Menghargai dan Menggunakan Waktu Sebaik-baiknya

Jurnalis : Johan, Rosalina Rita (He Qi Pusat) , Fotografer : Rosalina Rita (He Qi Pusat)


Ria membawakan materi tentang menghargai waktu. Sebanyak 39 Anak Asuh teratai menghadiri gathering dengan penuh semangat.

Tidak ada seorang pun yang bisa menentukan kapan waktu hidupnya akan habis. Kalau sudah tiba, tidak seorang pun yang sanggup menghindarinya. Karena itu selayaknya semua orang menggunakan waktu sebaik mungkin.

Ungkapan ini sering kita dengar ketika ada teman, kerabat dan anggota keluarga yang pergi mendahului kita. Tak terkecuali pada tanggal 1 Maret 2019, sahabat kita, Rodiah shijie yang hampir 20 tahun menjadi relawan di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah berpulang. Gathering Anak Asuh Tim Teratai kali ini istimewa karena selain mengikuti rutinitas, para relawan bersama anak asuh secara khusus mendoakan Rodiah Shijie, semoga mendapatkan tempat yang berbahagia di alam lain.

 

Adetya Rofi (memegang mic) merupakan Anak Asuh Tim Teratai yang sekolah sambil bekerja untuk biaya hidup sehari hari dan membantu orang tua.

Seperti biasa bertempat di Kantor ITC Mangga Dua, di hari Minggu yang gerimis 3 Maret 2019, berkumpul sebanyak 39 Anak Asuh teratai. Mereka hadir dengan penuh semangat. Sebanyak 12 relawan hadir mendampingi anak asuh. Acara pun diawali dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen.

Topik pembahasan kali ini adalah tentang Bagaimana Kita menghargai Waktu, apa yang penting dalam hidup ini dan bagaimana kita memprioritaskan waktu kita untuk memilah mana yang penting dilakukan terlebih dahulu. Untuk menyegarkan suasana, anak-anak diajak bernyanyi, menggerakkan anggota tubuh sambil melakukan isyarat tangan. Lagu yang dipilih adalah Xing Fu Te LIan (wajah yang gembira).

 

Anak Asuh Tim Teratai menyampaikan hasil diskusi di hadapan teman-teman mereka dan didampingi oleh mentor mereka.

Tema yang dibawakan oleh Ria M. Sulaeman ini sangat menarik karena banyak berinteraksi dengan anak anak. Mereka diberi kesempatan untuk bercerita tentang cita cita mereka sambil mengungkapkan apa alasan di balik pemilihan cita cita tersebut. Ria juga memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada hampir semua anak untuk memberikan pandangan mereka terhadap waktu yang telah dipergunakan di sepanjang hari mereka.

Sebelum menutup sesi acara, anak-anak menonton sebuah tayangan Master Bercerita dengan judul Nenek Juara Satu. Kisah ini tentang keuletan seorang nenek yang terus melakukan sumbangsih di Depo Pelestarian Lingkungan walau berbagai penyakit menderanya sehingga mengalami keterbatasan fisik. Meski ketahanan tubuhnya lemah, sama sekali tidak menyurutkan niat nenek itu bahkan dia selalu menjadi orang yang pertama kali hadir di Depo Pelestarian Lingkungan tersebut.

 

Orang tua dari Anak Asuh Tim Teratai pun ikut serta mengikuti gathering atau pertemuan anak asuh.

Adetya Rofi, Siswa SMK kelas 12, dari kelas 3 SMP sudah kerja sampingan dan membantu orangtua. Rofi sangat menghargai waktu, karena baginya waktu adalah uang. “Waktu itu berharga untuk hidup kita agar di masa yang akan datang dapat menghasilkan yang baik. Bekerja sambil sekolah. Yang penting ada Niat, karena kalau ada niat akan ada jalan. Sekolah dan bekerja menggunakan waktu sebaik baiknya. Jangan buang waktu percuma karena waktu akan terus berjalan, kita harus mengapai waktu sebaik baiknya,” ujarnya.

Sherly, salah satu relawan Tzu Chi yang menjadi pendamping anak asuh awalnya berkenalan dengan Tzu Chi sekitar 3 tahun yang lalu. Sejak pertengahan tahun 2018, ia bergabung menjadi relawan pendamping Anak Asuh Tim Teratai. Sebelumnya ia membantu di bagian kasir untuk penerimaan bantuan Tzu Chi bagi gan en hu. Like Hermansyah yang merupakan koordinator He Qi pusat mengatakan alangkah baiknya jika Sherly bergabung di Tim Teratai karena Sherly masih muda dan juga Tim Teratai merupakan anak-anak yang masih bersekolah, jadi bisa saling belajar.


Sherly, Relawan Abu Putih berkacamata yang ikut bersumbangsih di Tim Teratai sejak pertengahan tahun 2018.

Menurut Sherly, Tim Teratai ini menarik karena pembicara yang hadir bisa memberikan motivasi tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga pendamping. Di samping materi yang diberikan juga ada permainan-permainan yang menarik dan seru. Tema Menghargai waktu menurut Sherly sangat bagus dan memotivasi. Kata-kata yang paling berkesan menurutnya adalah, “hidup ini tidaklah kekal dan janganlah menyia-nyiakan waktu. Hargai dan pergunakan waktu sebaik baiknya. Kita harus selalu dapat mengatur waktu dalam setiap melakukan segala hal,” ujarnya.

Setelah memberikan penghormatan kepada Master, anak anak berbaris dengan rapi meninggalkan ruangan sambil masing masing mendapatkan bingkisan tanda cinta kasih sumbangsih dari relawan.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berbagi Cinta Kasih di Gathering Anak Asuh Awal Tahun 2019

Berbagi Cinta Kasih di Gathering Anak Asuh Awal Tahun 2019

18 Januari 2019

Gathering Bulanan Anak Asuh kembali diadakan Relawan Tzu Chi di He Qi Pusat pada Minggu 6 Januari 2019 di Gedung ITC Mangga Dua lantai 6, Jakarta Pusat. Tema acaranya adalah "Pemberkahan Akhir Tahun 2018 dan Penyambutan Tahun 2019".

Mari Stop Bullying!

Mari Stop Bullying!

12 Agustus 2022

Tzu Chi Batam mengadakan Gathering Anak Asuh yang bertemakan Stop Bullying dengan diisi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KN) Provinsi Kepri.

Menanamkan Kepedulian Terhadap Sesama dan Lingkungan

Menanamkan Kepedulian Terhadap Sesama dan Lingkungan

26 September 2019

Sebanyak 104 siswa SD, SMP, SMA hingga jenjang universitas hadir dan berkumpul menyatukan hati bersama di Aula Jing Si Jakarta. Bersama orang tua dan relawan pemerhati, para anak asuh penerima beasiswa Tzu Chi Sinar Mas mendapatkan penjelasan tentang Pelestarian Lingkungan dan Budi Pekerti.

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -