Menggenggam Kesempatan Berbuat Kebajikan
Jurnalis : Fammy Kosasih (He Qi Timur), Fotografer : Fammy Kosasih (He Qi Timur)Sebanyak 25 relawan Tzu Chi He Qi Timur memanfaatkan hari libur nasional (14/10) di pertengahan bulan Oktober untuk melakukan kegiatan pembagian kupon bakti sosial kesehatan.
Relawan Tzu Chi He Qi Timur memanfaatkan hari libur nasional (14/10) di pertengahan bulan Oktober untuk melakukan kegiatan pembagian kupon bakti sosial kesehatan. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya pasien lansia yang belum tertangani pada baksos yang diadakan bulan pada 20 September 2015 lalu.
Dalam kegiatan tersebut, ada sebanyak 25 relawan yang dikoordinir oleh Desi Widjaja yang turun langsung ke Kampung Sawah POS 3, Semper Timur, Jakarta Utara. Selain relawan dari Hu Ai Kelapa Gading, ada pula Alenveva Onibala (relawan Tzu Chi Manado), dan Dewi Intan Surya Asih (relawan Tzu Chi Bali) yang turut serta dalam survei.
Kedua relawan dari luar kota ini telah berada di Jakarta sejak 9 Oktober 2015 lalu karena mengikuti kegiatan Pelatihan dan Pelantikan Relawan Biru Putih di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Alenveva Onibala yang akrab dipanggil Anggie ini bercerita bahwa usai pelatikannya, ia menyempatkan waktu untuk berkunjung ke kediaman kerabatnya yang kebetulan bertempat di Kelapa Gading. Setelah itu, ia menyempatkan diri untuk ikut dalam kegiatan Tzu Chi.
Selain relawan dari Hu Ai Kelapa Gading, ada pula Alenveva Onibala (relawan Tzu Chi Manado – kedua dari kiri), dan Dewi Intan Surya Asih (relawan Tzu Chi Bali – kedua dari kanan) yang turut serta dalam survei.
Anggie yang mengenal Tzu Chi sejak bencana banjir bandang menerjang Manado, Januari 2014 silam, merasa tergerak karena ia melihat insan Tzu Chi datang memberikan bantuan pascabanjir di sana. “Relawan Tzu Chi tidak hanya membagikan bantuan tetapi juga memberikan dorongan moril dan pendampingan kepada para korban banjir bandang. Mereka dengan sepenuh hati membantu warga membersihkan rumah-rumah korban banjir, mereka juga memberikan pelayanan kesehatan, sosialisasi misi amal, dan pengenalan celengan bambu Tzu Chi,” ucapnya.
Saat pengenalan Tzu Chi di Swiss-Belhotel Manado kala itu, wanita yang berkarier di bidang properti ini kian mantap untuk bergabung sebagai relawan Tzu Chi. Ia kemudian bergabung menjadi relawan pada Agustus 2014 lalu. Anggie merasa senang sekaligus beruntung karena bisa ikut dalam kegiatan Tzu Chi, termasuk kegiatan pembagian kupon baksos kesehatan di He Qi Timur. “Ini adalah kesempatan baik untuk menambah pengalaman dan belajar. Saya juga bisa mencontoh bagaimana melakukan kegiatan survei yang benar sehingga bisa menerapkannya di Tzu Chi Manado,” katanya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dewi Intan Surya Asih, relawan Tzu Chi Bali yang juga mengambil kesempatan untuk ikut dalam pembagian kupon ini. Awalnya, Dewi mengenal Tzu Chi melalui tayangan DAAI TV. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai pemandu wisata di salah satu perusahaan tour & travel di Bali ini, mulai dikenalkan dengan Tzu Chi oleh pemilik perusahaan (yang juga merupakan relawan Tzu Chi) sejak 2010 lalu. Berawal sebagai donatur, ia tak lama kemudian tergerak untuk turut menjadi relawan.
Bagi Anggie dan Dewi, ikut dalam kegiatan ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pengalaman baru dalam melakukan survei.
Dewi menilai ikut kegiatan Tzu Chi di Jakarta merupakan kesempatan baik untuknya. “Saya ingin belajar dari shixiong shijie di Kelapa Gading. Saya mau melihat bagaimana kunjungan ke penerima bantuan, supaya saya bisa tahu lebih banyak lagi dari pengalaman selama berada di Jakarta,” ungkap Dewi.
Semangat dari relawan ini senada dengan salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Jadikan orang lain sebagai cermin bagi diri sendiri. Saat melihat keunggulan orang lain, dapat dijadikan cambuk untuk mencapai kemajuan. Memanfaatkan momen saat ini untuk bekerja penuh suka cita dan hati tenteram.”