Menggalang Bodhisatwa Pelestarian Lingkungan
Jurnalis : Teddy Lianto , Fotografer : Teddy Lianto Para relawan menghibur para peserta yang hadir dalam peresmian Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Duri Kosambi, Jakarta Barat pada tanggal 25 Desember 2011. |
| ||
Insan Tzu Chi yang berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian lingkungan tidak mengenal batas umur dan berasal dari berbagai kalangan masyarakat atau profesi, dimana orang tua mengajak anaknya, nenek menggandeng cucunya, guru membawa muridnya, dan atasan memimpin bawahannya untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Setiap orang menganggap jalanan sebagai lapangan untuk melatih diri. Mereka tidak jijik menghadapi kotoran dan tidak pernah mengeluh susah maupun lelah. Mereka membungkuk ataupun berjongkok untuk memungut, memisah dan mengelompokkan sampah, serta mengaturnya untuk didaur ulang, setiap orang mengerjakan dengan riang hati dan penuh rasa syukur. Master Cheng Yen menyebut mereka sebagai Bodhisatwa Pelestarian Lingkungan, Bodhisatwa Berhati Suci dan Tenang, ataupun sebagai Bodhisatwa Pengayom Jagat Raya. Sampai saat ini Yayasan Buddha Tzu Chi Taiwan telah memiliki lebih dari 5.413 depo daur ulang. Melihat gencarnya para relawan daur ulang Taiwan dalam membersihkan dunia ini dari tumpukan sampah akhirnya menginspirasi salah seorang relawan Tzu Chi Indonesia untuk membuka sebuah depo pelestarian lingkungan dan menggalang lebih banyak Bodhisatwa Pelestarian Lingkungan. “Niat untuk membuka sebuah depo pelestarian lingkungan timbul ketika saya sedang mengikuti training di Taiwan. Pada saat ke sana (Taiwan), Tzu Chi Taiwan sedang merayakan ‘20 Tahunnya Pelestarian Lingkungan Tzu Chi’. Saya melihat para Lao Phu Sa (relawan berusia lanjut) memilah sampah dengan sangat gembira dan begitu bersemangat dalam bersumbangsih,” jelas Johnny Shixiong, anggota Komite Tzu Chi yang baru saja dilantik pada tanggal 18 November 2011 lalu.
Keterangan :
Johnny menjelaskan jika di dekat rumahnya terdapat sebidang tanah yang cukup luas, yang mana dapat digunakan sebagai depo pelestarian lingkungan. Mengingat lingkungan di sekitar rumahnya sangat mendukung, seperti suhu udara yang sejuk dan lokasinya yang dekat dengan pemukiman warga, membuat tekadnya semakin mantap untuk membuat sebuah depo daur ulang. ”Bila sedang menemani istri ke pasar, saya sering melihat banyaknya orang tua yang sudah tidak bekerja dan tidak memiliki aktivitas lain. Jadi mungkin depo ini bisa menjadi tempat bagi mereka (Lao Phu Sa ) untuk beraktivitas dan bersosialisasi,” ujar Johnny, ayah dari dua anak ini. Johnny juga menambahkan jika untuk saat ini Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi ini hanya akan beroperasi pada hari Selasa, Kamis, dan Minggu dari pukul 8 pagi hingga pukul 12 siang. “Pada saat ini, setiap hari Selasa dan Kamis ada sekitar 15 orang relawan yang membantu menjaga depo. Tetapi bila ke depannya jumlah relawan pelestarian lingkungan semakin bertambah, maka kemungkinan kita akan sama seperti depo (pelestarian) di Cengkareng. Kita buka dari Senin hingga Jumat dan pada hari Sabtunya para relawan pelestarian lingkungan bisa meluangkan waktunya untuk keluarga mereka,” ujar Johnny. Selain itu, bila memungkinkan pada hari Sabtu atau Minggunya depo ini juga dapat digunakan untuk kegiatan sosialisasi Tzu Chi dan kegiatan Tzu Chi lainnya. Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi ke-6 di Indonesia ini terletak di Kompleks Kosambi Baru, Jalan Kosambi Timur Raya No. 111, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Pada tanggal 25 Desember 2011, bertepatan dengan hari raya Natal, insan Tzu Chi khususnya relawan di wilayah He Qi Barat mengadakan peresmian berdirinya Depo Pelestarian Lingkungan yang ke-6 ini. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih kurang 100 orang, yang mana sebagian dari peserta merupakan warga perumahan Kosambi Baru yang menyambut bahagia berdirinya depo pelestarian lingkungan ini dan bersedia ikut membantu menyukseskan berdirinya depo pelestarian lingkungan pada hari itu.
Keterangan :
Menginspirasi Warga Sekitar Setelah mengetahui adanya pembukaan depo pelestarian lingkungan di dekat rumahnya, Lelawati dengan antusias datang ke depo pelestarian lingkungan untuk ikut membantu. ”Biasanya saya datang kemari (Depo Pelestarian Lingkungan Duri Kosambi -red) setelah mengantar cucu saya sekolah. Biasanya saya datang dengan berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Kalau tidak sempat, maka saya akan membawa pulang satu ikat karung besar untuk saya pilah lagi pada saat cucu saya sedang tidur siang,” terang Lelawati. Lelawati berharap dengan adanya depo pelestarian lingkungan di dekat rumahnya, makin banyak warga kompleks Kosambi Baru yang terinspirasi untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemilahan sampah dan turut bersumbangsih menyukseskan misi Tzu Chi dalam menciptakan lingkungan yang asri, nyaman, dan sehat.
| |||