karena jika bukan kita, siapa yang bisa menjelaskan apa itu Tzu Chi kepada orang lain dan masyarakat. Apakah Shixiong, Shijie bahagia selama bersumbangsih di Tzu Chi?” Para peserta dengan serempak menjawab, “Ya, bahagia.”

“Kalau kita bahagia dan memperoleh banyak manfaat selama di Tzu Chi, maka kita harus mengenal lebih dalam tentang Tzu Chi agar bisa menggalang banyak hati lagi untuk ikut merasakan kebahagiaan yang kita rasakan. Kita tentunya juga ingin agar Master Cheng Yen merasa tenang dan tidak khawatir dengan perkembangan kebijaksanaan dalam diri insan Tzu Chi di Indonesia. Oleh sebab itu, bulan depan masih mau datang lagi ke kegiatan pendalaman misi Tzu Chi?“ pancing saya. “Ya, mau,” jawab para peserta.

foto  foto

Keterangan :

  • Para peserta diajak untuk bermain games, untuk menghilangkan suasana tegang dalam kegiatan ini (kiri).
  • Komariah Shijie, relawan yang memiliki keterbatasan pendengaran ( Tuna rungu ) juga ikut datang untuk mengenal Tzu Chi lebih dalam (kanan).

Bahagia Mendalami Misi-misi Tzu Chi
Merry Shijie langsung mengajak para peserta untuk bermain game. Dalam permainan itu para relawan menyusun kursi membentuk 1 lingkaran besar dan memberitahu tata cara permainan yang akan dilakukan semua yang ada di ruangan tersebut. Dua bola berwarna hijau dan biru sudah dipegang oleh saya dan Merry Shijie, dibantu dengan Moni Shijie sebagai penanggung jawab soundsystem, maka dimulailah permainan merangkai kata-kata sehingga membentuk kalimat-kalimat yang berisikan semua informasi yang baru saja mereka dengar dari materi yang dibawakan.

Ketika Merry Shijie menggulirkan bola ke satu peserta lainnya maka peserta tersebut harus mengucap 3 kata saja (titik dan koma juga dihitung sebagai 1 kata). Kemudian peserta bersangkutan boleh mengestafetkan bola tersebut secara bebas ke peserta yang lain. Permainan ini sangat menarik dan mudah, bahkan dapat diikuti sepasang relawan Tzu Chi yang memiliki keterbatasan dalam pendengaran yaitu Komariah Shijie dan Handaya Shixiong.

Gelak tawa dan senyum manis membingkai di wajah semua peserta. Atmosfer bahagia, kompak dan santai melingkupi ruangan dan terlihat setiap peserta menikmati permainan yang sekaligus mengasah ingatan di otak. Semua momenbahagia itu direkam dengan sepenuh hati oleh Nandar Shixiiong, seorang relawan tim 3 in 1 melalui kameranya.

Waktu menujukkan pukul 09.45 WIB, dan Merry Shijie menutup kegiatan pendalaman misi Tzu Chi dengan 2 kata yang mempunyai makna sangat mendalam: Gan En.


Artikel Terkait

Baksos Kesehatan untuk Para Santri dan Santriwati

Baksos Kesehatan untuk Para Santri dan Santriwati

06 Maret 2014 Terlihat lapangan utama Universitas Islam itu sudah dipenuhi sejumlah besar santri dan santriwati yang nyatanya sudah menantikan kedatangan para relawan Tzu Chi. Keceriaan tersirat di wajah para santri dan santriwati sembari menyambut kami.
Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

01 Mei 2018

Wajah yang Bahagia menjadi tema dari kamp karyawan Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi yang diadakan untuk pertama kalinya pada 28-29 April 2018. Sekitar 124 karyawan mengikuti kamp yang digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center, Jakarta. 

Bantuan untuk Penanganan Wabah Covid-19 di Bumi Serambi Mekah

Bantuan untuk Penanganan Wabah Covid-19 di Bumi Serambi Mekah

22 Oktober 2020

Tzu Chi Aceh memberikan bantuan berupa 1.000 karung beras, 1.000 dus mi instan, 1.200 dus obat herbal Lienhua dan 9.600 Rapid Test Kit ke Kodam Iskandar Muda, Banda Aceh. Bantuan dalam bentuk dan jumlah yang sama juga diberikan kepada Polda Aceh (06/10/2020). Ini merupakan dukungan Tzu Chi terhadap penanganan wabah Covid-19 di Aceh.

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -