Menggenggam Waktu dengan Berbuat Kebajikan

Jurnalis : Siti Aminah (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Abdul Rahim, Julie Queentiny (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai karimun mengajak para peserta untuk bersama-sama memperagakan isyarat tangan “Senang Mengenal Anda” pada Pelatihan Relawan Baru di Tanjung Batu, Minggu, 23 Oktober 2022.

Bersemai bibit-bibit Bodhisatwa di Kecamatan Kundur, Tanjung Batu, Kepulauan Riau mendorong Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun selaku Hu Ai untuk mengadakan Pelatihan Relawan Baru pada Minggu, 23 Oktober 2022. Sebanyak 14 relawan ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Tanjung Batu ini.

Bertempat di Gedung PMVDS, Tanjung Batu, tepat pukul 09.00 WIB, ruangan kegiatan sudah dipenuhi 25 relawan Tzu Chi dan 33 tunas relawan. “Jalan-jalan di hari Minggu, jalan-jalannya ke Tanjung Batu, selamat datang bapak ibu, harap semangat janganlah lesu,” kata Beverly Clara, salah satu Tzu Ching dalam mengawali kegiatan. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan penghormatan kepada Buddha dan Master Cheng Yen serta membacakan Sepuluh Sila Tzu Chi.

Pelatihan dibuka oleh dua orang Tzu Ching Tanjung Balai Karimun sekaligus memberikan semangat untuk para peserta.

Sebelum mendengarkan penyampaian materi, para relawan terlebih dahulu diajak menyaksikan tayangan Lentera Kehidupan Master Cheng Yen berjudul “Menginspirasi Relawan yang Tak Terhingga untuk Menjalankan Ikrar Bersama.” Intisari dari tayangan Lentera Kehidupan tersebut adalah keyakinan benar tidak memandang perbedaan agama karena pada hakikatnya, ajaran semua agama adalah sama. Semua agama mengajarkan cinta kasih tanpa pamrih. Cinta kasih tanpa pamrihlah yang membuat seseorang bisa bersumbangsih bagi semua makhluk di seluruh dunia. Master Cheng Yen berkata bahwa setelah membangun ikrar, kita harus bertindak secara nyata.

Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan dua materi yang dibawakan relawan Komite Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Sukmawati. Mengawali materinya, Sukmawati memberi pengenalan tentang Tzu Chi dan logo Tzu Chi kepada para peserta.

Relawan Komite Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Sukmawati memberikan pengenalan tentang Tzu Chi dan logo Tzu Chi kepada para peserta.

“Arti dari Tzu Chi adalah memberikan kebahagiaan dan menghilangkan penderitaan. Sedangkan logo Tzu Chi yang terdiri dari Buah dan Bunga Teratai melambangkan kita dapat menjadikan dunia lebih baik dengan menanam benih kebajikan. Perahu melambangkan Tzu Chi mengemudikan sebuah perahu cinta kasih untuk menyelamatkan semua mahkluk dari penderitaan. Delapan Kelopak melambangkan Delapan Ruas Jalan Mulia,” kata Sukmawati.

Dalam kesempatan ini Sukmawati juga menjelaskan bahwa Tzu Chi memiliki 4 Misi dan 8 Jejak yaitu Misi Amal (merupakan akar dari Tzu Chi), Misi Kesehatan, Misi Pendidikan, Misi Budaya Humanis, Bantuan Internasional, Bantuan Donor Sumsum Tulang, Pelestarian Lingkungan dan Relawan Komunitas.

Susi, relawan Komite Tzu Chi Tanjung Balai Karimun juga membawakan materi tentang jenjang kerelawanan Tzu Chi.

Untuk mencairkan suasana, relawan mengajak para peserta bersama-sama memperagakan isyarat tangan berjudul “Senang Mengenal Anda.” Setelah itu dilanjutkan dengan penjelasan tentang Budaya Humanis Tzu Chi. “Budaya Humanis (Ren Wen) itu merupakan keteladanan manusia (Ren Pin Dian Fan), mewariskan nilai dan sejarah (Wen Shi Liu Fang). Budaya Humanis di Tzu Chi juga memiliki tata karma seperti cara duduk yang baik, berdiri yang baik dan berjalan yang baik. Dengan memahami budaya humanis Tzu Chi maka penampilan seseorang ataupun organisasi terlihat lebih rapi dan sopan,” ungkap Sukmawati.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Susi, yang juga relawan Komite Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Ia membawakan materi tentang jenjang relawan dan syarat-syarat pelantikan relawan. “Tujuan datang ke Tzu Chi apa?” tanya Susi kepada peserta. “Berbuat baik,” jawab salah satu peserta. Lalu Susi pun menjelaskan, di Tzu Chi kita tidak hanya bisa berbuat baik saja tetapi kita juga bisa melatih diri. Tzu Chi adalah ladang berkah dan ladang pelatihan diri.

Jalinan Jodoh melalui Bakti Sosial
Pada pelatihan ini seorang dokter umum yang bernama dr. Mugen Adi Suryo (25) sudah mulai mengenal Tzu Chi lewat siaran DAAI TV. Jalinan jodohnya dengan Tzu Chi berawal saat ia berkuliah di Kota Pekanbaru, Riau. Temannya yang juga seorang relawan Tzu Chi mengajaknya untuk mengikuti kegiatan Bakti Sosial (Baksos) yang diadakan oleh Tzu Chi Pekanbaru.

Dr. Mugen Adi Suryo (25) merasa senang karena bisa ikut dalam pelatihan relawan.

“Kegiatan Baksos Tzu Chi yang membuatnya berbeda dengan yang lain adalah semangat dari setiap anggotanya. Mau saya dokter, mau orang itu adalah relawan biasa, semuanya punya peran yang sama, dan semuanya punya satu tujuan yang sama yaitu untuk membuat orang-orang yang berobat lebih senang dan berbuat kebajikan,” ungkap dr. Mugen Adi Suryo.

Dr. Mugen Adi Suryo sudah 6 bulan ia mengabdi di RSUD Tanjung Batu. Mengetahui bahwa Tzu Chi akan mengadakan kegiatan di Tanjung Batu, ia pun meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan ini. Ia pun sangat kagum melihat relawan Tzu Chi yang Lansia tetap ikut bersumbangsih saat kegiatan.

“Yang membuat saya kagum dari Tzu Chi itu mau usia relawannya berapa, semuanya tetap mau bekerja keras. Meskipun tampak lelah di dalam, tetapi mereka tidak menunjukannya diluar. Terutama relawan berusia yang tetap mau ikut turun untuk membantu misalnya memindahkan kursi dan membawa barang-barang, semua itu mereka lakukan tidak kalah dengan anggota yang muda. Jadi saya sendiri sebagai orang yang masih muda itu pun tersentuh hatinya melihat orang-orang yang tua saja mau berbuat kebajikan seperti ini, bagaimana kita yang masih muda yang tubuhnya masih kuat dan sehat, kenapa kita tidak berbuat kebajikan lebih awal,” ungkapnya.

Septino (29) relawan rompi terlihat bersemangat mengikuti pelatihan.

Septino (29), tunas relawan dari Tanjung Batu yang sudah mengikuti beberapa kegiatan Tzu Chi mengungkapkan kesannya ikut dalam kegiatan kali ini. Menurutnya, Tzu Chi adalah sebuah organisasi yang solid dan baik karena membantu semua orang tanpa pamrih. “Organisasi Tzu Chi ini sangat solid, humanis, dan semua relawan berperilaku kurang lebih sama. Tzu Chi juga membantu orang yang membutuhkan bantuan. Jadi menurut saya Tzu Chi sangat luar biasa dan tidak memandang siapa pun (membantu semua orang),” ucapnya.

Berani Memikul Tanggung Jawab
Edy Susanto (23) relawan Tzu Chi di Tanjung Batu yang sempat beberapa kali mengikuti kegiatan Tzu Chi juga bertekad untuk kembali bergabung dan menjalankan kegiatan Tzu Chi di Tanjung Batu. “Kalau saya tertarik dengan Tzu Chi itu karena bisa berbuat baik. Tetapi sekarang saya berpikir disini tidak hanya mengajarkan kita berbuat baik, tetapi juga bisa melatih diri,” ucapnya.

Edy Susanto (23) relawan Tzu Chi di Tanjung Batu bertekad rutin menjalankan kegiatan Tzu Chi di wilayahnya.

Setelah kegiatan ini, Edy Susanto berencana rutin menjalankan kegiatan daur ulang dan celengan bambu di Tanjung Batu. “Kalau kegiatan di Tanjung Batu saya ada buat beberapa rencana yang pertama mengumpulkan barang-barang daur ulang, yang kedua melaksanakan kegiatan celengan banbu di Tanjung Batu, dan seterusnya akan membagikan celengan di kecamatan yang lain. Semoga kegiatannya bisa terlaksanakan,” ungkap Edy Susanto.

Hal tersebut sejalan dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi. “Pelatihan diri bukanlah sebuah perlombaan, melainkan sebuah proses untuk menempa kesabaran, keteguhan, dan kelapangan hati pada diri sendiri.

Editor: Arimami Suryo A

Artikel Terkait

Belajar dan Membina Diri di Jalan Bodhisatwa

Belajar dan Membina Diri di Jalan Bodhisatwa

16 Desember 2022

Relawan Tzu Chi Medan mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih Pertama di Kantor Tzu Chi Medan. Pelatihan ini diikuti oleh 124 relawan yang meliputi relawan Medan, DAAI TV, dan relawan Tanjung Pura

Mengembangkan Kebijaksanaan Insan Tzu Chi

Mengembangkan Kebijaksanaan Insan Tzu Chi

29 Juli 2016

Pelatihan Relawan Abu Putih Tzu Chi Batam mengingatkan kembali welas asih Buddha untuk meneruskan tekad Master Cheng Yen dalam bersumbangsih. Sebanyak 77 relawan mendalami kembali ajaran Jing Si dan Mazhab Tzu Chi pada 24 Juli 2016.

Keunggulan dalam Perhatian yang Menyeluruh

Keunggulan dalam Perhatian yang Menyeluruh

13 April 2021

Demi mendalami misi kesehatan dan memberikan pelayanan berbudaya humanis yang maksimal di Tzu Chi Hospital nantinya, relawan kembali mendapatkan training secara berkala. Training Relawan Pemerhati Rumah Sakit ke-8 dilaksanakan pada Minggu 4 April 2021 melalui aplikasi Zoom dan diikuti oleh 627 peserta.

Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -