Mengenal Tzu Chi Lebih Dalam
Jurnalis : Suyanti Samad(He Qi Pusat), Widosari Tjandra(He Qi Selatan), Fotografer : Suyanti Samad(He Qi Pusat)Saat pemutaran lagu ‘Senyuman Terindah’, Rudianto shixiong menitikkan air mata. Lagu ini mengingatkannya pada keadaan temannya yang sudah dianggap sebagai anak, sedang mengalami kesusahan, namun ia tidak bisa menolongnya.
Semangat relawan untuk mengikuti Pelatihan Relawan Abu Putih pertama mulai terlihat saat mereka memasuki Kantor Sekretariat He Qi Pusat, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Utara. Para relawan yang hadir berasal dari Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Bogor, Cibinong, dan Bekasi, yang merupakan relawan komunitas dari He Qi Pusat dan He Qi Selatan. Mereka saling bertemu, mengenal, bertegur sapa dan berbagi kisah. Kehadiran para relawan membuat suasana kian akrab dan hangat, tidak ada rasa sungkan, malu ataupun canggung. Semuanya bersukacita berbagi cinta kasih.
Dalam pelatihan ini, tiap relawan baik relawan abu putih ataupun relawan rompi, akan dibagi ke dalam beberapa kelompok dan dipisah antara relawan pria dengan wanita. Ada sebanyak 91 relawan dari He Qi Pusat dan 10 relawan dari He Qi Selatan yang mengikuti pelatihan ini sebagai salah satu persyaratan untuk menjadi relawan biru putih. Banyak kisah terukir dalam pelatihan ini, mulai dari bersama-sama mengenal Tzu Chi lebih dalam, belajar bersyukur hingga berkomitmen untuk menjalankan setiap visi-misi Tzu Chi sebagai insan Tzu Chi yang seutuhnya.
Berkat dukungan keluarganya, Lusiwati bisa mengikuti training pertama relawan abu putih. Ia bertekad untuk lebih mendalami Dhamma Master, selain menanam benih cinta kasih untuk menolong orang banyak.
Bantuan Tzu Chi membangun rumahnya kembali, membuat Samsu shixiong lebih perduli pada sesame, dan bertekad untuk bergabung di barisan terdepan Tzu Chi.
Kisah Menyentuh Hati
Saat pemutaran lagu ‘Senyuman Terindah’ dan peragaan isyarat tangan dari tim shou yu, terlihat ada salah satu shixiong terharu hingga menitikkan air mata. Ia tidak dapat membendung air mata yang terus mengalir di matanya. Rudianto shixiong, relawan He Qi Selatan langsung meninggalkan tempat duduk menuju ke ruang sebelah untuk menghapuskan air matanya yang terus mengalir. Ia merasakan lagu tersebut begitu menyentuh hatinya, hingga ia sendiri tidak tahu kenapa saat lagu ini diputar, air matanya terus mengalir.
Dia mengenal Tzu Chi saat tetangga kontrakannya mengalami kesulitan keuangan membayar biaya pengobatan rumah sakit. Tetangganya seorang pengguna narkoba hingga berakibat fatal pada tubuhnya. Tetangga tersebut mengajukan permohonan dan disetujui untuk mendapat bantuan Tzu Chi. “Setelah training hari ini, saya akan terus berada di barisan Tzu Chi agar bisa membantu lebih banyak orang lain, walaupun keadaan saya cukup memprihatikan,” ujarnya bertekad. Saat ini ia tinggal di rumah atasannya, ia diberi makan tanpa digaji. Sebagai ucapan terima kasih, ia membantunya mengurus keperluan (rumah) atasan.
Pada hari Minggu, 30 November 2014, di Kantor Sekretariat HeQi Pusat, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Utara, dilaksanakan Pelatihan I Relawan Abu Putih. Pada sesi budaya humanis, ada interaksi antara pembicara dengan peserta training.
Team shou yu HeQi Pusat mengajak para peserta training untuk bergembira sambil bergerak bersama untuk menghilangkan rasa tegang pada otot, tangan dan kaki.
“Awal perkenalan saya dengan Tzu Chi saat Yulia shijie mengajak saya ikut kegiatan survei kasus, kunjungan kasih ke rumah sakit, dan melayani orang sakit. Sebelum bergabung dengan Tzu Chi, saya juga sering diminta untuk menemani dan membantu Yulia bila ada kegiatan di vihara. Pada tahun 2009, saya mulai aktif di vihara, tadinya saya seorang kristiani (katolik) karena sejak kecil menuntun ilmu di sekolah katolik.”
Pada 20 Juli 2014, Like shijie mengadakan training relawan abu putih khusus untuk relawan komunitas Bogor dan Cibinong di Bogor. Di training ini, Lusiwati bertekad untuk bergabung di barisan Tzu Chi. Baginya, Tzu Chi adalah sebuah wadah pelatihan diri, ladang berkah yang subur untuk menanam benih kebajikan, dan suatu kepuasan batin bisa menolong orang banyak. Awalnya keluarga tidak mendukung Lusiwati di Tzu Chi, tetapi setelah berjalannya waktu, keluarga mulai mendukung setiap kegiatan yang diikuti oleh Lusiwati. “Seperti hari, saya bisa datang ke Jakarta untuk mengikuti training relawan abu putih. Bila dulu saya lebih suka kerja di lapangan, tetapi setelah training hari ini, saya akan lebih banyak mendalami Dharma Master Cheng Yen,” tukas Lusiawati.
Berbeda dengan Samsu shixiong (56), ia mengenal Tzu Chi saat ia mendapat bantuan Tzu Chi program bedah rumah. Pada tahun 2012, terjadi musibah kebakaran dan melanda rumah Samsu shixiong . Saat ia merasa kebingungan untuk membangun rumah, salah satu relawan Tzu Chi (alm) Ameng shixiong datang dan melakukan survei sehingga rumahnya kembali dibangun. “Pada 8 November 2014, saya bersama teman-teman datang ke Kantor Sekretariat He Qi Pusat, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Utara, untuk mengikuti sosialisasi calon relawan. Sebagai bentuk cinta kasih bagi orang lain seperti yang diajarkan Master Cheng Yen, saya mau bergabung di barisan terdepan Tzu Chi,” tekad Samsu shixiong. Tekad bulat relawan abu putih sangat terlihat dengan balutan semangat dan keyakinan yang perlu disambut dengan rasa penuh syukur.
Artikel Terkait
Mendalami Tekad Pelatihan Diri
25 April 2017Minggu, 16 April 2017, diadakan kegiatan training Abu Putih yang kedua di tahun 2017 bagi komunitas relawan Tzu Chi He Qi Utara 1 dan He Qi Utara 2. Kegiatan yang berlangsung di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK diikuti sebanyak 160 relawan abu putih.
Menggugah Semangat Awal Bersumbangsih
11 November 2022Tzu Chi Biak mengadakan Training Relawan Abu Putih yang bertempat di Swisbell Hotel, Biak, Papua. Kegiatan yang diadakan pada Sabtu 5 November 2022 ini diikuti 31 peserta.
Indahnya Berbagi
08 September 2016Relawan He Qi Pusat mengadakan pelatihan untuk Relawan Abu Putih untuk merangkul relawan yang ingin memupuk ladang kebajikan dan memperpanjang barisan relawan Tzu Chi Indonesia.