Menggalang Cinta Kasih dan Doa di Kecamatan Meral

Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly Clara, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Relawan menelusuri satu persatu toko untuk mengumpulkan celengan cinta kasih.

Hujan deras mengguyur pada Minggu pagi, 14 April 2024 menciptakan suasana yang membuat seseorang ingin tidur lebih lama. Tetapi, seperti menemukan keajaiban, ketika waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB, hujan berhenti dan langit kembali cerah. Alam seolah memberikan restu kepada para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk melanjutkan pengumpulan celengan bambu.

Sebanyak 34 relawan berkumpul terlebih dahulu di Kantor Tzu Chi untuk briefing, pembagian grup dan berdoa. Masing – masing grup mulai berangkat menuju tempat titik kumpul yang sudah ditentukan. Di tengah terik matahari yang mulai menyinari, relawan Tzu Chi tetap semangat mengumpulkan celengan cinta kasih dari toko ke toko sepanjang Jalan Kecamatan Meral.

Relawan disambut senyuman hangat dan sapaan ramah dari setiap warga yang ditemui. Ada di antara mereka berbagi pengalamannya, mengungkapkan bahwa sering melihat cerita tentang aksi kemanusiaan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun di media sosial maupun secara langsung. Melihat langsung aksi nyata Tzu Chi untuk masyarakat Karimun dari hasil donasi yang telah terkumpul memberikan inspirasi dan keyakinan yang kuat bagi mereka. Sebagai hasilnya, tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk memutuskan turut serta berdonasi.

Seorang warga amat bahagia dengan kehadiran relawan, setelah celengan cinta kasih dituangkan, ia memasukkan lagi donasi ke dalam kotak dana dengan senyuman lebar.

Zahra Rahayu bergegas menghampiri dan memasukkan uang ke kotak donasi yang dibawa relawan.

Zahra Rahayu (34) yang tengah berjualan, langsung bergegas menghampiri dan memasukkan uang ke kotak donasi yang dibawa relawan. Ia sangat bahagia ketika relawan menitipkan celengan bambu di tempatnya. Zahra, dulu merupakan penerima bantuan Tzu Chi, ia sangat bersyukur Tzu Chi membantu dirinya di masa-masa sulit itu.

“Saya pernah tidak makan karena tidak memiliki uang, di saat yang sama saya juga mau melahirkan, pada saat itu Tzu Chi membantu saya dengan memberikan santunan dan sembako,” tutur Zahra, menceritakan pengalaman mengharukan itu sambil menahan tangis.

“Di situ saya sangat bersyukur dan tahu bahwa Tzu Chi tidak membeda – bedakan agama dalam membantu, kini saya bersyukur bisa bekerja. Ketika ada rezeki lebih saya danakan ke masjid atapun celengan Tzu Chi, saya sangat berterima kasih Tzu Chi telah membantu saya kala itu, semoga relawan sehat dan sukses selalu,” ungkap Zahra.

Alberto Liongnardo (kiri) menundukkan kepala sambil tersenyum ketika menerima donasi dari warga.

Seorang warga menuangkan celengan cinta kasih ke kotak donasi yang dibawa oleh seorang relawan cilik.

Pengumpulan celengan yang dilakukan relawan Tzu Chi tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan. Kegiatan ini juga memberikan inspirasi bagi orang-orang yang menyaksikan, maupun yang mengambil peran dalam kegiatan ini. Ini dirasakan Alberto Liongnardo (26) salah satu relawan baru yang pertama kali mengikuti pengumpulan celengan.

“Dari kegiatan ini saya belajar untuk rendah diri. Saat pengumpulan celengan saya ditugaskan menjadi pemegang kotak, ketika ada yang menuangkan dana saya harus berbungkuk hal ini sih yang saya agak kaget, kalau di Indonesia itu sendiri kan jarang ya ada kayak gini, lain kalau di Jepang membungkuk merupakan hal lumrah,” cerita Alberto.

Verania Febika (kiri) senang mengikuti pengumpulan celengan. Ia menyaksikan langsung antusiasme warga dalam berdonasi.

Verania Febika (26) juga merupakan relawan baru. Sebelumnya, saat SMA ia pernah mengikuti pengumpulan celengan. “Saya senang bisa ikut kegiatan hari ini, melihat antusias relawan dan masyarakat setempat, bahkan ada salah satu masyarakat yang bela–belain ngejar kita pakai motor untuk menuangkan celengannya, banyak juga masyarakat yang donasi,” ucap Verania.

“Walaupun dana yang terkumpul merupakan uang receh ternyata kalau dikumpulin bisa membantu orang lain, saya rasa uang recehnya pun menjadi sangat berharga,” lanjut Verania.

Semangat dan kebaikan yang relawan tunjukkan adalah bukti nyata bahwa kebaikan tidak mengenal waktu dan cuaca. Meskipun hujan mengguyur, kebaikan dan semangat akan selalu bersinar terang, memancar dari hati setiap relawan Tzu Chi.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Wujudkan Cinta Kasih Melalui Celengan Bambu

Wujudkan Cinta Kasih Melalui Celengan Bambu

16 Juli 2019

Xie Li Downtream Lampung menjadikan program donasi yang sudah menjadi budaya Tzu Chi sebagai program relawan yang tidak hanya dilaksanakan satu kali dalam setahun. Setelah dilaksanakan pada bulan Maret 2019, para relawan kembali melaksanakannya pada 28 Juni 2019.

Celengan Bambu: Memupuk Berkah dan Meneruskan Cinta Kasih

Celengan Bambu: Memupuk Berkah dan Meneruskan Cinta Kasih

08 Juni 2022

Pandemi Covid-19 menyebabkan banyak aktifitas Misi Amal Tzu Chi di Batam harus dilaksanakan secara daring. Setelah 2,5 tahun, Tzu Chi Batam akhirnya dapat kembali mengadakan Gathering Gan En Hu.

Menelisik Filosofi Celengan Bambu

Menelisik Filosofi Celengan Bambu

19 Agustus 2015 Pada Senin, 4 Mei 2015, di Bank Sinar Mas Sorong, Papua Barat, insan Tzu Chi Sinar Mas mengajak para staf dan manajemen untuk ikut dalam menggalang dana melalui celengan bambu.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -