Mengenang Budi Orang tua
Jurnalis : Bambang (Tzu Chi Singkawang) , Fotografer : Bambang (Tzu Chi Singkawang)Tetiono, Djang Tjing Djung, Alex Laminto dan Lina
Sabtu, 15 Februari 2014, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang menyelenggarakan Acara Pemberkatan Akhir Tahun 2013 yang dikemas dalam ramah tamah Tahun Baru Imlek 2565. Kegiatan ini merupakan acara rutin yang digelar Yayasan Buddha Tzu Chi saat pergantian tahun baru Imlek dan dilaksanakan di seluruh dunia. Khusus di Singkawang, dalam tiga tahun terakhir ini, acara digelar satu hari setelah penutupan festival Cap Go Meh.
Acara Pemberkatan Akhir Tahun merupakan ungkapan rasa syukur serta ucapan terima terima kasih kepada para relawan serta donatur atas dukungan dan bantuannya sehingga misi kemanusiaan Tzu Chi dapat berjalan lancar setahun berlalu.
Ada yang berbeda dalam acara Pemberkatan Akhir Tahun di Singkawang kali ini, yakni diadakan pementasan drama musikal isyarat tangan "Sutra Bakti Seorang Anak". Sebanyak 1.000 lebih pengunjung yang terdiri dari relawan, donatur, dan masyarakat umum hari itu memadati balai pasamuan Happy Building Singkawang. Pementasan drama "Sutra Bakti Seorang Anak" ini melibatkan 95 orang pemain yang merupakan gabungan antara relawan Tzu Chi Singkawang, karyawan Sujaya Group dan Bank Mandiri Singkawang.
Hadirin melimpah ruah untuk turut beramah tamah.
Untuk mengetahui apa saja yang telah dilakukan insan Tzu Chi selama tahun 2013, di awal acara diputar video kilas balik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Singkawang yang masing-masing berdurasi lebih-kurang lima belas menit. Di dalam video kilas balik Tzu Chi Singkawang digambarkan beragam kegiatan yang berada dalam koridor misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, misi budaya humanis dan misi pelestarian lingkungan.
Selanjutnya pementasan "Sutra Bakti Seorang Anak". Sebelum pementasan dimulai, pembawa acara, Alfian dan Yulia mengutip pesan Master Cheng Yen bahwa, hukuman terberat dalam hidup ini adalah penyesalan. Oleh sebab itu berbaktilah kepada orang tua sekuat daya upaya sehingga tidak ada penyesalan dalam hidup kita.
Adegan-adegan yang dimainkan dalam drama musikal ini sungguh sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Semua itu adalah babak kehidupan yang pasti dialami oleh rata-rata orang tua. Namun tidak sedikit anak-anak yang melupakan budi orang tua setelah mereka dewasa. Setelah beranjak dewasa kebanyakan anak-anak hanya mampu melihat sesuatu dari hasrat tertinggi yang ingin mereka capai dan menganggap orang tua sebagai penghalang. Bahkan seringkali terjadi di mana seorang anak berada di luar harapan orang tua. Mereka seolah menjadi orang yang ‘asing’ dan seringkali merisaukan orang tua.
Dalam drama Sutra Bakti Seorang Anak dikisahkan tentang perjuangan orang tua dalam menjaga anaknya.
Tidak sedikit hadirin yang menyaksikan pementasan drama ini sesekali menyeka air mata yang berlinang membasahi pipi, terharu mengenang budi baik orang tua, dan mengenang keberadaan diri sendiri. Bahwa semua orang terlahir dan tumbuh dari kasih sayang orang tua. Dilepas untuk berkeluarga dan menjadi orang tua bagi anak-anak, juga dengan penuh cinta kasih dan sayang orang tua.
Maka segeralah mengasihi orang tua karena di setiap desah nafas dan langkah orang tua selalu tersirat kasih yang mendalam bagi anak-anaknya. Cinta kasih orang tua adalah sepanjang masa dan sudah sepatutnya juga dikenang sepanjang masa
Ketua Kantor Penghubung Singkawang, Tetiono menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh relawan dan donatur yang telah bersumbangsih dan berkontribusi dalam perjalanan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia khususnya Kantor Penghubung Singkawang.
“Menjelang penghujung tahun 2013 lalu, benih-benih cinta kasih Tzu Chi juga telah tersebar dan tertanam di hati saudara-saudari kita di Pontianak. Semoga tidak lama lagi, di tahun 2014 ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Pontianak segera diresmikan.” ucap Tetiono dalam sambutannya yang didampingi Wakil Ketua Kantor Penghubung Singkawang Djang Tjing Djung, Alex Laminto, dan Lina, keduanya mewakili relawan Tzu Chi Pontianak yang hadir dalam acara tersebut.
Gunanto, Kepala Cabang Bank Mandiri Singkawang juga hadir bersama istri dan anak-anaknya. “Terima kasih, kami dari Bank Mandiri diajak dalam pementasan drama musikal ini. Kami sangat senang mendukung kegiatan Tzu Chi.” ujar Gunanto singkat. Sebagaimana diketahui, tim dari Bank Mandiri Singkawang merupakan relawan tetap untuk kegiatan donor darah dan daur ulang sampah yang diselenggarakan secara berkala oleh Tzu Chi Singkawang.