Menghargai Berkah, Memanfaatkan Air dengan Bijaksana
Jurnalis : Henny Yohannes (He Qi Utara 2), Fotografer : Henny Yohannes, Erlina Wang (He Qi Utara 2)Para Xiao
Phu Sa diminta menunjukkan bagaimana cara menyikat gigi dengan menggunakan
air mineral 600cc dengan hemat.
Minggu pagi, 22 juli 2018 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 mengadakan kelas budi pekerti di Fu Hui Ting lantai 2 Aula Jing Si, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kelas budi pekerti pertemuan ke-5 ini membahas tentang pelestarian lingkungan. Kegiatan ini pun diikuti oleh 42 anak Qing Zhi Ban Besar, 23 anak Qing Zhi Ban Kecil, dan 30 anak Tzu Shao Ban dengan didampingi para orang tuanya dan 40 relawan Tzu Chi.
Kelas budi pekerti diawali dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dilanjutkan dengan pradaksina. Sebelum memasuki materi tentang pelestarian lingkungan, anak-anak diajak untuk menonton video tentang Xiao Phu Sa (Bodhisatwa cilik) Malaysia yang menggunakan air 600cc dalam 1 hari. Ternyata mereka bisa menggunakan air dengan sangat bijaksana.
Usai melakukan tantangan yang diberikan relawan,
salah satu Xiao Phu Sa memberikan
sahringnya bagaimana ia menggunakan air dengan bijaksana.
Dalam kelas budi pekerti ini juga disediakan
makan siang bagi para Xiao Phu Sa
yang hadir.
Setelah menyaksikan video ini, salah satu relawan pendidikan Tzu Chi, Felicia pun memberikan tantangan kepada semua Xiao Phu Sa untuk melakukan hal yang sama. Mereka diminta berpikir secara cermat bagaimana menggunakan air sebanyak 600cc untuk 1/2 hari di Tzu Chi. Adapula tantangan lain yang diberikan relawan yakni para Xiao Phu Sa diminta menunjukkan bagaimana cara menyikat gigi dengan menggunakan air mineral 600cc tersebut.
Awalnya mereka berpikir bagaimana bisa dengan sebotol air mineral untuk sikat gigi, cuci muka, dan minum. Beberapa Xiao Phu Sa ada yang menghabiskan 1 botol air minum yang dibawa, karena ia merasa jika hanya menggunakan sedikit air ketika gosok gigi terasa kurang bersih. Namun ada Xiao Phu Sa yang bisa menggunakan air dengan bijaksana. Adapula yang membantu Youmi Shijie untuk melihat temen-temannya apakah ada teman-temannya yang melakukan kecurangan dengan membuka keran air atau tidak.
Para Xiao
Phu Sa menikmati santapan makan siang usai mengikuti kegiatan kelas budi
pekerti.
Di akhir kegiatan kelas budi pekerti, anak-anak
bersama-sama memeragakan isyarat tangan "Hidup Gembira dengan Melestarikan
Alam."
Felicia Laoshi pun memberikan penjelasan kepada anak-anak agar tidak boros dalam menggunakan air. “Karena air di dunia ini sangat terbatas, sedangkan manusia atau makluk di dunia ini terus bertambah setiap harinya. Jadi jika Xiao Phu Sa sudah menggunakan keran air harus dimatikan kembali, mandi jangan lama-lama, dan juga jangan main pistol air,” ujar Felicia Laoshi. Felicia Laoshi juga menyebutkan Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa “Jika tidak ingin kekurangan sumber daya alam, kita seharusnya mulai belajar untuk menghargainya."
Pada penghujung acara relawan Tzu Chi membawakan isyarat tangan "Hidup Gembira dengan Melestarikan Alam" yang diikuti para Xiao Phu Sa. Tidak hanya Xiao Phu Sa saja yang mengikuti gerakan ini, namun para orang tua yang hadir pun turut maju ke depan untuk mengikutigerakan isyarat tangan ini. Akhirnya Xiao Phu Sa dan para orang tua pulang dengan wajah bahagia dan membawa sebuah cerita untuk di bawa pulang dan dibagikan ke keluarga mereka.
Artikel Terkait
Kelas Budi Pekerti yang Selalu Seru
15 Desember 2023Lapangan tangga seribu di depan Tzu Chi Center PIK, Minggu pagi itu sudah ramai dengan murid-murid kelas budi pekerti Tzu Chi. Senam pagi bersama itu membuat mereka semangat dan ceria.
Membina Kekompakan
19 November 2018Berbeda dengan biasanya yang belajar di dalam kelas, kali ini para murid Kelas Budi Pekerti Teratai Tzu Chi Pekanbaru, berkesempatan bermain dan belajar di luar kelas, yaitu mengunjungi Agrowisata SCW yang terletak di pinggir kota Pekanbaru.
Pentingnya Membedakan Kebutuhan Dan Keinginan
26 Agustus 2022Sebagian dari kita pasti pernah membeli suatu barang namun sebenarnya tak dibutuhkan. Nah di kelas Budi Pekerti kali ini, murid-murid diajak untuk mengetahui perbedaan kebutuhan dan keinginan secara mendasar.