Menggalang Hati Melalui Alunan Melodi

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Anand Yahya, Feranika Husodo (He Qi Utara), Metta Wulandari, Yuliati
 

foto
Noorman Widjaja sebagai konduktor dan Iskandar Widjaja, solois violin bersama Tim Macedonian Opera and Ballet Orchestra membawakan lagu-lagu klasik dan lagu Tzu Chi.

DAAI TV merupakan stasiun televisi non komersil yang hadir sejak tahun 2007 memiliki misi menjernihkan hati manusia. Stasiun televisi keluarga ini menyajikan program-program berdasarkan prinsip Zhen (kebenaran), Shan (kebajikan), dan Mei (keindahan). Pada tanggal 17 November 2013, DAAI TV mengadakan malam kesenian untuk penggalangan dana. “Dalam melancarkan siaran ini (DAAI TV) perlu bantuan masyarakat.

Kami memberikan program-program sesuai dana yang ada, untuk itu pada malam ini kami mengadakan malam kesenian untuk penggalangan dana untuk membantu meningkatkan kualitas  produksi program kita,” tutur Mansjur Tandiono, Komisaris DAAI TV Indonesia. Namun, sehubungan telah terjadinya bencana di negara Filipina seminggu yang lalu, maka hasil dari penggalangan dana yang terkumpul pada acara malam kesenian ini seluruhnya akan didedikasikan kepada para warga korban bencana Topan Haiyan di Filipina.

Dalam malam kesenian penggalangan dana ini, DAAI TV Indonesia berjodoh dengan Macedonian Opera and Ballet Orchestra untuk mengisi acara. Berdurasi lebih kurang tiga jam acara, orchestra menyuguhkan sebanyak delapan lagu, diantaranya empat lagu Tzu Chi kepada peserta yang hadir malam itu. Jalinan jodoh ini berawal dari salah seorang relawan Tzu Chi, Hendra Sakti Sek yang biasa disapa Ata Shixiong. Berkat jalinan jodoh Ata Shixiong dengan sepupu Noorman Widjaja, Sofian Widjaja yang menjadi partner bisnis di Medan, Ata Shixiong pun diperkenalkan dengan Noorman Wijaya. Ata Shibo saat itu diundang untuk menghadiri konser yang digelar oleh Noorman bersama timnya. Namun Ata Shixiong tidak bisa hadir, sehingga istrinya Mui Tjin Shijie yang menghadiri pertunjukan orkestra tersebut. “Sejak saat itu, Mui Tjin Shigu merekomendasikan untuk membawakan lagu-lagu Tzu Chi, barangkali ada yang istimewa,” tutur Ata Shixiong.

Jodoh baik pun telah matang, pada Oktober 2013, Noorman Widjaja bersama timnya berkunjung ke Indonesia untuk mengadakan konser amal, maka Mui Tjin segera mengajukan agar ada konser tambahan di Tzu Chi yang diadakan oleh DAAI TV dalam acara DAAI Charity Concert. Noorman bersama tim Macedonian Opera and Ballet Orchestra sepakat dengan penawaran yang diberikan. “Dalam hal ini, acara tersebut menjadi lebih bervariasi, membaur budaya barat dengan tradisi timur, Tzu Chi, yang tanpa memandang budaya, suku, agama, ras. Dan yang spesial, Mr. Noorman Widjaja merupakan kelahiran Indonesia,” tutur Ata Shixiong.

Dalam acara tersebut, sebanyak 580 penonton hadir menikmati lagu persembahan dari Macedonian Orchestra dan Meliana Pancarani, salah satu penyanyi nasional yang fasih membawakan lagu-lagu berbahasa Mandarin. Melalui acara konser amal ini, panitia berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp. 5.173.117.000,-  (Lima Miliar Seratus Tujuh Puluh Tiga Juta Seratus Tujuh Belas Ribu Rupiah) dari menggalang hati pada donatur yang hadir malam itu.

foto  foto

Keterangan :

  • "Kami berasal dari Republik Macedonian, kami ingin memberi energi positif melalui konser kami, dan membantu semua orang, karena setiap orang di manapun sama, kita harus saling melindungi dan membantu," ujar Alexander, Direktur Macedonian Opera and Ballet Orchestra (kiri).
  • Sebanyak 580 penonton hadir menikmati lagu persembahan dari Macedonian Orchestra dan Rani pada acara DAAI Charity Concert pada tanggal 17 November 2013 (kanan).

Bersumbangsih Melalui Alunan Musik
Menurut Noorman Widjaja, selaku konduktor orkestra bahwa konser amal ini sangat spesial baginya. Konser amal seperti ini tidak hanya sekali ia lakukan, namun ia juga sudah pernah melaksanakan konser amal yang dilakukan di Jerman, Italia, dan Indonesia ketika bencana tsunami  Aceh beberapa tahun lalu. Dalam kunjungannya di Indonesia Oktober ini, ia bersama 32 orang tim orkestra bersedia untuk menggelar konser amal untuk bencana Topan Haiyan yang di selenggarakan oleh DAAI TV. “Biar bagimana, berapa lama tinggal di Jerman, tapi saya tetap orang Indonesia. Jika di Indonesia membutuhkan saya, maka saya akan bantu untuk generasi yang akan datang,” ujar konduktor yang tinggal di Jerman selama 45 tahun ini.

Salah satu musisi Macedonian yang juga direktur Macedonian Opera and Ballet Orchestra, Alexander, mengaku merasa senang dengan konser amal yang telah dilakukan. “Kami berasal dari Republik Macedonian, kami ingin memberi energi positif melalui konser kami, dan membantu semua orang, karena setiap orang di manapun sama, kita harus saling melindungi dan membantu,” ujar Alexander. Alexander mengaku merasa beryukur bisa melakukan konser amal di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama tim orkestra yang ia pimpin. “Suasana di sini luar biasa, setiap orang bersikap positif dan tulus hati, mereka telah membantu kami dalam berbagai hal,” ungkapnya. Ia pun berharap melalui konser amal yang mereka tampilkan pada acara DAAI Charity Concert dapat membantu setiap orang yang membutuhkan.

Hal senada disampaikan oleh solo violin, Iskandar Widjaja bahwa membawakan alunan musik, maka ia mentransformasikan energi positif kepada semua orang yang menonton. “Yang dapat saya lakukan adalah menyampaikan energi dan pikiran yang positif. Saya percaya bahwa musik dapat membantu orang, menghibur orang. Menurut saya musik bisa menyatukan orang dan membantu orang,” ungkap Iskandar. Iskandar membawakan Violin Concerto in G Major, gubahan W. A. Mozart dengan menyuguhkan tiga lagu Allegro, Adagio, Rondo Allegro. Ia juga pernah membawakan konser penggalangan dana di beberapa negara, seperti konser amal untuk korban bencana gempa bumi Haiti yang berhasil menggalang dana sebesar 43.000 Uero. Selain itu, ia juga pernah bermain di konser untuk UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund).

foto  foto

Keterangan :

  • Rani menyanyikan lagu-lagu Tzu Chi dalam bahasa Mandarin dan Indonesia di hadapan ratusan para penonton dalam acara konser amal malam itu (kiri).
  • Andrie Wongso (kanan) bersama istrinya juga turut menghadiri acara DAAI Charity Concert di gedung Guo Yi Ting, Aula Jing Si, Pantai Indah kapuk, Jakarta Utara (kanan).

Selain berjodoh dengan Tim Macedonian Orchestra, DAAI TV Indonesia kali ini juga berjodoh dengan Meliana Pancarani, seorang penyanyi Indonesia. Ia membawakan empat lagu Tzu Chi dalam bahasa Mandarin dan satu lagu Tzu Chi berbahasa Indonesia. Rani, sapaan akrabnya mengaku senang karena bisa mendukung kegiatan penggalangan dana pada acara DAAI Charity Concert ini. “Ini yang pertama kali saya mendapat undangan di DAAI TV Indonesia dengan membawakan lagu-lagu khusus. Saya sangat menghargai kesempatan yang diberikan kepada saya. Saya kagum sekali melihat reaksi para donatur yang ikut berpartisipasi dalam acara amal pada malam hari ini,” ungkap wanita yang sempat mengenyam Sekolah Dasar di Taipei, Taiwan ini.

Rani mengaku sudah tidak asing terhadap Tzu Chi. Ia terkadang mengikuti kegiatan-kegiatan amal sosial Tzu Chi ketika ia tinggal di Taipei, Taiwan. Selain itu ia pernah ikut dalam acara penggalangan dana bersama Tzu Chi di Medan, Indonesia. Ia mengatakan bahwa Tzu Chi itu merupakan yayasan lintas agama yang tidak membeda-bedakan suku, agama, dan lain-lain. “Walaupun saya Muslim, tapi Tzu Chi terbuka menerima saya. Ini pertama kali seorang Muslim naik ke panggung membawakan lagu Mandarin, saya bangga sekali,” ungkap Rani tersenyum lebar.

Kegiatan yang Patut Diteladani
Salah satu peserta DAAI Charity Concert, Andrie Wongso yang hadir dalam acara ini bersama istrinya, Lenny Wongso mengaku bahwa apa yang dilakukan Tzu Chi itu merupakan yang terbaik untuk membantu orang lain. Lebih lanjut ia menambahkan, Tzu Chi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat juga secara spontan tanpa merek membeda-bedakan agama, ras, dan sebagainya. “Ini merupakan kegiatan positif yang tentunya patut kita teladani bersama, dan kami akan selalu siap untuk memberikan yang mampu kita berikan,” aku motivator ini.

Kiprah Tzu Chi dalam kegiatan amal kemanusiaan membuat Andrie Wongso turut tergerak dan bersumbangsih dalam memberikan bantuan. Seperti yang dilakukan pada acara malam kesenian penggalangan dana yang akan disalurkan kepada warga korban bencana Topan Haiyan, Filipina. Dengan adanya kegiatan penggalangan dana ini, ia berharap agar semua orang tidak hanya menunggu adanya kegiatan seperti ini, namum sama-sama melakukan hal yang baik.
  
 

Artikel Terkait

Mengubah Duka Pengungsi Menjadi Sukacita

Mengubah Duka Pengungsi Menjadi Sukacita

06 Juli 2017

Trauma serta kesedihan jauh dari keluarga yang dirasakan pengungsi turut dirasakan oleh relawan Tzu Chi. Selama tiga hari, tepatnya dari tanggal 3-5 Juli 2017, para relawan Tzu Chi berbagi kebahagiaan kepada 255 pengungsi, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Terima Kasih Laoshi

Terima Kasih Laoshi

06 Juli 2010
Ungkapan terima kasih para peserta atas pelajaran dan bimbingan yang telah dilakukan oleh para laoshi dari Body Space Medicine Hongkong, diwujudkan dalam kegiatan mencuci kaki.
Penuh Haru di Hari Ibu Internasional

Penuh Haru di Hari Ibu Internasional

09 Mei 2019

Ada yang istimewa pada Kelas Budi Pekerti yang digelar Tzu Chi Bandung pada Minggu, 5 Mei 2019. Hari itu turut diperingati Hari Ibu Internasional, di mana anak-anak dapat mengungkapkan rasa kasih sayang kepada sang Bunda.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -