Menggalang Hati untuk Korban Topan Morakot

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Jimmy (Tzu Chi Surabaya)
 

fotoRelawan Tzu Chi Surabaya mengadakan penggalangan dana untuk meringankan derita korban topan Morakot di Taiwan.

 

Kehidupan manusia di bumi memang tidak kekal. Semua dapat hilang dan musnah begitu saja dalam sekejap mata. Terlebih jika harus berhadapan dengan murka alam. Apabila keseimbangan alam terganggu karena keserakahan manusia, maka alam pun akan murka dan mengancam kehidupan manusia. Seperti topan Morakot yang baru-baru ini meluluhlantakkan Taiwan serta beberapa negara lain seperti Jepang, Filipina dan Tiongkok. Ratusan jiwa melayang dan ribuan orang lainnya kehilangan tempat tinggal. Semua ini menunjukkan ketidakkekalan hidup kita.

 

 

Menggalang Dana
Hanya beberapa hari seusai topan melanda Taiwan, insan Tzu Chi di seluruh dunia pun langsung bergerak untuk mengumpulkan dana. Relawan Tzu Chi turun langsung mengumpulkan dana yang dibutuhkan untuk meringankan derita para korban ini. Begitu pula dengan relawan Tzu Chi Surabaya, selain mengumpulkan dana dari relawan dan donatur Tzu Chi, mereka juga mencoba menghimpun dana dari masyarakat Surabaya. Kegiatan penggalangan dana ini dilakukan pada tanggal 21 – 23 Agustus 2009, bertempat di ITC Mega Grosir, Surabaya.

 

foto  foto

Ket : -Selain menggalang dana dari relawan dan donatur, relawan Tzu Chi Surabaya juga menggalang dana           dalam acara reuni SHHS (Sin Hua High School) di Surabaya. (kiri)
       - Masyarakat dengan antusias menyumbangkan dananya untuk membantu korban bencana di Taiwan.                     (kanan)

“Kebetulan tahun ini sebuah sekolah terkenal di masyarakat Surabaya, yaitu SHHS (Sin Hua High School -red) sedang mengadakan reuni akbar selama 3 hari, dan ketua panitianya Bapak Soedomo yang kebetulan juga relawan dan donatur Tzu Chi. Beliau mengijinkan relawan Tzu Chi untuk mengumpulkan dana di acara ini,” kata Vivian Fan, Ketua Tzu Chi Surabaya.

Pada saat acara, pembawa acara menyampaikan maksud dan tujuan relawan Tzu Chi mengumpulkan dana yang akan disumbangkan bagi korban topan Morakot di Taiwan. Dengan antusias para peserta menyumbangkan dananya kepada relawan Tzu Chi melalui kotak-kotak sumbangan yang diedarkan. Relawan Tzu Chi juga menyebarkan buku kata perenungan Master Cheng Yen dan Buletin Tzu Chi agar para undangan bisa mengetahui lebih dalam tentang Tzu Chi. Salah satu peserta reuni asal Jakarta, Linda mengatakan, ”Saya sudah mengetahui sedikit tentang Tzu Chi dan saya senang bisa menyumbang. Semoga bisa meringankan beban korban di sana.”

 

foto  foto

Ket : - Penggalangan dana dilakukan oleh relawan Tzu Chi pada acara reuni alumni SHHS (Sin Hua High School)            Surabaya. (kiri)
          - Relawan Tzu Chi Surabaya bersyukur dan berterima kasih atas partisipasi masyarakat dalam membantu             korban topan Morakot di Taiwan. (kanan)

Penggalangan dana kedua dilakukan pada tanggal 29 – 30 Agustus 2009, yang melibatkan partisipasi masyarakat umum dan karyawan dari PT Tjiwi Kimia. Dengan banyaknya tangan yang membantu, maka beban derita para korban akan terasa lebih ringan. Semoga karma buruk kolektif manusia yang mengakibatkan bencana ini dapat segera berakhir dengan cinta kasih dan kebajikan seluruh umat manusia di bumi ini.

 
 

Artikel Terkait

Asa Baru Untuk Raihan

Asa Baru Untuk Raihan

11 November 2014 Setelah Ibu Duryati (36) dan Marta (56) membawa buah hati mereka ini berobat ke RSCM dan diperiksa secara intensif, Raihan didiagnosa menderita  penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier ialah penyakit yang bermula dari  penyempitan empedu dan menyebabkan gagal fungsi hati (lever) sehingga saluran empedu tidak berbentuk secara normal.
Menghijaukan SDN Cinta Kasih Pangalengan

Menghijaukan SDN Cinta Kasih Pangalengan

26 Juli 2010
Tzu Chi tidak berhenti hanya dengan membangun kembali sekolah. Lebih dari sebuah misi pendidikan, Tzu Chi pun membawa perubahan baru bagi sekolah ini yakni dengan menggalakkan kegiatan pelestarian lingkungan.
Waisak Tzu Chi 2018: Dari Satu Menjadi Tak Terhingga (Bag. 2)

Waisak Tzu Chi 2018: Dari Satu Menjadi Tak Terhingga (Bag. 2)

15 Mei 2018

Sejak Yayasan Buddha Tzu Chi berdiri hingga kini berusia 25 tahun, Chia Wenyu selalu mendapatkan tanggung jawab sebagai pemandu acara. Namun pemandangan berbeda ada di Waisak Tzu Chi 2018. Wenyu kali ini tidak lagi ada di depan panggung, dirinya duduk dengan anggun di barisan pembawa persembahan bersama 120 relawan Tzu Chi lainnya.

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -