Menggiatkan Gaya Hidup Sehat

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoDengan penuh kesabaran, para relawan medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) (kiri), mengobati para pasien dan mengedukasi mereka untuk mulai menjalani hidup sehat.

( Bakti Sosial Kesehatan Umum dan Gigi di Dayeuhkolot, 10 Oktober 2010)

Minggu,10 Oktober 2010 dalam rangka HUT TNI ke 65 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kantor perwakilan Bandung yang bekerja sama dengan Komando Garnisun Tetap II/Bandung, mengadakan acara bakti sosial (baksos) kesehatan pengobatan umum dan gigi di lapangan sepak bola Batalyon Zeni Tempur 3, berlokasi di Jl. Raya Dayeuhkolot No. 246, Bandung.

Acara baksos dimulai pada pukul 08.00-12.30 WIB, namun para warga setempat sangat antusias dan sudah mulai berdatangan sejak pukul 07.00 pagi. Dalam baksos yang melibatkan 51 relawan, 13 TIMA, dan 24 relawan medis ini, berhasil memberikan pelayanan pengobatan kepada 563 pasien pengobatan umum, 266 pasien anak-anak, dan 92 pasien gigi.

Pola Hidup Sehat itu Indah
Isyarat tangan berjudul ”Satu Keluarga” dan ”Sebuah Dunia Yang Bersih”  yang diperagakan oleh relawan abu putih dan Tzu Ching dihadapan para pasien yang mengikuti baksos kesehatan, membuat suasana menjadi begitu hangat  dan dipenuhi cinta kasih oleh insan Tzu Chi.

Tidak hanya itu, cinta kasih relawan Tzu Chi juga diwujudkan dengan mendampingi para pasien mulai dari pendaftaran, menghantarkan pasien kepada dokter, hingga proses pengambilan obat. Hal ini tentunya membuat para pasien merasakan pelayanan insan Tzu Chi seperti layaknya keluarga sendiri.

Pelaksanaan baksos kesehatan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat Dayeuhkolot dan sekitarnya, yang terkena bencana banjir beberapa bulan yang lalu.

foto  foto

Ket : - Cinta kasih tulus yang dipersembahkan oleh para relawan Tzu Chi kepada setiap pasien baksos,               mampu menghangatkan dan memberikan kedamaian di hati para pasien. (kiri)
        - Insan Tzu Chi dengan setia mendampingi para pasien yang mengikuti bakti sosial, mulai dari             pendaftaran, mengahantarkan pasien kepada dokter hingga mendapatkan obat. (kanan)

Djonni Andhella, selaku wakil ketua Tzu Chi Bandung menuturkan bahwa kegiatan bakti sosial ini sangat membantu masyarakat yang kurang mampu, ”Kegiatan ini dapat membantu meringankan mereka yang menjadi korban banjir. Selain memberikan pengobatan, kita pun juga memberikan penjelasan kepada mereka bagaimana hidup secara sehat. Dari baksos ini pula Tzu Chi Bandung mendapatkan 2 pasien kasus (penanganan khusus) yang menderita Hydrocephalus dan sebuah benjolan, yang nantinya akan kita tangani supaya mereka bisa sembuh."

Terik matahari yang membakar kulit tidak menyulutkan semangat para relawan Tzu Chi untuk terus setia mendampingi para pasien baksos, salah satunya adalah Hj. Ebod. Ia merasa sangat bersyukur bisa menolong warga yang dilanda banjir pada beberapa waktu lalu tersebut. “Senang kita bisa sosial juga bisa menolong. Mudah-mudahan bisa lebih baik lagi, memang ini sudah baik, cuma pengen lebih baik lagi,” ujar Hj. Ebod.

Kebahagian pun dirasakan oleh Wiwin (41) warga Cilisung RT 02/RW 03 yang mengikuti bakti sosial. Ia menderita hipertensi yang akibatnya sering merasa pusing dan pegal-pegal. “Sangat berterimakasih. Semoga aja sering-sering, soalnya kan tempat tinggal saya rawan banjir jadi takut gejala seperti demam berdarah, muntaber, dan segala macem," tuturnya.

foto  foto

Ket : - Dalam kegiatan baksos kali ini, terdapat dua pasien yang tidak dapat ditangani saat baksos, dan               akhirnya dirujuk untuk menjadi pasien kasus Tzu Chi. (kiri).
         - H. Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat mengunjungi dan berinteraksi langsung dengan para             pasien didampingi oleh para relawan Tzu Chi. (kanan)

Kegiatan bakti sosial ini pun mendapatkan kunjungan langsung dari H. Ahmad Heryawan selaku Gubernur Jawa Barat. Selain meninjau lokasi dan berinteraksi langsung dengan para pasien baksos, Gubernur mendapatkan penjelasan dari relawan Tzu Chi tentang alur kegiatan bakti sosial tersebut. Mulai dari pendaftaran, ruang tunggu pasien, pengobatan umum, pengobatan gigi, apotek dan ruang tunggu pasien untuk pengambilan obat.

Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat, karena kesehatan juga menjadi bagian yang sangat penting untuk dirawat. ”Saya menyambut dengan baik kegiatan ini. Selain pengobatan terhadap masyarakat yang sudah berada di posisi sakit, saat yang sama juga ada penyadaran untuk hidup bersih dan sehat supaya terhindar dari penyakit, saya kira itu sangat baik. Masyarakat kita memang perlu banyak disadarkan arti dari sebuah kesehatan karena sering kali kesehatan dipandang menjadi beban. Saya berharap kesehatan kedepannya menjadi investasi, plus yang lebih penting lagi bagaimana masyarakat bisa bergaya hidup sehat,” ujar Heryawan.

  
 
 

Artikel Terkait

Doa Jutaan Insan dalam Suasana yang Berbeda

Doa Jutaan Insan dalam Suasana yang Berbeda

12 Mei 2020

Peringatan tiga hari besar; Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia pada Minggu 10 Mei 2020 berlangsung dalam suasana yang berbeda dari biasanya. Karena wabah virus corona, peringatan tiga hari besar ini pun dilakukan secara Live Streaming di media sosial (YouTube, Facebook, dan Instagram Tzu Chi Indonesia).

Semangat Juang Bapak Tujuh Orang Anak

Semangat Juang Bapak Tujuh Orang Anak

24 Februari 2009 Kecelakaan tabrak lari itu terjadi pada bulan September 2007. Tulang paha sebelah kanan gadis berumur 23 tahun ini patah, dan dengan uang tabungan seadanya, Amir membawa Harwati ke pengobatan alternatif di daerah Pasar Rumput, Manggarai, Jakarta Selatan. Setelah dua bulan berjalan, Harwati pun akhirnya mulai bisa berjalan dengan menggunakan tongkat.
Pandemi Bukan Penghalang dalam Menyerap Dharma Sutra Makna Tanpa Batas

Pandemi Bukan Penghalang dalam Menyerap Dharma Sutra Makna Tanpa Batas

08 Desember 2020

Tzu Chi Medan mengadakan Persamuhan Dharma “Sutra Makna Tanpa Batas” Bab “Sepuluh Pahala”. Sutra Makna Tanpa Batas merupakan sebuah sutra yang sangat sederhana, tapi mengandung makna yang sangat dalam.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -