Menggalang Hati Melalui Bazar Cinta Kasih

Jurnalis : Henny (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Lily Hermanto, Liani Oei, Augustina Ang, Ryanto Budiputra, Amir (Tzu Chi Medan)


Minggu, 14 Oktober 2018, Tzu Chi Medan menggelar Acara Bazar Cinta Kasih guna menggalang dana untuk kelanjutan pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan.

Pagi itu hujan gerimis masih mengguyur Kota Medan namun tak menyurutkan semangat dari 385 relawan, sukarelawan, remaja Tzu Ching dan Tzu Shao, juga anak-anak Tzu You Ban Tzu Chi Medan untuk bersatu hati melaksanakan Bazar Cinta Kasih yang diadakan Minggu, 14 Oktober 2018. Kegiatan ini pun bertujuan untuk menggalang hati para donatur dalam mengumpulkan dana demi kelanjutan pembangunan Rumah Batin Tzu Chi Medan.


Pengunjung Bazar dapat menikmati aneka makanan vegetarian dan minuman segar di lapangan tertutup Sekolah Chandra Kumala di Komplek Perumahan Cemara Asri Medan sambil menyaksikan serangkaian acara hiburan yang disusun oleh relawan panitia.

Sejak pukul 06.00 WIB tampak relawan sudah tiba di lokasi bazar yakni Sekolah Chandra Kumala di Komplek Perumahan Cemara Asri Medan. Mengawali  kegiatan pagi itu, para relawan menghirup harumnya Dharma pagi di lapangan sekolah yang tertutup. Setelah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan persiapan bazar di masing-masing stan di lapangan sekolah terbuka yang sudah terpasang tenda.

Acara di mulai pada pukul 08.00 WIB di lapangan tertutup Sekolah Chandra Kumalaini diawali dengan doa bersama kemudian dilanjutkan dengan perfoma Genta dan Genderang yang di bawakan oleh anak-anak Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan. Di lapangan tertutup ini relawan dan panitia bazar menyediakan meja serta kursi agar para pengunjung dapat menikmati makanan dan minuman sembari menyaksikan serangkaian susunan acara yang telah di persiapkan oleh painitia bazar.


Relawan Tzu Chi Medan tengah melayani pengunjung bazar yang datang untuk membeli pakaian.

Perfoma isyarat tangan dari Anak Remaja Tzu Shao dan Tzu Ching serta relawan tim isyarat tangan juga ikut mengisi dan memeriahkan acara bazar tersebut. Anak-anak remaja Yapentra dari Tanjung Morawa Medan juga memenuhi undangan dari DAAI TV Medan untuk mengisi acara bazar. Setelah menikmati makanan dan minuman, para pengunjung juga dapat berbelanja di stan Jing Si Books & Cafe Medan. Stan DAAI TV Medan yang juga berpartisipasi dalam bazar ini menyediakan hasil kerajinan tangan para penyandang disabilitas seperti tas, lukisan dan pernak pernik yang terbuat dari manik-manik.

Selain itu ada juga stan Xi Fu Qi (menghargai berkah) yang menjual barang bekas dari Depo Daur Ulang Tzu Chi Medan yang masih layak pakai seperti pakaian, tas, dan aksesoris lainnya. Melalui stand Xi Fu Qi ini, relawan juga mensosialisasikan agar kita belajar menghargai berkah, memperpanjang usia barang dengan memakai kembali barang-barang yang masih layak pakai. Bagi pengunjung yang membawa anak-anak juga dapat memanjakan anak mereka dengan permainan yang disediakan oleh Sekolah Chandra Kumala yakni memancing boneka bebek yang dibawahnya terdapat angka yang bisa ditukarkan dengan hadiah menarik.


Para relawan Tzu Chi Penang, Malaysia sedang melayani pengunjung yang ingin mencicipi Laksa Penang dan Hokkien Mie Vegan.

Di lapangan terbuka Sekolah Chandra Kumala yang telah di pasang tenda dan meja, tersedia 153 stan makanan vegetarian/vegan, aneka minuman, sembako, dan kebutuhan rumah lainnya. Bazar tahun ini lebih istimewa dibanding tahun sebelumnya, karena kali ini bukan hanya relawan dari luar kota seperti Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Kisaran, Binjai, Tanjung Pura, Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Bireun saja yang turut bersumbangsih dalam kegiatan penggalangan dana pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan, bahkan relawan dari negara tetangga yakni dari Penang, Malaysia juga turut memberikan sumbangsihnya melalui stan makanan khas yaitu Laksa Vegan dan Hokkien Mie Vegan.

Antusias masyarakat terhadap bazar ini juga sangat luar biasa. Ini terlihat dari begitu banyak pengunjung yang hadir baik tua, muda, maupun anak-anak. Ada juga pengunjung yang membawa keluarga saat menunjungi bazar ini. Salah satunya Marlina, ibu rumah tangga berusia 38 tahun ini juga merupakan salah satu donator Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ia mengaku membeli kupon bazar melalui temannya dan membawa serta keluarga sekaligus anak-anak menghadiri bazar untuk menghabiskan hari libur akhir pekan. “Dengan adanya Bazar Cinta Kasih Tzu Chi ini, kita dapat menikmati aneka makanan vegan/vegetarian sambil membawa anak-anak bermain di area bermain dan yang paling membahagiakan mengikuti bazar ini adalah kita berkesempatan turut serta berdonasi untuk pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan,” ungkap Marlina.


Relawan kota Siantar melayani pengunjung dalam Bazar Cinta Kasih dengan sepenuh hati dan suka cita.

Dalam bazar tahun ini, selain menggalang dana untuk pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan relawan juga menggalang hati pengunjung bazar untuk bersumbangsih memberikan cinta kasih mereka kepada saudara kita yang mengalami musibah bencana alam gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Bersatu Hati Membentuk Kekuatan

Sehari sebelum bazar dilaksanakan, relawan telah datang ke lokasi bazar membantu mempersiapkan bazar seperti pemasangan tenda, menyusun meja, mengantungkan nama stan, mempersiapkan sound system, serta persiapan serangkaian susunan acara bazar. Semua terlihat begitu bersatu hati mempersiapkan dengan penuh semangat. 


Dalam Bazar Cinta Kasih ini, diadakan pula penggalangan dana untuk bencana alam gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Bazar penggalangan dana pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Medan ini pun berjalan lancer, dan tentunya tak terlepas dari gigihnya semangat para relawan Tzu Chi Medan dalam melakukan persiapan awal. Sejak lima bulan yang lalu relawan sudah melakukan rapat pembentukan panitia dan sejak tiga bulan lalu relawan juga telah giat mencari donatur untuk menjual kupon bazar.

Irwanto, relawan Tzu Chi Medan yang bertanggung jawab sebagai Koordinator Lapangan Bazar Cinta Kasih ini mengaku sangat terharu melihat banyaknya  pengunjung bazar. “Saya sangat terharu melihat antusias masyarakat terhadap Bazar Cinta Kasih Tzu Chi ini. Meski tadi pagi hujan gerimis namun tetap ramai pengunjung hingga siang ini,” ungkapnya. “Semoga bazar ini mampu menggalang hati banyak orang untuk pembangunan Rumah Batin Tzu Chi Medan serta mengajak lebih banyak lagi orang untuk bervegetarian demi melindungi bumi kita,” jelasnya.


Salah satu penyandang disabilitas yang di undang oleh DAAI TV Medan juga turut bersumbangsih melalui hasil lukisannya.

Perasaan bahagia juga datang dari Darwin Salim, salah satu relawan Kota Bireun yang menempuh perjalanan selama enam hingga delapan jam dari kotanya untuk mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Bireun dalam Bazar Cinta Kasih Tzu Chi ini. Melihat antusiasme masyarakat Kota Medan, Darwin berharap acara bazar bisa di laksanakan sesering mungkin agar masyarakat berkesempatan berdonasi dan bervegetarian.

Bazar Cinta Kasih Tzu Chi Medan menumbuhkan cinta kasih dan sukacita baik relawan, panitia, donator, dan pengunjung bazar. Hal ini juga selaras dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen. “Perasaan sukacita yang sesungguhnya tidak pada seberapa banyak yang dimiliki, tetapi karena adanya cinta kasih di dalam hati.”

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Menggalang Hati Melalui Bazar Cinta Kasih

Menggalang Hati Melalui Bazar Cinta Kasih

19 Oktober 2018
Pada Minggu, 14 Oktober 2018, Tzu Chi Medan mengadakan Bazar Cinta Kasih untuk menggalang dana pembangunan Kantor Yaysan Tzu Chi Medan. Dalam kegiatan ini juga diadakan pula penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Palu dan Dongala, Sulawesi Tengah.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -