Menggengam Jodoh Baik Melalui Kelas Budi Pekerti

Jurnalis : Fitri Ariyanti (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Vincent (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)


Minggu, 14 Juli 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Kelas Budi Pekerti yang telah memasuki tahun ajaran baru. Sebanyak 46 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini.

Waktu terus berjalan tak terasa Kelas Budi Pekerti Tzu Chi telah memasuki tahun ajaran baru. Setiap pergantian tahun ajaran, selalu ada wajah-wajah baru yang akan bergabung menjadi keluarga besar di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Mereka yang bergabung adalah para Bodhisatwa Cilik dari berbagai jenjang, mulai dari Pra TK hingga kelas 6 SD. Kelas Budi Pekerti yang akan diikuti oleh para siswa-siswi ini memiliki banyak manfaatnya, salah satunya budi pekerti yang sesuai dengan nama kegiatannya.

Minggu, 14 Juli 2019, di lantai 2 kantor penghubung Tzu Chi Tanjung Balai Karimun merupakan penanda awal dimulainya tahun ajaran baru Kelas Budi Pekerti. Tepat pada pukul 09.00 WIB, para siswa-siswi beserta orang tua mereka sudah memadati ruangan kegiatan, sebanyak 46 orang siswa-siswi yang mengikuti kegiatan kali ini. Ada 11 orang siswa-siswi baru yang pertama kali mengikuti kegiatan ini akan digabungkan dengan siswa-siswi yang lama. Tujuan untuk mengenalkan diri satu sama yang lain dan mengenalkan mereka Mama dan Papa Tzu Chi (relawan pendidikan) yang akan membimbing mereka sepanjang tahun ajaran nantinya.  


Lissa Mama, Koordinator Kegiatan memandu jalannya kegiatan dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan 10 sila Tzu Chi.


Wilbert Neolson (8) salah satu siswa baru Kelas Budi Pekerti  sudah bertekad untuk ikut terus kelas budi pekerti selanjutnya.

Kegiatan dimulai dengan pengenalan tentang Tzu Chi dan bagaimana Tzu Chi berdiri yang disampaikan oleh Sukmawati atau akrab disapa dengan Ruxin Mama. Kemudian AA Mama juga menyampaikan tentang cara menghormat (wen xun) dan Susi Mama akan menjelaskan tata krama di dalam kelas.

Wilbert Neolson (8) salah satu siswa baru Kelas Budi Pekerti  sudah bertekad untuk ikut terus kelas budi pekerti selanjutnya. “Ikut Kelas Budi Pekerti bisa punya banyak teman, belajar banyak hal, dan yang paling penting hati menjadi sangat bahagia,” ungkapnya saat ditanya relawan.

Dengan adanya kegiatan Kelas Budi Pekerti ini diharapkan bisa memberikan dampak yang baik bagi setiap siswa-siswi. Hal itu pun diharapkan oleh salah satu orang tua siswa baru yang bernama Mely (37), orang tua Wilbert Neolson. “Alasan saya memasukkan anak saya untuk mengikuti Kelas Budi Pekerti ini berawal dari ajakan teman, namun karena satu dan lain hal saya baru memasukkan anak saya ke kelas budi pekerti tahun ini. Keinginan saya ini semakin besar setelah acara Pemberkahan Akhir Tahun 2018 di Aston, anak saya bilang mau ikut Kelas Budi Pekerti. Ke depannya saya berharap anak-anak saya mengerti tata krama, etika, menghargai orang lain dan belajar tentang kehidupan,” ujarnya.


Mely (37), orang tua Wilbert Neolson berharap anaknya setelah mengikuti kegiatan Kelas Budi Pekerti ini bisa mengerti dengan tata krama, etika, menghargai orang lain, dan belajar tentang kehidupan.

Dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen juga menuturkan bahwa, “Menggengam masa sekarang adalah sama artinya dengan menggengam masa mendatang.” Semoga para siswa-siswi dapat menjadikan Kelas Budi Pekerti ini sebagai masa sekarangnya agar masa mendatangnya bisa menjadi seseorang yang berbudi pekerti dan berbakti kepada orang tua.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Belajar Merawat Bumi Sejak Dini

Belajar Merawat Bumi Sejak Dini

25 Maret 2015
Untuk menanamkan sikap peduli pada lingkungan, maka harus kita mulai sejak dini. Dari sinilah kita dapat belajar bagaimana cara merawat, menjaganya agar bumi dapat memberikan pengaruh yang baik bagi kehidupan manusia. Untuk menanmkan sikap peduli terhadap lingkungan, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengajak orang untuk menjaga bumi kepada anak-anak Kelas Budi Pekerti yang dilaksankan pada hari Minggu, 15 Maret 2015.
Kejujuran Mendatangkan Kepercayaan dan Kebahagiaan

Kejujuran Mendatangkan Kepercayaan dan Kebahagiaan

13 Maret 2018
Sikap jujur sangatlah perlu ditanamkan sejak dini. Dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen disebutkan bahwa “Keindahan sifat manusia terletak pada ketulusan hatinya. Kemuliaan sifat manusia terletak pada kejujurannya.”
Belajar Toleransi Beragama Sedari Dini

Belajar Toleransi Beragama Sedari Dini

18 April 2023

Kelas Budi Pekerti kali ini mengajarkan para siswa tentang cara membuat ketupat sekaligus makna toleransi antar umat beragama dan saling menghormati seperti makna yang terkandung dari filosofi ketupat.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -