Mengenggam Jalinan Jodoh Baik di Hari Ayah

Jurnalis : Simfo Indrawati (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan Sx William Steven, Tanjung, Ilham Santoso, Leo Samuel Salim, Lidya Tjan, (Tzu Chi Medan)

Pertama kalinya Hari Ayah diperingati oleh Tzu Chi Medan. Acara ini dilakukan dalam dua kesempatan, yaitu pada tanggal 24 Agustus 2014 untuk kelas lanjutan dan tanggal 31 Agustus 2014 untuk kelas baru. Terlihat rasa syukur anak-anak terhadap kasih sayang yang diberikan orangtuanya. Dinarwaty, koordinator acara berharap anak-anak dapat terus mengingat jasa kedua orangtuanya dan berbakti

"One thing to do, three words for you, I love you, Mom and Dad. Family is the best, remember family, always love your family”. Begitulah ungkapan yang dibacakan oleh salah seorang Ayah dengan terharu. Ungkapan ini ditulis oleh anaknya dalam sebuah album foto yang diberikan sebagai kejutan memperingati Hari Ayah.  Tahun ini, Tzu Chi Medan memperingati Hari Ayah dalam dua kesempatan, yaitu pada tanggal 24 Agustus 2014 untuk kelas lanjutan dan tanggal 31 Agustus 2014 untuk kelas baru. 

Dinarwaty, koordinator acara ini menuturkan bahwa ini merupakan kali pertamanya Tzu Chi Medan memperingati Hari Ayah. “Shigu harapkan tidak di hari ini saja kita mengingat jasa papa. Hendaknya setiap hari kita bisa sayang dan hormat pada papa dan mama, jangan menunggu sampai dewasa baru berbakti," pesannya saat mengisi kata sambutan.

Acara kemudian diisi dengan sesi ceramah Master Cheng Yen. Dalam sesi ini, Master Cheng Yen mencontohkan dua anak berbakti asal Hu Wei, Taiwan. Anak-anak ini merawat ayahnya yang sakit di bawah kesulitan ekonomi. Meskipun begitu, anak-anak tidak pantang menyerah dan tetap bersekolah.

. Anak-anak kelas budi pekerti memberikan album foto sebagai hadiah kejutan dalam hari ayah

Tak hanya itu, juga ditampilkan lagu isyarat tangan dengan judul Terima Kasih Langit dan Bumi (Kam Xia Thi, Kam Xia Te), Kuberikan Untukmu (Gei Ni) dan Pesan Papa (Papa de Hua). Tak ketinggalan pertunjukkan drama yang berjudul Membeli Waktu Papa. Dalam drama ini diceritakan seorang ayah yang sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak memiliki waktu untuk memberikan perhatian kepada anaknya.

Dalam kesempatan ini diputar sebuah video pendek berjudul Hadiah. Video ini ditujukan kepada para ayah untuk meneruskan misi dan semangat berbagi kasih dengan sesama. Acara ditutup dengan pameran hasil kerajinan tangan dari bahan daur ulang dan makan siang bersama.

Selain itu, dalam acara ini dipertunjukkan lagu isyarat tangan yang berjudul Terima Kasih Langit dan Bumi (Kam Xia Thi, Kam Xia Te), Kuberikan Untukmu (Gei Ni) dan Pesan Papa (Papa de Hua) sebagai wujud rasa syukur anak-anak

"Bagus-bagus acaranya, karena semuanya dari anak-anak yang isi acaranya, video-video klip pun bagus. Sejak ikut kelas ini, anak-anak bisa tambah mandiri, budi pekerti mereka juga ada kemajuan menjadi lebih baik. Acara ini bagus membuat anak-anak bisa berkarya,” ujar salah satu orangtua yang turut hadir dalam acara ini.

Artikel Terkait

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -