Menggalang Hati Penerima Bantuan Bebenah Kampung
Jurnalis : Suyanti Samad (HeQi Pusat), Fotografer : Suyanti Samad (HeQi Pusat)
|
| ||
Sekitar pukul 10.00 WIB kurang, bus yang membawa warga Pademangan dan Lautze tiba di Jing Si Tang. Mereka disambut oleh relawan He Qi Pusat dan mengajak mereka ke Aula Jing Si, di Lantai 2, PIK. Alunan lagu ‘Satu Keluarga’ berkumandang, Like Shijie, Ketua He Qi Pusat mengajak peserta bernyanyi bersama, sambil menunggu peserta lain yang masih dalam perjalanan menuju Jing Si Tang, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Pada pukul 10 pagi, dengan ciri khas yang selalu tersenyum, Suriadi Shixiong mulai membuka tur ini. Tur ini dibagi dalam 2 sesi acara. Sesi pertama adalah pengenalan dan sejarah berdirinya Tzu Chi yang bermula dari dana kecil dari 30 orang ibu rumah tangga, seorang biksuni dari Taiwan sebagai pendiri Tzu Chi, yang sudah menyebar ke 47 negara di 5 benua, dan pengenalan misi dan visi Tzu Chi. Juga setiap kegiatan dari perwakilan dari 4 misi utama Tzu Chi. Peserta yang hadir pada hari sabtu ini selain anak muda, oma-opa, juga ada anak kecil, yang senang berlari di belakang tempat duduk peserta selama sesi pertama. Suasana terlihat hidup, semua peserta diajak berinteraksi, atas setiap pertanyaan dari Suriadi Shixiong. Setiap peserta memberikan feed back yang bagus di tur ini. Di sesi ini, ada pemutaran video tentang kisah Maria. Kakinya menempel dan tidak bisa berjalan normal. Ia mendapat bantuan Tzu Chi, dan akhirnya ia bisa berjalan kembali. Sebagai penutup sesi ini, tim Isyarat Tangan memeragakan lagu ‘Sebuah Dunia Yang Bersih’ yang bertujuan mengajak para peserta melakukan pelestarian lingkungan. Peserta juga diajak memeragakan isyarat tangan lagu ‘Satu Keluarga’. Di lagu ini, Like Shijie mengajak semua peserta berdiri dan berisyarat tangan bersama dengan tim isyarat tangan. “Berdana bukanlah hak khusus yang dimilki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.”
Keterangan :
Sebelum melanjutkan sesi kedua, Like Shijie memberikan pesan cinta kasih. Berdana bukanlah milik orang kaya, tetapi milik semua orang yang mempunyai cinta kasih, yang selalu berkonstribusi bagi orang yang tidak mampu. Kita adalah satu keluarga, memiliki satu guru, tinggal di dunia yang sama, memilki darah yang sama, dan menghirup udara yang sama. Kita harus saling memberi dan saling percaya. Marilah kita berjalan di Jalan Bodhisatwa ini. Ikutilah setiap kegiatan komunitas masing-masing, menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia. Ada tekad pasti ada jalan. Di sesi kedua adalah tur keliling Jing Si Tang, dari Exibition Hall dan semua lorong di sebelah kanan – kiri. Sesi ini dibagi menjadi 5 grup kecil yang dipandu oleh Like Shijie, Livia Shijie, Lo Hok Lai Shixiong, Yopie Shixiong, dan Budi Suparwongso Shixiong. Para pemandu menjelaskan setiap poster yang memiliki arti dan makna yang terkandung di dalamnya. Terharu dengan Cinta yang Murni Berbeda dengan Oma Iyos, yang langsung mendapatkan bantuan dari Tzu Chi setelah rumahnya terbakar, Ibu Eda (45 tahun) warga RT002/008 Karang Anyar ternyata harus menunggu beberapa waktu agar pengajuannya dikabulkan. Sambil menunggu berita yang tak kunjung datang, Ibu Eda mengajukan pinjaman uang ke Bank Mandiri Syariah. Tapi dana pinjaman tersebut tidak cukup untuk membangun rumahnya kembali. Tujuh bulan setelah itu, ia mendapat kabar gembira bahwa Tzu Chi akan membantu membangun kembali. Ia sangat bersyukur sekali, juga sedih bercampur haru, ada yayasan yang memiliki cinta kasih yang murni, yang mau membantu membangun kembali rumahnya. Kesehariannya ibu ini berjualan makanan kecil-kecilan di depan rumah. Di tengah tur yang dipandu oleh Yopie Shixiong, Ibu Turyah (49 tahun), warga RT 015/013 Pademangan Barat, tengah asyik melihat setiap poster. Ia bercerita bahwa pagi-pagi sudah bangun. Dengan menggunakan bajaj ia menuju ruko Ancol Permata, tetapi sesampai di tempat masih belum ada warga Pademangan. Sebelumnya ia pernah mendapat bantuan beras cinta kasih Tzu Chi, yang datang dari Taiwan pada tahun kemarin, dan beras cinta kasih bagi korban banjir tahun ini. Suaminya juga mendapat bantuan pengobatan berupa operasi dari Tzu Chi atas penyakit kelenjar bening (benjolan). Ia sangat tersentuh pada Tzu Chi, juga pada Master Cheng Yen yang memiliki cinta yang murni, hati yang tulus, berjuang membantu dunia tanpa batas dan cinta itu telah menyebar ke-47 negara di 5 benua. | |||
Artikel Terkait
Training Perdana SOP Misi Amal Tzu Chi Palembang
06 Agustus 2014Pada tanggal 18 Juli 2014, Tzu Chi Palembang menerima tamu relawan misi amal dari Jakarta, yaitu Harmanto Shixiong, Jhonny Shixiong, Wei Sioeng Shixiong, dan Hok Cun Shixiong. Mereka akan sharing memberikan arahan mengenai SOP Misi Amal yang perlu diperhatikan oleh setiap relawan ketika melakukan survei, kunjungan kasih, dan menyalurkan bantuan.
Sinergi Dukungan Relawan Sinar Mas untuk HUT Bhayangkara Ke-78
01 Agustus 2024Relawan Xie Li Kalimantan Timur 1 dan 2 turut mendukung sunatan massal yang dilakukan Polsek Muara Wahau, Kalimantan Timur sebagai bagian dari perayaan HUT Bhayangkara ke-78.
Melihat Dunia Lebih Jelas
01 September 2016Tzu Chi Singkawang kembali menggelar bakti sosial kesehatan pengobatan katarak dan pterygium yang melayani sekurangnya 200 orang pada 5-7 Agustus 2016.