Menghangatkan Hati Para Opa dan Oma
Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)Para relawan Tzu Chi menemani para oma untuk berjalan-jalan di luar ruangan. Kunjungan kasih para relawan ini menjadi penghibur batin oma dan opa yang tinggal di panti wreda. |
| |
Dalam kunjungan kasih ini para relawan Tzu Chi dengan penuh kesabaran menemani para opa dan oma dengan memijat bahu, menggunting kuku, mencukur rambut, serta membagikan makanan dan Buletin Tzu Chi. Tak hanya itu saja, untuk lebih menghangatkan suasana, para relawan Tzu Chi pun mengajak opa dan oma untuk bernyanyi bersama lagu “Satu Keluarga” dan “Sebuah Dunia yang Bersih” yang menjadi acara pembuka dalam kegiatan kunjungan kasih ini sambil disertai gerakan isyarat tangan. Bagi opa dan oma, kunjungan para relawan Tzu Chi ini telah memberikan kesan yang mendalam. “Baik untuk mereka semua (relawan Tzu Chi -red) bisa mengunjungi kita semua, banyak pengalaman yang indah bagi kita semua, Tuhan memberkati (kalian),” ujar Oma Ribkah (72), yang selalu disemangati untuk terus menjalani hidup oleh para relawan Tzu Chi. “Mereka juga baik kepada kita, mereka mengajarkan supaya kita tekun dan sabar,” cerita Oma Ribkah.
Keterangan :
Sedangkan bagi penghuni lainnya, Oma Lie Ing Hya, kehadiran para relawan telah mengisi kehidupannya dengan banyak memberikan pengetahuan yang baru. “Menyenangkan sekali, kalo perlu diminta makin sering (datang) makin senang. Kunjungan ini menambah pengetahuan, jadinya banyak sekali pengetahuan. Kita juga merasa senang ada teman lain yang datang ke sini untuk mengunjungi kami,” katanya. Inspirasi dalam Kunjungan Kasih
Keterangan :
“Saya datang kemari tujuannya untuk menghibur oma-oma dan opa-opa disini karena mereka sehari-hari kan di dalam bangunan ini, jarang keluar. Dan yang saya rasakan memang kalo kita datang itu mereka menyambut dengan antusias, dengan gembira,” ujar Margaretha Teguh, koordinator kegiatan kunjungan kasih ini. Di samping itu, kunjungan kasih ini juga telah memberikan inspirasi bagi relawan Tzu Chi untuk bekal dalam menghadapi hari tua. Mengingat para opa dan oma telah berusia lanjut dan terkadang memiliki fisik yang terbatas, namun mereka masih bersemangat. “Barusan kan mereka bisa menyanyi demikian semangat, jadi saya terinspirasi juga, meskipun usianya lanjut ternyata kalo mau ya bisa juga melakukan kegiatan-kegiatan. Mereka mengatakan jika sekarang mereka juga berolahraga, jalan kaki, jadi saya pikir meskipun udah lanjut usia, tetapi masih bisa melakukan kegiatan-kegiatan, mereka bisa menyanyi, mereka masih bisa jalan-jalan, masih bisa ngobrol-ngobrol melakukan kegiatan-kegiatan yang ringan-ringan dan menyenangkan,” kata Margaretha.
|
Artikel Terkait
Belas Kasih Murid Sekolah Permai untuk Lombok
29 Agustus 2018 Bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memicu keprihatinan dan simpati masyarakat Indonesia dan dunia. Berbagai elemen masyarakat, hingga anak-anak di sekolah-sekolah menggelar galang dana seperti yang dilakukan Sekolah Permai di Pluit Karang Barat, Jakarta Utara.Suara Kasih: Tanggung Jawab Misi Pendidikan
20 Juni 2011Peduli dan Waspada Terhadap Penyakit
11 September 2019Minggu, 1 September 2019, Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial (baksos) pelayanan kesehatan degeneratif secara gratis di SD Swadaya, Jamika, Bandung. Di hari itu, sebanyak 254 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan.