Mengenal Tzu Chi Lebih Dekat

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Rianto Budiman (He Qi Pusat)

29 Maret 2015, He Qi Pusat mengadakan Pelatihan Relawan Biru Putih di Kantor Sekretariat He Qi Pusat, Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Pusat.

He Qi  Pusat kembali mengadakan pelatihan relawan abu putih yang diikuti oleh 83 peserta dan dibantu oleh 29 relawan Tzu Chi pada penghujung April 2015. Peserta pelatihan yang diadakan pada 29 Maret ini diikuti oleh warga Pademangan, Ancol dan Pasar Baru. Pelatihan ini diadakan pada siang hari sekitar pukul 14.00. Pelatihan diadakan pada siang hari dilatarbelakangi oleh kesibukan warga pada pagi hari. Setiap paginya kebanyakan warga mencari nafkah dengan berjualan makanan siap saji, mengurus dan mengatur keluarga mereka.

Dalam pelatihan kali ini, para peserta pelatihan diajak untuk lebih mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi. Mereka dijelaskan mengenai sejarah, semangat celengan bambu, semangat budaya humanis, penerapan dan semangat 4 in 1, serta tata krama penampilan dan makan. Selain itu ada pula materi mengenai langkah menuju barisan Biru Putih dan kilas balik bantuan bencana banjir bandang yang diberikan Tzu Chi untuk warga Manado, Sulawesi Utara.

Salah satu relawan Tzu Chi, Agus Yatim memberikan materi kepada para peserta dan juga berbagi cerita mengenai jodohnya dengan Tzu Chi.

Menggalang Boddhisatwa

Rosa Shijie, perwakilan dari pihak yayasan yang mengisi acara menuturkan bahwa Tzu Chi merupakan ladang pelatihan diri dan tempat subur untuk melakukan kebajikan. “Seperti yang kita tahu, setiap agama dan keyakinan mempunyai ajaran yang sama, ajaran kebaikan. Dan ajaran itu bisa dipraktikkan di Tzu Chi,” ujarnya seraya menjelaskan bahwa Tzu Chi merupakan organisasi universal lintas agama.

Selain Rosa Shijie, ada pula Zainah Mawardi Shijie, relawan He Qi Barat yang juga mengisi acara. Zainah mengaku kagum dengan antusias para peserta yang kebanyakan merupakan ibu rumah tangga ini. “Mereka terlihat sangat serius, mereka mencatat setiap materi yang disampaikan. Sepertinya mereka sangat menikmati pelatihan kali ini,” ucapnya.

Sebanyak 83 relawan baru ikut dalam pelatihan ini. Mereka memerhatikan setiap materi yang diberikan oleh pengisi acara.

Salah satu relawan Tzu Chi, Ati Kwati, juga sangat senang dengan antusias para relawan baru. Kali ini ia bahkan mengajak tetangganya di wilayah Ancol untuk ikut dalam pelatihan. Ada sebanyak 27 warga Ancol yang ia ajak. “Selain untuk menggalang Boddhisatwa, saya juga ingin memperkenalkan hal-hal baik yang sebelumnya sudah saya dapatkan,” ujarnya. “Harapannya semoga nanti mereka ikut dalam barisan Boddhisatwa,” tambah Ati seraya berharap.

Bagi Ati, menggalang Boddhisatwa adalah ajang baginya untuk melakukan pelatihan diri agar lebih bisa mengendalikan diri dan lebih bersabar. Tidak mudah dan banyak kesulitan yang harus ia hadapi, namun ia tidak gentar. “Saya harus dengan penuh kesabaran mengajak mereka dan menemani mereka seperti apa yang saya lakukan pada pelatihan pada hari ini,” jelasnya. Ia ingin banyak orang lagi yang bisa mengenal Tzu Chi dan bisa saling berbagi kasih sayang serta saling membantu sesama.


Artikel Terkait

Dharma Dalam Tindakan Nyata

Dharma Dalam Tindakan Nyata

16 September 2016

Pelatihan ke-4 Relawan Abu Putih kembali digelar pada 11 September 2016 di kantor Tzu Chi He Qi Pusat yang diikuti sebanyak 33 relawan berseragam dan 58 relawan Tzu Chi setempat. Dalam pelatihan ini, relawan diajak lebih mendalami Misi Amal Tzu Chi.

Indahnya Berbagi

Indahnya Berbagi

08 September 2016

Relawan He Qi Pusat mengadakan pelatihan untuk Relawan Abu Putih untuk merangkul relawan yang ingin memupuk ladang kebajikan dan memperpanjang barisan relawan Tzu Chi Indonesia.

Pelatihan Relawan Abu Putih Tzu Chi Tanjung Balai Karimun

Pelatihan Relawan Abu Putih Tzu Chi Tanjung Balai Karimun

23 September 2016

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih. Pada pelatihan yang digelar Minggu, 18 September 2016 ini, hadir pula beberapa relawan dari Tzu Chi Batam dan relawan dari Tanjung Batu Kecil/Kundur.

Beriman hendaknya disertai kebijaksanaan, jangan hanya mengikuti apa yang dilakukan orang lain hingga membutakan mata hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -