Tzu Chi Medan turut serta dalam Pelatihan Pengurus 4 in 1 Indonesia Tahun 2022. Pelatihan yang bertema Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan di Jalan Tzu Chi ini berlangsung serentak di 14 kota dan terhubung secara online.
Sebanyak 56 relawan Tzu Chi Medan turut serta dalam Pelatihan Pengurus 4 in 1 Indonesia Tahun 2022 yang diselenggarakan di Jakarta melalui sambungan Zoom. Di Medan, para relawan yang tergabung di komunitas He Qi Jati berkumpul bersama di Gedung Tzu Chi Medan, Kompleks Jati Junction. Selain 56 relawan yang menjadi peserta, ada juga 21 relawan yang bertugas sebagai panitia dan mentor. Pelatihan yang bertema Menghargai Jalinan Jodoh dan Mewujudkan Keharmonisan di Jalan Tzu Chi ini berlangsung serentak di 14 kota dan terhubung secara online.
“Pelatihan hari ini tentu mengobati kerinduan relawan untuk bersama-sama mendalami Dharma. Semoga relawan semakin meneguhkan tekad untuk terus mengemban tanggung jawab dan senantiasa menapaki jalan Boddhisatwa di Dunia Tzu Chi,” sambut Hasan Tina, Ketua Tzu Chi Medan.
Sebanyak 56 relawan Tzu Chi Medan turut serta dalam Pelatihan Pengurus 4 in 1 Indonesia Tahun 2022. Mereka berfoto bersama usai mengikuti pelatihan.
Acara yang berlangsung kurang lebih 8 jam dibagi menjadi beberapa sesi, yaitu dari mendengarkan sharing dari beberapa relawan senior, Ceramah Master Cheng Yen, sesi doa bersama, pesan cinta kasih dari Liu Su Mei Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, kilas balik pelatihan, dan foto bersama.
Sesi sharing relawan diisi dengan pembicara yang menginspirasi, seperti: Megawati, Hendry Chayadi, Si Hao, dan Like Hermansyah dengan topik Tanggung Jawab dan Misi Insan Tzu Chi, Hati Buddha Tekad Master, Jalan Boddhisatwa di Dunia yang Dimiliki Kita Bersama, dan 24 Tahun Perjalanan Menjadi Seorang Relawan Tzu Chi. Antusias para peserta terlihat jelas dalam menyerap ajaran Master Cheng Yen serta dalam memupuk keharmonisan di antara sesama relawan.
Berbagi Inspirasi
Sylvia Chuwardi yang sudah menjadi seorang relawan selama 19 tahun dan saat ini mengemban tanggung jawab sebagai Wakil Ketua Tzu Chi Medan sangat terinspirasi dengan semua sharing relawan yang ada.
“Saya sangat terkesan dengan sharing Megawati yang telah bersumbangsih dengan sepenuh hati dan mengembangkan ikrar luhur,” tutur Sylvia. “Sharing Si Hao juga sangat bagus menjelaskan betapa organisasi Tzu Chi sesungguhnya adalah menjalin hubungan dengan segalanya, yaitu: antara manusia, masalah dan objek dengan 4 misi dan 8 jejak Dharma,” lanjutnya.
Melalui kesempatan ini, ia berharap relawan bisa lebih memahami filosofi Tzu Chi, serta mendapatkan inspirasi dari sharing relawan sehingga terus menginventaris kehidupan.
Shu Tjeng bertekad untuk terus membantu Master menyebarkan Dharma. Relawan yang sudah bergabung dengan Tzu Chi selama 13 tahun ini menekankan tentang pentingnya tanggung jawab.
Selain Sylvia, Shu Tjeng juga berbagi pesan dan kesan setelah mengikuti pelatihan tersebut. Relawan yang sudah bergabung dengan Tzu Chi selama 13 tahun ini menekankan tentang pentingnya tanggung jawab.
“Seorang pengurus yang baik adalah mereka yang mampu menumbuhkan sukacita diantara sesama selama berkegiatan dan juga yang mampu mengikis sifat keakuan di dalam dirinya sendiri,” ucap Shu Tjeng mengawali. “Pada hakekatnya, letak perbedaan seorang pengurus dengan relawan adalah pada skala tanggung jawab yang diemban,” lanjutnya.
Bagi Shu Tjeng yang paling berkesan pada pelatihan hari itu adalah sharing pengalaman dari para relawan senior dalam menjalankan berbagai misi Tzu Chi sejak awal hingga saat ini. “Kesungguhan hati, komitmen, tekad, dan ikrar mereka yang sangat inspiratif dan tidak tergoyahkan. Saya sendiri bertekad untuk terus membantu Master Cheng Yen menyebarkan Dharma,” tekad Shu Tjeng.
Keyakinan adalah ibu dari segala pahala. Tjokro Suminto berpesan untuk selalu teguh dan ingat tekad awal dalam menghadapi segala rintangan yang ada.
Relawan lainnya, Tjokro Suminto juga berbagi pengalaman, serta pesan dan kesannya selama mengikuti pelatihan. “Pelatihan ini sangat inspiratif dan menggugah hati. Semua pembicara membawakan materi dengan sangat antusias dan baik. Saya sendiri banyak mendapatkan pencerahan,” ungkap Tjokro.
“Seperti yang disampaikan Si Hao, karena adanya interkoneksi, kita yang tengah melatih diri di dunia Tzu Chi pasti tidak akan luput dari suka duka dan ketidak-nyamanan, namun ketika kita ingat semuanya adalah sebuah proses yang tidak akan mengkhianati hasil, maka seperti juga yang dikatakan Shu Tjeng, kita harus bersukacita menjalani semuanya yang ada dengan sabar, konsisten dan batin yang tenang,” paparnya.
Editor: Metta Wulandari