Mengenalkan Anak dengan Tanaman Obat

Jurnalis : Waritsa N.F Ilyas (Tzu Chi Cabang Sinar Mas) , Fotografer : Fitri, Luthfi (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Senam bersama meningkatkan keceriaan anak-anak TK Permata Bunda, Gunung Kombeng Estate.

“Cinta kasih adalah benih yang ditanam di lahan berkah dalam batin setiap orang. Seberapa banyak benih cinta kasih yang ditebarkan, sebanyak itu pula hasil yang akan dipanen.”
 (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

Kegiatan belajar mengajar tak harus dilakukan di dalam ruangan dan hanya mengandalkan gambar di buku. Terlebih dalam memperkenalkan jenis tanaman obat keluarga  (TOGA) kepada siswa taman kanak-kanak.  Melihat dan merasakan langsung objek yang dipelajari akan membuat mereka lebih mudah mengingat dan memahaminya.

Seperti yang dilakukan para relawan Tzu Chi di Xie Li Kalimantan Timur 1 dalam mengenalkan TOGA kepada para siswa TK Permata Bunda, Gunung Kombeng Estate pada Rabu, 5/10/2022. Relawan menggelar kegiatan bazar sehat ceria yang mana dalam kegiatan tersebut anak-anak diperkenalkan langsung jenis-jenis, manfaat beserta hasil olahan TOGA yang dapat mereka konsumsi.

Kegiatan bazar sehat ceria dimulai pukul 07.30 WITA. Sebanyak 60 siswa berbaris rapi di halaman sekolah untuk mengikuti senam pagi terlebih dahulu. Ibu guru dan relawan turut memandu gerakan senam. Mendungnya cuaca saat itu tak mengurangi semangat dan keceriaan mereka mengikuti gerakan demi gerakan senam.

Umi Kalsum menjelaskan berbagai rempah yang bisa diolah menjadi minuman.

Setelah senam, pengenalan TOGA pun dimulai. Di bawah tenda berukuran 6x4 meter itu, anak-anak duduk rapi di kursi masing-masing sembari memperhatikan penjelasan Umi Kalsum, relawan Tzu Chi.

"Anak-anak ini namanya kunyit ya warnanya kuning. Kalau biasa makan nasi kuning nah warna kuningnya itu dari kunyit ini. Fungsi kunyit banyak sekali, salah satunya juga bisa mengobati luka," terang Umi sembari  menunjuk kunyit yang ia pegang.

Suasana semakin interaktif ketika Umi melontarkan pertanyaan dan menawarkan anak-anak untuk memegang langsung kencur. "Siapa di sini yang suka minum jamu beras kencur?" tanyanya. Anak-anak pun sontak mengangkat tangan. Nah yang saya pegang ini namanya kencur, bisa dibuat jadi jamu yang biasa kalian minum. Ada yang mau pegang dan cium aroma kencur?” tanya Umi menawarkan. “Mau shijie,” sahut anak-anak serentak. Mereka lalu bergantian mencobanya. "Baunya harum," kata salah satu anak.

Seorang relawan mencontohkan cara memasak bekal vegetarian.

Selesai mengenalkan kunyit, sereh, lengkuas, kencur dan jahe, relawan mengajak siswa TK beserta orangtua yang hadir untuk mencicipi hasil olahan TOGA yang telah dibuat relawan. Aneka olahan makanan dan minuman yang dibuat di antaranya kerupuk kencur, stik daun kelor,  es krim jahe, jamu kunyit asam, jus kemangi, wedang jahe dan wedang kunir sirih.  

"Baru tahu saya kalau kemangi bisa dibikin minuman dan rasanya enak, kerupuk kencur, dan stik kelor nya juga enak Bu, bisa dibagi resepnya ya," pinta Sri kepada seorang relawan.

Tak hanya orangtua, anak-anak pun turut menikmati olahan jamu yang dibuat relawan. Eleora murid TK B menghabiskan segelas jamu kunyit asam.  "Enak ada asem-asemnya," serunya polos.

Di sisi lain seorang anak laki-laki asyik menikmati es krim jahe. "Es krimnya pedas tapi manis dan enak," katanya sembari menyendok es krim ke mulut.

Warga melihat produk-produk olahan relawan Dharma Wanita.

Tak hanya mengenalkan tentang TOGA, dalam bazar ini juga diadakan demo masak bekal vegetarian dengan sasaran orangtua siswa yang bertujuan untuk mengenalkan pola makan vegetarian sedari dini.  Menu yang dibuat yaitu nasi goreng vegetarian, dengan bahan-bahan seperti nasi goreng umumnya dengan tambahan jagung, buncis, wortel dan tidak menggunakan daging maupun penyedap rasa hewani.

"Makanan vegetarian itu artinya tidak menggunakan produk hewani seperti daging-dagingan maupun campurannya kayak bakso, sosis, nugget, tapi kalau telur ayam masih boleh ya ibu-Ibu. Nanti dagingnya bisa kita bikin versi nabati dari gelatin maupun kacang hijau," terang Dwi Puspa, salah satu relawan di hadapan orangtua murid.

Selesai demo masak, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama. Anak-anak berbaris bergantian menerima nasi goreng vegetarian yang telah dimasak relawan. Terasa bak sedang piknik, anak-anak duduk di rumput beralaskan tikar sembari menyantap nasi goreng vegetarian dalam kotak bekal mereka.

Relawan membagikan nasi goreng vegetarian kepada anak-anak TK Permata Bunda, Gunung Kombeng Estate.

Bazar pun berakhir pukul 10.00 WITA. Begitu banyak tanggapan positif yang diterima relawan dengan terlaksananya kegiatan ini. Seperti yang diutarakan Bunda Umami, salah seorang pengajar di TK Permata Bunda, "Alhamdulillah, kami senang sekali ada kegiatan seperti ini di TK. Anak-anak jadi bertambah ilmunya, semua juga terlihat senang dan antusias, kalau bisa ke depannya ada lagi kegiatan seperti ini,” ungkapnya.

Senada dengan Umami, Sri, orangtua Naufal murid TK B juga berharap hal yang sama. "Anak saya itu antusias sekali dari kemarin sudah sibuk bilang mau ada acara di sekolahan, bahkan tadi pagi dia ingatkan saya bawa kotak bekal kosong aja karena ibu-ibu relawan Tzu Chi mau bagi makanan vegetarian. Menurut saya bagus ya ada kegiatan seperti ini, sering-sering diadakan juga gak apa-apa Bu," tutupnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Apotik Hidup untuk Jaga Kesehatan Keluarga

Apotik Hidup untuk Jaga Kesehatan Keluarga

02 Februari 2024

Menjaga kesehatan keluarga bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya dengan menyediakan tanaman obat keluarga (TOGA) di pekarangan rumah. Inilah yang dilakukan para relawan Tzu Chi di Xie Li Ketapang 1.

Giat Lestarikan Lingkungan dengan Tanaman Obat Keluarga

Giat Lestarikan Lingkungan dengan Tanaman Obat Keluarga

08 Oktober 2018
Melakukan pelestarian lingkungan merupakan salah satu sumbangsih yang dapat diberikan untuk menjaga dan melindungi bumi. Salah satunya adalah kegiatan menanam dan merawat Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang dilakukan oleh Dharmawanita Xie Li Kalimantan Timur 2.
 Memanen Jahe Merah, Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Memanen Jahe Merah, Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

06 April 2020

Di tengah wabah Covid-19, masyarakat berlomba-lomba membeli Jahe Merah yang membuat harganya menjadi sangat mahal. Namun para relawan Dharma Wanita di komunitas relawan Kalimantan Timur 1 justru sedang berbahagia karena dapat memanen Jahe Merah di pekarangan rumah mereka.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -