Mengenalkan Seni Sejak Dini

Jurnalis : Willy, Fotografer : Willy

Selama tiga hari, yakni sejak 21 hingga 23 Desember 2015, Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC) mengadakan kegiatan Creative Holiday Class di Gedung Gan En, Tzu Chi Center, Jakarta.

Memasuki liburan panjang di akhir tahun 2015, Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC) mengadakan Creative Holiday Class yang diperuntukan bagi anak-anak berusia 3 hingga 12 tahun. Seperti namanya, kegiatan ini dibuat dalam format kelas yang berisi berbagai kegiatan seni. Kelas ini terbagi dalam dua kategori yaitu Fun Art Class untuk usia 3-6 tahun dan usia 7-12 tahun serta kategori Doremi Art Class untuk anak berusia 7-12 tahun.

Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 21 hingga 23 Desember 2015 di Gedung Gan En, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara ini diikuti oleh 27 anak. Dalam kelas ini, anak-anak diajak mengekspresikan kreativitas dan gagasan mereka melalui karya seni seperti menggambar, melukis, bermain musik hingga membuat karya hasil daur ulang dari barang yang tak lagi terpakai. Selain itu, pada hari ketiga, anak-anak dari kategori Doremi Art Class juga mempersembahkan penampilan biola di hadapan para orang tua.

“Tujuan dari kegiatan ini untuk mengisi liburan waktu dengan bermanfaat. Dan juga untuk menggali potensi dalam diri anak-anak dengan cara yang fun,” ujar Rosvita Widjaja, Wakil Pemimpin TCUCEC dalam sambutannya di hadapan para orang tua dari anak-anak yang hadir pada 23 Desember 2015 di lobi Gedung Gan En.

Dalam kegiatan ini, setiap anak diberi kesempatan mengekspresikan kreativitas dan imajinasi dalam bentuk seni baik dalam format gambar dua dimensi, musik, hingga eco-art atau kerajinan dari barang yang tak terpakai.


Erwin Fami Wongdra, Tutor Musik dalam Doremi Art Class menuturkan bahwa dengan mengenalkan seni kepada anak dapat menyeimbangkan diri anak setelah menjalani rutinitas sekolah.

Sejak menginjakkan kaki di lobi, para orang tua langsung disuguhi berbagai hasil karya seni dari anak-anak mereka selama tiga hari. Karya-karya itu berupa gambar dua dimensi dan hasil karya eco-art dengan memanfaatkan barang tidak terpakai menjadi pajangan kapal maupun figura foto. Permainan biola dari anak-anak Doremi Art Class menjadi penutup acara pada hari itu

Firman, salah satu Tutor Fun Art Class mengungkapkan bahwa dengan belajar menggambar sejak dini, anak-anak telah dikenalkan pada dunia. “Jadi belajar menggambar pada anak-anak itu bukan berarti mereka harus bisa menggambar seperti aslinya. Minimal mereka bisa mengenali bentuk dan warnanya,” ujar Firman.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa sebagai tutor ia juga ingin mendorong anak-anak untuk berani mengambil keputusan saat menggambar. “Kita juga mengajak anak-anak untuk menyelesaikan gambar yang telah mereka buat setengah jalan,” tambah Firman.

Anak-anak Doremi Art Class mempertunjukkan kebolehan mereka memainkan biola di hadapan para orang tua yang hadir.


Yoedianti (baju biru) bersama Olivia (kanan). Yoedianti menuturkan bahwa kegiatan seperti Creative Holiday Class juga memberikan nilai moral kepada anak seperti menghormati orang tua dan toleransi di samping seni itu sendiri.

Senada dengan itu, Erwin Fami Wongdra, salah satu tutor Doremi Art Class menuturkan bahwa dengan mengenalkan seni sejak dini kepada anak-anak dapat menyeimbangkan diri anak-anak tersebut. “Kita tahu pelajaran sekolah berat-berat. Cuma diisi dengan pelajaran bisa stres. Secara umum ini untuk menyeimbangkan dari sisi seni. At least, mereka juga kenal dengan musik,” ujar pria yang juga mengajar musik di Bina Bangsa School itu.

Yoedianti, ibu dari Olivia dan Felicia, peserta Doremi Art Class menuturkan bahwa dengan mengenalkan seni sejak dini dapat mengembangkan kreativitas dalam diri anak-anak. “Mereka belajar untuk bekreasi sendiri karena punya kreativitas sendiri. Hal ini bisa juga dipraktikkan dalam pelajaran sekolah mereka,” pungkas Yoedianti.

Sebelumnya, Olivia juga pernah mengikuti Summer Camp 2015 yang berformat serupa. “Olivia dan Felicia ini memang suka bikin-bikin sesuatu. Jadi ketika ada kegiatan, ada art-nya, mereka pasti mau,” tambah Yoedianti.

Menurutnya, kegiatan yang mengisi liburan ini memiliki manfaat tersendiri bagi kedua anaknya. “Untuk mengisi waktu. Dan menurut saya sih bermanfaat banget yah. Belajar untuk menghormati orang lain, toleransi, mengambil giliran,” ujar Yoedianti.

Artikel Terkait

 Liburan yang Humanis

Liburan yang Humanis

16 Juni 2015

Liburan sekolah adalah saat-saat yang ditunggu kebanyakan para siswa. Karena disaat inilah mereka memiliki waktu lama untuk bermain di rumah sesuka hati atau bahkan berwisata bersama keluarga. Namun tidak untuk anak-anak yang mengikuti kegiatan summer camp yang diadakan oleh Tzu Chi University Continuing Education Center (TCUCEC).

Becak dari Pelepah Palem

Becak dari Pelepah Palem

24 Maret 2016 Kelas Eco Craft merupakan salah satu kelas yang memberikan wadah bagi para peserta untuk berkreasi menggunakan barang yang tidak terpakai.
Filosofi dalam Memasak

Filosofi dalam Memasak

16 Oktober 2015

Sebanyak 8 orang mengikuti kelas memasak pada tanggal 13 Oktober 2015. Kelas memasak vegetaris setiap hari Selasa setiap minggunya dibuka di Tzu Chi Center. Dalam kelas ini tidak hanya belajar memasak tetapi juga belajar memaknai filosofi dalam memasak itu sendiri.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -