Mengenalkan Pelestarian Lingkungan Kepada Generasi Penerus

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzu Chi Medan), Fotografer : Robby Mulia Halim, Kenji Marwies, Antonius Lawrence (Tzu Chi Medan)

Stenic Mae (seragam Kids Class) memilah sampah plastik dengan arahan relawan pendamping.

Master Cheng Yen selalu mengingatkan relawan Tzu Chi untuk giat melaksanakan misi pelestarian lingkungan demi menjaga kelestarian lingkungan dan Bumi sehingga dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu,, penting untuk mengenalkan lingkungan kepada anak sejak usia dini dan cara melestarikannya. Hal ini tentu akan membawa manfaat tidak hanya untuk anak, tetapi juga berdampak positif terhadap lingkungan. Anak-anak akan lebih menghargai lingkungan dan mencintai Bumi sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga.

Pada pertemuan ketiga Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi Medan Mandala pada hari MInggu, 16 April 2023, temanya adalah pelestarian lingkungan. Aktivitas yang dilakukan adalah pemilahan barang daur ulang seperti jenis kertas, plastik, kaca, logam, elektronik, dan pakaian layak pakai dari warga sepanjang Jl. Wahidin dan sekitarnya.

Satu pekan sebelumnya, para relawan dan murid-murid Sekolah Wiyata Dharma turun ke Jl. Wahidin dan sekitarnya untuk survei dan mendata warga yang bersedia menyumbangkan barang yang sudah tidak terpakai dan bisa didaur ulang.

Murid-murid Kids Class mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan dengan antusias dan bersemangat.

Tony Honkley koordinator kegiatan mengatakan kegiatan pemilahan barang daur ulang ini untuk mengajarkan murid-murid Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) arti menjaga kelestarian lingkungan dengan praktik langsung.

“Agar Xiao pu sa (murid) mengetahui pentingnya pelestarian lingkungan dengan praktik sederhana, dengan memilah barang yang bisa didaur ulang. Kegiatan ini diharapkan dapat tertanam dalam diri xiao pu sa dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga sehingga mereka dapat menjadi duta di lingkungan mereka sendiri nantinya,” ucap Tony.

Kegiatan pelestarian lingkungan ini berkolaborasi antara relawan Tzu Chi Medan Mandala dan Sekolah Wiyata Dharma yang dihadiri oleh 22 relawan, 8 Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi), 16 murid Kelas Kata Perenungan (9 Kids Class dan 7 Teen Class), 24 relawan umum (calon relawan dan calon Tzu Ching yang belum disosialisasi) dan 74 guru dan siswa Sekolah Wiyata Dharma.

Murid Teen Class mengumpulkan sampah plastik dari warga dengan dibantu relawan.

Peserta yang hadir dibagi dalam dua kelompok. Kelompok lapangan dan kelompok dari sekolah. Kelompok lapangan terdiri dari relawan, Tzu Ching, semua murid Teen Class, dan sebagian murid Kids Class yang lebih besar, dan kelompok sekolah dari SMA Wiyata Dharma yang bertugas mengumpulkan barang daur ulang dari rumah-rumah warga.

Murid Kids Class yang berusia kecil tinggal di sekolah dengan diawasi relawan pendamping. Kelompok sekolah terdiri dari guru-guru SMA Wiyata Dharma dan bertugas memilah barang yang dikumpulkan kelompok dari rumah warga. Selain barang daur ulang dari warga, barang daur ulang dari titik kumpul green point (tempat barang daur ulang Tzu Chi) juga ikut dipilah.

Tim Lapangan mengumpulkan barang daur ulang dengan bersungguh hati dan bersemangat, tidak terkecuali murid-murid Teen Class dan Kids Class. Walaupun cuaca terik, mereka tidak patah semangat. Sambil mengumpulkan barang daur ulang, warga diedukasi melalui poster yang bertemakan pelestarian lingkungan yang telah disiapkan relawan misi pendidikan. Barang-barang daur ulang yang telah terkumpul dibawa ke sekolah Wiyata Dharma menggunakan mobil box milik Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan Mandala.

Murid-murid Kelas Kata Perenungan berbagi tugas di lapangan, mengumpulkan sampah daur ulang dan mengedukasi warga dengan brosur dan poster bertema pelestarian lingkungan.

Murid-murid sekolah segera memilah barang-barang daur ulang yang sudh terkumpul di pekarangan depan sekolah Wiyata Dharma. Murid-murid sekolah dibagi lagi menjadi lima group agar lebih cepat selesai. Barang-barang daur ulang yang terkumpul cukup banyak dan bervariasi. Murid-murid kelas Kata Perenungan dan kelompok lapangan yang telah kembali bergabung dengan murid sekolah dengan memilah barang-barang yang terkumpul.

Sebagian Xiao pu sa mendapat tugas memisahkan barang botol plastik dari tutup dan labelnya, sebagian yang lain memilah kertas, kardus, dan karton didampingi relawan. Barang-barang yang sudah dipilah dimasukkan ke dalam karung besar secara terpisah menurut jenisnya.

Selama kegiatan berlangsung diiringi lagu Satu Keluarga dan lagu bertema pelestarian lingkungan. Murid-murid Kelas Kata Perenungan mendapat pengalaman berharga mengikuti kegiatan pelestarian lingkungan ini.

Oliver Kane Winardi (11), salah satu Xiao pu sa dari Kids Class, mengungkapkan kesenangannya dan pengetahuan baru, “Seru dan senang rasanya ikut pemilahan sampah (barang). Saya baru tahu ternyata sampah (barang) bisa dipilah-pilah. Saya tahunya sampah (barang) itu sudah tidak bisa digunakan lagi dan kotor,”tutur Oliver semangat. Oliver bertekad akan bicara dengan kedua orang tuanya tentang pelestarian lingkungan.

“Pulang rumah nanti saya akan menceritakan kepada orang tua saya tentang pengalaman memilah sampah hari ini. Saya juga akan memberi tahu mereka bahwa sampah bisa didaur ulang,” kata Oliver dengan ekspresi senang.   

Kegiatan outdoor Kelas Kata Perenungan (Jing Si Ban) Tzu Chi Medan Mandala bertema pelestarian lingkungan berupa pemilahan sampah di Sekolah Wiyata Dharma.

Phei Yin, Ketua Pengurus Kelas Kata Perenungan tahun ajaran 2023, dalam pesan cinta kasihnya mengatakan sanagt berterima kasih kepada seluruh peserta. “Gan en (ucapan syukur dari hati yang terdalam) kepada semua yang ikut pemilahan sampah (barang) dan sekolah Wiyata Dharma atas kerja samanya dan kesempatan yang diberikan kepada kita untuk melaksanakan misi pelestarian lingkungan. Semoga mendapat berkah dan manfaat dari kegiatan hari ini. Semoga jalinan jodoh ini terus berlanjut,” ucap Phei Yin.

Tony Honkley Wakil Ketua Pengurus Kelas Kata Perenungan tahun ajaran 2023 dan juga koordinator kegiatan terkesan dengan peran serta murid-murid Kelas Kata Perenungan dalam kegiatan pemilahan barang daur ulang. “Para xiao pu sa sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan ini. Meskipun cuaca cukup terik, tetapi tidak menyurutkan semangat mereka untuk berkegiatan,” sambung Tony. 

Lebih lanjut, Tony mengatakan bahwa kegiatan seperti ini akan diadakan lagi sebagai salah satu agenda Kelas Kata Perenungan. “Kegiatan ini akan diadakan lagi karena dalam satu tahun ajaran ada dua kali kelas outdoor, salah satunya adalah pelestarian lingkungan,” tutup Tony.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Sepasang Tangan yang Melindungi Bumi

Sepasang Tangan yang Melindungi Bumi

10 November 2023

Relawan Tzu Chi Palembang mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan di titik pemilahan Balai Kecamatan Ilir Timur I, Kota Palembang pada Minggu, 22 Oktober 2023.

Menyelamatkan Bumi Sembari Rekreasi

Menyelamatkan Bumi Sembari Rekreasi

27 September 2024

Aksi pelestarian lingkungan Tzu Chi Singkawang kali ini bertempat di Taman Mangrove atau Pesona Kuala Pesisir. Karena merupakan obyek wisata, Taman Mangrove juga dikunjungi masyarakat umum, salah satunya komunitas sepeda Insanak yang tertarik mengikuti kegiatan Tzu Chi.

Menjalin Jodoh baik dalam Melestarikan Lingkungan

Menjalin Jodoh baik dalam Melestarikan Lingkungan

29 September 2017
“Segala perbuatan harus dimulai dengan sebuah tekad, bagaikan menanam sebatang pohon yang berawal dari sebutir benih.” Kata Perenungan Master Cheng Yen tersebut menginspirasi puluhan relawan Tzu Chi Tangerang untuk menjalin jodoh baik dengan bertemu warga Perumahan Cluster Jade dan karyawan Summarecon Gading Serpong Tangerang, Sabtu 23 September 2017.
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -