Menggalang Hati Melalui Alunan Melodi
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Anand Yahya, Feranika Husodo (He Qi Utara), Metta Wulandari, Yuliati
|
| ||
Kami memberikan program-program sesuai dana yang ada, untuk itu pada malam ini kami mengadakan malam kesenian untuk penggalangan dana untuk membantu meningkatkan kualitas produksi program kita,” tutur Mansjur Tandiono, Komisaris DAAI TV Indonesia. Namun, sehubungan telah terjadinya bencana di negara Filipina seminggu yang lalu, maka hasil dari penggalangan dana yang terkumpul pada acara malam kesenian ini seluruhnya akan didedikasikan kepada para warga korban bencana Topan Haiyan di Filipina. Dalam malam kesenian penggalangan dana ini, DAAI TV Indonesia berjodoh dengan Macedonian Opera and Ballet Orchestra untuk mengisi acara. Berdurasi lebih kurang tiga jam acara, orchestra menyuguhkan sebanyak delapan lagu, diantaranya empat lagu Tzu Chi kepada peserta yang hadir malam itu. Jalinan jodoh ini berawal dari salah seorang relawan Tzu Chi, Hendra Sakti Sek yang biasa disapa Ata Shixiong. Berkat jalinan jodoh Ata Shixiong dengan sepupu Noorman Widjaja, Sofian Widjaja yang menjadi partner bisnis di Medan, Ata Shixiong pun diperkenalkan dengan Noorman Wijaya. Ata Shibo saat itu diundang untuk menghadiri konser yang digelar oleh Noorman bersama timnya. Namun Ata Shixiong tidak bisa hadir, sehingga istrinya Mui Tjin Shijie yang menghadiri pertunjukan orkestra tersebut. “Sejak saat itu, Mui Tjin Shigu merekomendasikan untuk membawakan lagu-lagu Tzu Chi, barangkali ada yang istimewa,” tutur Ata Shixiong. Jodoh baik pun telah matang, pada Oktober 2013, Noorman Widjaja bersama timnya berkunjung ke Indonesia untuk mengadakan konser amal, maka Mui Tjin segera mengajukan agar ada konser tambahan di Tzu Chi yang diadakan oleh DAAI TV dalam acara DAAI Charity Concert. Noorman bersama tim Macedonian Opera and Ballet Orchestra sepakat dengan penawaran yang diberikan. “Dalam hal ini, acara tersebut menjadi lebih bervariasi, membaur budaya barat dengan tradisi timur, Tzu Chi, yang tanpa memandang budaya, suku, agama, ras. Dan yang spesial, Mr. Noorman Widjaja merupakan kelahiran Indonesia,” tutur Ata Shixiong. Dalam acara tersebut, sebanyak 580 penonton hadir menikmati lagu persembahan dari Macedonian Orchestra dan Meliana Pancarani, salah satu penyanyi nasional yang fasih membawakan lagu-lagu berbahasa Mandarin. Melalui acara konser amal ini, panitia berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp. 5.173.117.000,- (Lima Miliar Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Seratus Tujuh Belas Ribu Rupiah) dari menggalang hati pada donatur yang hadir malam itu.
Keterangan :
Bersumbangsih Melalui Alunan Musik Salah satu musisi Macedonian yang juga direktur Macedonian Opera and Ballet Orchestra, Alexander, mengaku merasa senang dengan konser amal yang telah dilakukan. “Kami berasal dari Republik Macedonian, kami ingin memberi energi positif melalui konser kami, dan membantu semua orang, karena setiap orang di manapun sama, kita harus saling melindungi dan membantu,” ujar Alexander. Alexander mengaku merasa beryukur bisa melakukan konser amal di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama tim orkestra yang ia pimpin. “Suasana di sini luar biasa, setiap orang bersikap positif dan tulus hati, mereka telah membantu kami dalam berbagai hal,” ungkapnya. Ia pun berharap melalui konser amal yang mereka tampilkan pada acara DAAI Charity Concert dapat membantu setiap orang yang membutuhkan. Hal senada disampaikan oleh solo violin, Iskandar Widjaja bahwa membawakan alunan musik, maka ia mentransformasikan energi positif kepada semua orang yang menonton. “Yang dapat saya lakukan adalah menyampaikan energi dan pikiran yang positif. Saya percaya bahwa musik dapat membantu orang, menghibur orang. Menurut saya musik bisa menyatukan orang dan membantu orang,” ungkap Iskandar. Iskandar membawakan Violin Concerto in G Major, gubahan W. A. Mozart dengan menyuguhkan tiga lagu Allegro, Adagio, Rondo Allegro. Ia juga pernah membawakan konser penggalangan dana di beberapa negara, seperti konser amal untuk korban bencana gempa bumi Haiti yang berhasil menggalang dana sebesar 43.000 Uero. Selain itu, ia juga pernah bermain di konser untuk UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund).
Keterangan :
Selain berjodoh dengan Tim Macedonian Orchestra, DAAI TV Indonesia kali ini juga berjodoh dengan Meliana Pancarani, seorang penyanyi Indonesia. Ia membawakan empat lagu Tzu Chi dalam bahasa Mandarin dan satu lagu Tzu Chi berbahasa Indonesia. Rani, sapaan akrabnya mengaku senang karena bisa mendukung kegiatan penggalangan dana pada acara DAAI Charity Concert ini. “Ini yang pertama kali saya mendapat undangan di DAAI TV Indonesia dengan membawakan lagu-lagu khusus. Saya sangat menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya kagum sekali melihat reaksi para donatur yang ikut berpartisipasi dalam acara amal pada malam hari ini,” ungkap wanita yang sempat mengenyam Sekolah Dasar di Taipei, Taiwan ini. Rani mengaku sudah tidak asing terhadap Tzu Chi. Ia terkadang mengikuti kegiatan-kegiatan amal sosial Tzu Chi ketika ia tinggal di Taipei, Taiwan. Selain itu ia pernah ikut dalam acara penggalangan dana bersama Tzu Chi di Medan, Indonesia. Ia mengatakan bahwa Tzu Chi itu merupakan yayasan lintas agama yang tidak membeda-bedakan suku, agama, dan lain-lain. “Walaupun saya Muslim, tapi Tzu Chi terbuka menerima saya. Ini pertama kali seorang Muslim naik ke panggung membawakan lagu Mandarin, saya bangga sekali,” ungkap Rani tersenyum lebar. Kegiatan yang Patut Diteladani | |||
Artikel Terkait
Lakukan Hal Sederhana di Rumah
27 Juli 2010Bersyukur Memiliki Tubuh Yang Sehat
05 Oktober 2011 Menjalin erat rasa persaudaraan dan rasa kekeluargaan, itulah hal yang dilakukan Jodie Shixiong kepada para seniman bangunan. Salah satunya adalah Usin yang baru saja usai melakukan pemeriksaan oleh dokter umum.Relawan Tzu Chi di Pematang Siantar Berbagi Takjil Cinta Kasih
04 April 2024Para relawan Tzu Chi di Pematang Siantar dengan semangat toleransi membagikan 250 paket takjil di depan Kompleks Perumahan Megaland, Pematang Siantar.