Mengenal Tzu Chi Lebih Dalam
Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga (Tzu Chi Bandung)Para
donatur diajak untuk menelisik lebih dalam mengenai sejarah berdirinya Tzu Chi
hingga saat ini dapat berkontribusi di lebih dari 50 negara.
Pada tanggal 11 Januari 2015, relawan Tzu Chi Bandung memboyong 70 donatur Tzu Chi untuk melakukan kunjungan ke Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Para relawan Tzu Chi serta donatur melakukan kunjungan ke Aula Jing Si untuk mengenal lebih dalam misi-misi kemanusiaan yang dilakukan oleh Tzu Chi. Aula Jing Si (Jing Si Tang) merupakan pusat berbagai kegiatan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Tak hanya itu, Aula Jing Si juga menceritakan perjalanan jalinan jodoh Tzu Chi di Indonesia.
Salah satu ruangan yang dikunjungi oleh rombongan adalah Exhibition Hall. Di dalam ruangan ini, foto-foto kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Tzu Chi sejak tahun 1993 di Indonesia terpampang rapi di dinding bermaterialkan kayu. Saat memasuki ruangan ini, para rombongan disuguhi poster berisi penjelasan mengenai sejarah awal berdirinya Yayasan Buddha Tzu Chi di Taiwan. Para relawan Tzu Chi Jakarta dengan sukacita membawa rombongan dengan memberikan penjelasan bak seorang pemandu wisata.
Keberadaan Aula Jing Si tak lepas dari peran para donatur. Meski begitu, perlu diketahui bahwa pembangunan Aula Jing Si tidak menggunakan dana yang diperuntukan untuk amal. Dana amal disalurkan sepenuhnya untuk kegiatan kemanusiaan Tzu Chi.
Pengenalan tentang visi dan misi Tzu Chi juga diberikan agar cinta kasih para donatur kian bertumbuh.
Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kegiatan ini. Melalui kunjungan ini, para rombongan bisa mendapatkan wawasan mengenai visi dan misi Tzu Chi secara mendalam. Hal ini dirasakan oleh Evi (70). Evi mengungkapkan keinginan menjadi donatur muncul karena melihat masih banyak masyarakat yang menderita.
“Sungguh terharu dan bahagia telah berkunjung ke sini. Selama ini saya hanya tahu dari mulut ke mulut. Tapi sekarang saya telah menginjakan kaki di gedung Tzu Chi ini. Ini pengalaman yang sangat berarti bagi saya,” ucap Evi.
Evi mengapresiasi kunjungan ini. Dia mengaku tersentuh dengan keberadaan Tzu Chi dalam misi-misi kemanusiaan di Indonesia dan dunia.
Evi juga mengakui dirinya terkesan dengan kontribusi Tzu Chi di seluruh dunia. “Dari kunjungan ini apa yang saya lihat bahwa Tzu Chi benar-benar melakukan kegiatan yang sangat mulia bagi masyarakat Indonesia, bahkan ya, dunia. Karena Tzu Chi itu ada di mana-mana, ada di negara-negara lain juga dengan bertujuan menolong dan menyebarkan cinta kasihnya,” tambahnya.
Cinta kasih untuk selalu menolong sesama merupakan salah satu pelajaran yang dapat dipetik dalam kunjungan ini. Lebih dari itu, kunjungan ini diharapkan mampu memberikan inspirasi kepada para peserta untuk mengambil bagian dan bergabung dalam barisan relawan Tzu Chi.