Menghargai Berkah yang Dimiliki
Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Kenji Marwies (Tzu Ching Medan) Ryanto Budiputra, Amir Tan (Tzu Chi Medan)Di hari ke-2 pelaksanaan Tzu Ching Camp, para peserta mendapatkan penjelasan tentang Visi dan Misi Tzu Chi.
Tak terasa Tzu Ching Camp sudah memasuki hari ke-2, dimana semua peserta masih semangat dalam mengikuti kamp tersebut. Sejak jam 5 pagi, para peserta sudah bangun dan bersiap-siap untuk mengikuti senam pagi. Sehabis senam, panitia memberikan waktu untk membersihkan diri masing-masing dan berkemas dengan barang-bartang yang dibawa oleh peserta.
Setelah itu peserta diantarkan ke kantor Tzu Chi Medan di Cemara Asri untuk sarapan bersama. Selesai sarapan, pembawa acara mengimangatkan peserta dengan yel-yel yang telah disepakati. Ketika MC berteriak Millenials Spirit, dengan serentak peserta menjawab, “We Can Do It,”
Hari ini, (20/8/2019), peserta diberikan penjelasan singkat tentang Misi Amal yang dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dan peserta akan dibagi beberapa tim dan akan dibawa ke rumah Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi dan dibagi per wilayah.
Para peserta mendengarkan dengan seksama setiap materi yang disampaikan.
Para Tzu Ching mengunjungi rumah penerima bantuan Tzu Chi. Hal ini untuk memberikan pemahaman kepada mereka bahwa masih banyak orang yang membutuhkan bantuan.
Terlihat langit sudah mendung dan akan hujan. Relawan yang membawa peserta ke rumah Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) bergegas pulang sebelum hujan. , setelah mereka sampai di kantor Tzu Chi, para peserta berserta mentor berdiskusi tentang apa yang mereka rasakan dan lihat, setelah itu jam sudah menunjukkan jam makan siang, semua peserta dan mentor menuju ke lantai 1 untuk makan siang bersama.
Setelah makan siang, ada beberapa peserta yang ingin sharing ke depan dengan apa yang telah mereka lihat dan mereka rasakan saat mengunjungi rumah Gan En Hu. Salah satunya Natasya Syena yang mengunjung ke kampung nelayan. “Tadi saya pergi ke kampung nelayan, banyak hal yang saya pelajari di sana. Aku melihat banyak orang-orang yang rumahnya masih kumuh serta terdapat banyak tumpukan sampah, jadi saya merasa sangat sedih, kenapa mereka bisa seperti itu dan rasanya saya ingin membantu mereka untuk mendapatkan hidup yang lebih bermakna dan lingkungan yang sehat. Kalau saya mempunyai kesempatan saya akan menjadi relawan di Tzu Chi,” kata Natasya Syena.
Para panitia yang telah bekerja keras mempersiapkan acara agar kegiatan kamp bisa berjalan dengan lancar dan baik.
Pengalaman lain mengikuti Tzu Ching Camp dirasakan oleh Winnie Gozali. “Selama dua hari ini sangat menyenangkan, tadinya saya tidak terpikir akan seperti ini. Waktu pertama aku mau ikut kamp, awalnya terbayang pasti akan membosankan, tetapi ternyata semua berbeda. Banyak pelajaran yang didapat, banyak praktik yang langsung dipraktikkan, dan menambah pergaulan kita tanpa memandang suku, ras, agama, maupun etnis. Saya sangat bersyukur dapat mengikuti camp,” tegas Winnie Gozali.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Menghargai Berkah yang Dimiliki
02 September 2019Peserta kamp dijelaskan tentang Misi Amal Tzu Chi. Para peserta kemudian dibagi beberapa tim dan untuk melakukan kunjungan kasih ke rumah para penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang (Gan En hu).