Menggenggam Jalinan Jodoh Baik dengan Kebijaksanaan

Jurnalis : Tcering Zoma Chen (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Andi Lim, Vincent (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun diadakan terbagi menjadi 2 sesi. Sebanyak 664 relawan beserta tamu undangan yang berpartisipasi pada kegiatan ini.

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Pemberkahan Akhir Tahun 2022 yang diadakan di awal tahun 2023 di Hotel Aston Karimun. Relawan sangat menantikan kehadiran para donatur yang selama ini telah bersumbangsih tanpa pamrih dalam mendukung semua misi dan visi Tzu Chi sepanjang tahun 2022.

Kegiatan ini diadakan terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dimulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB, dan sesi kedua dimulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Sebanyak 664 relawan beserta tamu undangan yang berpartisipasi pada kegiatan ini. Setiap sesinya relawan menyambut kedatangan para donatur dan tamu undangan dengan ramah dan berbudaya humanis. Pada kesempatan ini relawan juga mensosialisasikan Dana Genteng untuk pembangunan Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Ema, Wakil Ketua Harian Tzu Chi merasa sangat bahagia karena bisa kembali berkumpul bersama para relawan dan donatur pada kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun yang sudah dua tahun tidak bisa diadakan.

Wakil Ketua Harian Tzu Chi yang bernama Ema (50) merasa sangat bahagia karena bisa kembali berkumpul bersama para relawan dan donatur pada kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun yang sudah dua tahun tidak bisa diadakan karena pandemi. “Kami sudah dua tahun tidak bisa mengadakan pemberkahan secara offline karena pandemi. Tahun ini saya merasa sangat bahagia, semua bisa berkumpul kembali bersama para relawan dan donatur. Relawan pun sangat kompak untuk mengadakan kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun ini. Saya merasa sangat bahagia sekali,” ungkapnya.

Johnson Sitompul (50) salah satu tamu undangan yang hadir merasa bahwa acara Tzu Chi sangat inspiratif. Ia sangat terharu setelah menonton tayangan video kilas balik Tzu Chi. “Saya sangat salut dengan Yayasan Buddha Tzu Chi yang selalu bersimpati terhadap orang yang menderita dan membutuhkan,” ucapnya.

Relawan Tzu Chi bagai kunang-kunang yang bersinar terang. Kunang-kunang ini dapat terbang keseluruh penjuru dunia dan membawa kecemerlangan di tengah kegelapan. Hal ini dilakukan oleh Edy Susanto (24) relawan Tzu Chi Tanjung Batu yang bertekad menjalankan misi dan visi Tzu Chi di Tanjung Batu.

Pada tahun 2022, Relawan Tzu Chi Tanjung Batu yang bernama Edy Susanto bertekad dan tekun menjalankan misi dan visi Tzu Chi di Tanjung Batu.

Jalinan jodohnya dengan Tzu Chi berawal dari kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun yang diadakan Tzu Chi Batam di kampung halamannya yang berada di Tanjung Batu Kundur. Saat itu ia masih seorang anak remaja yang hanya sekadar mengikuti kegiatan dan tidak mengerti tujuan dari kegiatan tersebut. Setelah beranjak dewasa, pada tahun 2022, ia kembali bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Ia pun sangat gigih dan tekun dalam menjalankan semua kegiatan dan kasus di Tanjung Batu dengan niat bisa membantu sesama manusia yang sedang menderita.

“Kita bisa lihat bahwa tidak hanya Indonesia yang merasa banyak orang susah, di dunia masih banyak negara yang lebih menderita. Saya sering ikut survei kasus dan merasa bahwa banyak sekali yang membutuhkan bantuan Tzu Chi, jadi saya berharap agar dapat lebih banyak membantu orang-orang yang membutuhkan. Semoga Tzu Chi dapat bangkit dan berkembang di Tanjung Batu Kundur,” ungkapnya.

Dalam menjalankan misi dan visi Tzu Chi tentu perlu ada dukungan dari masyarakat agar setiap kegiatan Tzu Chi bisa dilaksanakan dengan baik. Hal ini didukung oleh Ermiyanti (63) Direktur Medic Centre yang turut hadir dalam kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun. Setiap ada kegiatan Bakti Sosial Kesehatan (Baksos), ia selalu mendukung Tzu Chi dengan meminjamkan fasilitas kesehatan kliniknya.

“Saya sangat bangga dengan kegiatan yang dilaksanakan Yayasan Buddha Tzu Chi. Kami bergerak di bidang kesehatan, jadi sangat cocok untuk melakukan misi kesehatan. Kami sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang selalu memberi kesempatan kepada kami untuk berbuat kebajikan. Kedepannya kami akan bekerja sama lagi dengan Tzu Chi," ungkapnya.

Kasih Tzu Chi Tanpa Batas
Darwidi (50) penerima bantuan Tzu Chi, pertama kali mengenal Tzu Chi tahun 2016. Pada saat itu keuangan keluarganya sangat terpuruk sehingga Tzu Chi membantu membayarkan uang SPP anaknya agar dapat terus bersekolah. Tahun 2018, terdapat benjolan di payudara kiri istrinya. Namun mereka lebih memilih pengobatan secara herbal. Pengobatan secara herbal tidak dapat menyembuhkan, tetapi hanya dapat memperlambat perkembangan sel kanker. Akhir tahun 2020 mereka kembali berobat ke dokter, dan istrinya divonis menderita kanker payudara stadium 4. Tak sampai di situ, ternyata pada bagian perut, paru-paru dan jantung sang istri terdapat cairan. Oleh dokter kandungan yang divonis menderita kanker serviks.

Darwidi penerima bantuan Tzu Chi sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membantu biaya pengobatan istrinya yang sedang menjalankan kemoterapi penyakit kanker.

Pada 13 April 2021, pasangan suami istri ini berangkat ke rumah sakit Awal Bros Pekanbaru untuk menjalani pengobatan. Istrinya menjalani 2 kali operasi pengangkatan payudara, dilanjutkan dengan radioterapi (dengan sinar) dan 6 kali kemoterapi. Untuk kanker serviks dilakukan radioterapi sebanyak 10 kali. Total untuk kanker payudara dan kanker seviks istrinya telah melakukan 50 kali radioterapi. Semua biaya selama pengobatan selama setahun lebih ditanggung oleh Tzu Chi.

“Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Tzu Chi Karimun yang telah membantu pengobatan istri saya dengan kondisi ekonomi keluarga kami yang terpuruk. Semoga ke depannya Yayasan Buddha Tzu Chi dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan,” ungkapnya. Ia juga memberikan pesan motivasi kepada para penderita kanker untuk tetap semangat dalam melakukan pengobatan. "Untuk teman-teman yang menderita penyakit seperti istri saya dapat terus semangat untuk menjalani pengobatan,” tambahnya.

Semangat Adaptasi Sutra
Acara pementasan Sutra dan isyarat tangan merupakan acara yang paling ditunggu-tunggu baik oleh para relawan dan tamu undangan. Pada kesempatan kali ini para Tzu Shao memperagakan penampilan genderang yang merupakan adaptasi Sutra Dua Belas Ikrar Bhaisajyaguru bagian penutup. Untuk memberikan penampilan terbaik, semua Tzu Shao telah berlatih sejak bulan Oktober 2022 lalu. Walaupun banyak kendala saat berlatih, tetapi semangat mereka tidak pernah luput.

Edi Gunawan (18) merupakan salah satu Tzu Shao yang baru pertama kali mengikuti pementasan ini. Ia mengaku merasa kesulitan saat berlatih, tetapi semangatnya untuk mewariskan Dharma membuatnya tetap giat berlatih. “Saya merasa senang dan puas dengan penampilan kami hari ini, karena latihannya sungguh tidak gampang. Saya harus merasakan kaki saya sakit dan kram setiap ingin melakukan gerakan. Walaupun susah, tetapi saya tetap latihan terus agar dapat memberikan yang terbaik,” ungkapnya.

Para Tzu Shao dengan tekun memeragakan penampilan genderang yang merupakan adaptasi Sutra Dua Belas Ikrar Bhaisajyaguru bagian penutup.

Tidak hanya penampilan genderang, ada juga penampilan isyarat tangan oleh para Tzu Shao yang berjudul Shou Xin Wai De Tian Kong. Relawan yang bernama Wiyzhien Lim (32) yang telah menyiapkan penampilan genderang dan isyarat tangan berharap para Tzu Shao dapat memahami dan menyampaikan makna lagu tersebut melalui gendang dan isyarat tangan.

“Setiap ada isyarat tangan, kebanyakan Tzu Shao yang tampilkan. Jadi dengan menggunakan lagu dengan kata kata yang mudah dipahami, Tzu Shao dapat memahami dan menyampaikannya melalui isyarat tangan sehingga dapat mengajak para hadirin untuk menggunakan sepasang tangan mereka dalam berkontribusi kepada masyarakat,” ungkapnya.

Di penghujung acara relawan mengajak para tamu undangan untuk memanjatkan doa bersama sembari menyalakan lilin pelita, berdoa agar hati manusia tersucikan, masyarakat aman dan sejahtera serta dunia bebas dari bencana. Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2022 diakhiri dengan pembagian angpau berkah, doa dari Master Cheng Yen kepada relawan Tzu Chi, para donatur yang senantiasa mendukung kegiatan-kegiatan misi kemanusiaan Tzu Chi di Tanjung Balai Karimun. Seperti doa dan harapan Master Cheng Yen, semoga kita semua dapat berbuat kebaikan dan mewariskan nilai luhur bagi keluarga.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kebersamaan dalam Pemberkahan Akhir Tahun

Kebersamaan dalam Pemberkahan Akhir Tahun

07 Februari 2024

Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi Padang dihadiri sebanyak 400 tamu undangan serta 40 relawan Tzu Chi. Pemberkahan ini digelar di Andromeda Ballroom Hotel Mercure Padang.

Menumbuhkan Semangat Baru

Menumbuhkan Semangat Baru

02 Februari 2024

Sepanjang tahun 2023 insan Tzu Chi Biak telah banyak melakukan kegiatan, mulai dari misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, misi budaya humanis dan misi pelestarian lingkungan. Kali ini, para relawan berkumpul dalam Pemberkahan Akhir Tahun 2023.

PAT 2023: Bersyukur atas Masa Lalu, Menaruh Harapan di Masa Depan

PAT 2023: Bersyukur atas Masa Lalu, Menaruh Harapan di Masa Depan

02 Februari 2024

Pemberkahan Akhir Tahun di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun berlangsung meriah, dihadiri oleh 100 relawan dan 370 tamu undangan.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -