Menggenggam Kesempatan untuk Berbuat Baik

Jurnalis : Dwi Hariyanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun) , Fotografer : Calvin, Pungki (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Novianti merasa grogi dan takut, meski demikian dia tetap memberanikan diri untuk mendonorkan darahnya.

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan donor darah. Kegiatan rutin tiap empat bulan sekali ini digelar pada Minggu, 11 Juni 2017. Donor darah kali ini sebenarnya belum genap empat bulan, namun karena permintaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Tanjung Balai Karimun yang stok darah di sana menipis, donor darah pun digelar.

Saat bulan Ramadhan, biasanya orang jarang melakukan donor darah, padahal jumlah permintaan darah sama seperti biasanya.  Walau dilaksanakan lebih cepat dari waktunya, ada sebanyak 23 orang yang mendonorkan darahnya.

Sementara itu, dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen disebutkan, “Genggam kesempatan untuk berbuat berbuat baik. Ketika kesempatan itu berlalu, tentu sudah terlambat walau ingin melakukannya.” Ini juga berarti bahwa tidak setiap saat kesempatan untuk melakukan perbuatan baik datang. Karena itu berbuat baik tidak boleh ditunda.

Pada kegiatan ini, ada beberapa orang yang sudah berniat baik untuk mendonorkan darah, namun kondisi fisiknya belum memenuhi persyaratan untuk berdonor. Salah satunya Ratna, yang HB dan tekanan darahnya tidak sesuai dengan ketentuan yang dianjurkan.

“Saya sedih dan kecewa dari rumah sudah berniat untuk mendonorkan darah tapi sampai sini tidak bisa lagi untuk donor, kata Ratna yang sudah dua kali berniat untuk donor tapi selalu tidak bisa karena tekanan darahnya tidak sesuai aturan yang dianjurkan,” kata Ratna.

Sembari beristirahat, salah satu pendonor memperlihatkan darah yang sudah didonornya.


Pembagian suvenir kepada anggota PMI sebagai tanda terima kasih atas kerjasama dalam menggalang berkah bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Berbeda dengan Ratna, Novianti lebih beruntung karena niatnya untuk berbuat baik pada hari itu dapat terlaksana. Ini pertama kalinya bagi Novianti melakukan donor darah. Sebelumnya dia telah mengantar suaminya donor darah dan muncul niatnya untuk melakukan hal yang sama. Meski ada perasaan takut dan grogi, Novianti memberanikan diri untuk melakukan donor darah.

“Saya merasa senang karena sekarang bisa melakukan donor darah. Saya merasa senang karena dapat membantu orang lain. Semoga darah saya ini dapat bermanfaat pada orang yang membutuhkan,” tutur Noviyanti.

Hal senada juga dialami pendonor lainnya, Santi. Dia diajak kakaknya untuk donor darah pada hari itu. Pada kegiatan donor darah sebelumnya dia tidak lolos untuk bisa berdonor. Karena itu Santi merasa senang akhirnya bisa melakukan donor darah.

“Saya bersyukur dan merasa senang karena saat ini saya bisa donor dan membantu orang lain”, tutur Santi dengan senang.

Pada kesempatan ini, relawan juga membagikan kue kering bagi petugas PMI yang sebentar lagi merayakan hari raya Idul Fitri.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -