Menghargai Kehidupan dengan Bervegetarian

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Galvan, Rangga (Tzu Chi Bandung)
 
 

fotoPada tanggal 17 Maret 2012, sebanyak 20 relawan Tzu Chi Bandung mengadakan kegiatan belajar memasak vegetarian.

Hidup sehat merupakan dambaan semua manusia. Tak perlu mengeluarkan biaya mahal untuk menjaga stamina tubuh untuk selalu fit dan sehat.

 

 

 

 

 

Pada hari Sabtu tanggal 17 Maret 2012, bertempat disalah satu rumah relawan Tzu Chi yang berlokasi di Jln. Dadali, Bandung, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Bandung mengadakan kegiatan masak memasak menu vegetarian.

Menjadi seorang vegetarian dapat meningkatkan daya tahan, ketenangan dan kebijaksanaan. Selain baik bagi kesehatan, hal ini juga dapat membantu pelestarian lingkungan. Pola makan vegetarian memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan  dan ekosistem di bumi. Di samping itu, hidup bervegetarian bertujuan untuk menghargai kehidupan, memandang semua makhluk dalam kesetaraan, menumbuhkan kasih sayang dan welas asih terhadap semua makhluk.

Brigitta Liga Setiawan, relawan yang menjadi koordinator kegiatan ini mengungkapkan, tujuan dari acara ini adalah agar para relawan muda Tzu Chi (Tzu Ching) dan peserta lainnya bisa lebih mengenal dan tahu cara mengolah masakan vegetarian, mengurangi makanan berdaging serta ada keinginan untuk bervegetarian.

“Kesannya bagus ya, dan mereka semua juga yang ikut di kegiatan ini sangat antusias dan ingin tahu bagaimana cara memasaknya, sampai ingin tahu bagaimana awal dari bahan vegetarian itu dibuat. Jadi itu sungguh bagus dan mereka juga mengharapkan ada kelanjutan dari kegiatan ini,” ujar Brigitta.

Menjaga Kelangsungan Hidup
Di kegiatan ini, relawan Tzu Chi membuat lima menu masakan vegetarian yang kaya akan gizi. Di antaranya adalah sarden vegetarian saus tomat, tom yang, tumis jamur kuping, rendang, dan sate.

foto   foto

Keterangan :

  • Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan bahwa mengolah masakan vegetarian itu mudah, serta menumbuhkan niat setiap orang untuk bervegetarian (kiri).
  • Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini, mereka tidak hanya menyimak dan mencatat bahan-bahan yang akan digunakan, namun juga terlibat langsung dalam mengolah makanan vegetarian. (kanan).

Rupanya para peserta begitu antusias ketika para relawan Tzu Chi mendemonstrasikan cara memasak menu vegetarian. Hampir semua peserta menyimak dan mencatat bahan-bahan yang digunakan. Selain itu, para peserta pun ikut terlibat dalam membuat masakan vegetarian tersebut, sebagian peserta ada yang memotong sayuran dan menyiapkan bumbu-bumbu yang akan digunakan. Kebersamaan ini telah menggambarkan keindahan arti dari sebuah budaya humanis Tzu Chi.

Aroma masakan tercium begitu menggugah selera, tampilan warna dari campuran bahan yang kaya akan gizi membuat para peserta tak sabar untuk segera mencicipi hidangan vegetarian tersebut. Rupanya menu sarden vegetarian saus tomat dan tom yang menjadi menu andalan pada hari itu.

Linda Huang, salah satu peserta yang juga merupakan relawan Tzu Chi,  mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat positif, bagi mereka yang ingin tahu bagaimana cara memasak vegetarian, mulai dari mencari bahan, mengolah dan penyajiannyanya tidaklah sulit.

“Harapan kita, supaya ini dipraktikkan dalam keluarga masing-masing, khususnya teman-teman yang belum bisa masak akhirnya jadi bisa masak. Bahwa vegetarian itu mudah dilakukan untuk dimasaknya dan tidak sesulit yang dibayangkan. Kita bervegetarian tujuannya karena kita menyayangi makhluk hidup, kita sayang kepada makhluk hidup. Kemudian tujuan yang lainnya adalah untuk melindungi bumi kita, bahwa bumi ini sedang terjadi proses global warming,” katanya.

Adalah sebuah pilihan bagi kita untuk hidup secara sehat, saling menjaga, menghargai makhluk hidup dan melestarikan lingkungan. Merupakan suatu keharusan yang patut kita jalani dan pertahankan, sehingga di masa yang akan datang bumi ini akan terawat dengan indah dan sehat, juga terhindar dari segala bencana.

  
 

Artikel Terkait

Syifa, Pasien Talasemia Akhirnya Melakukan Transplantasi Sel Punca di Tzu Chi Hospital

Syifa, Pasien Talasemia Akhirnya Melakukan Transplantasi Sel Punca di Tzu Chi Hospital

23 November 2023

Assyifa Salsabila Balqis (11), pasien Talasemia Beta Mayor kini sudah menerima sel punca darah dari adiknya, Sultan Muhammad Alfatih (6). Setelah melalui proses yang tidak sederhana, transplantasi sel punca darah ini akhirnya berlangsung pada 20 dan 21 November 2023.

Tzu Chi Renovasi Gereja HKBP Unte Mungkur di Tapanuli Utara

Tzu Chi Renovasi Gereja HKBP Unte Mungkur di Tapanuli Utara

15 Oktober 2021

Gereja HKBP Unte Mungkur telah berusia 126 tahun. Bangunannya sudah banyak yang lapuk dimakan usia sehingga terjadi bocor di sana- sini. Usai direnovasi, para jemaat pun merasa nyaman saat melaksanakan kebaktian.

Menggenggam Kesempatan Menjalin Jodoh Baik dengan Semua Makhluk

Menggenggam Kesempatan Menjalin Jodoh Baik dengan Semua Makhluk

26 November 2014 Waktu menunggu itu, dipergunakan oleh orang tua murid untuk ikut bersumbangsih dalam menjalankan visi misi Tzu Chi di Sekolah Tzu Chi Indonesia, sehingga mereka disebut Da Ai Mama.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -