Menghargai Potensi Setiap Orang

Jurnalis : Felita (He Qi Barat), Fotografer : Budihardjo (He Qi Barat)
 
 

fotoSebelum acara dimulai, Posan Shixiong mengajak para peserta untuk memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen.

Tanggal 16 Maret 2012, malam itu cuaca sangat bersahabat sekali, karena biasanya turun hujan menjelang malam. Bedah buku yang diadakan di daerah Intercon wilayah Kebon Jeruk 1 (KJ1) dimulai pada pukul 19.00 WIB. Saya memberi kata sambutan dan mengajak para peserta untuk memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen dan berdoa bersama melalui lagu “Cinta dan Damai”.

 

 

Bedah buku kali ini dibawakan oleh Posan Shixiong. Posan Shixiong berkata, “Sesungguhnya sadar atau tidak, kita sering meremehkan orang lain dan juga diremehkan orang lain, karena hal-hal meremehkan dan diremehkan sangat mudah dipengaruhi oleh pikiran. Pikiran adalah pelopor, pikiran begitu cepat berpindah-pindah obyek. Maka dari itu, kita sebagai insan Tzu Chi harus lebih mampu mengendalikan pikiran kita, karena apa yang kita pikirkan bisa menjadi tindakan kita, tindakan kita akan menjadi kebiasaan kita, kebiasaan kita akan menjadi sifat kita.”

Mengapa kita sering meremehkan orang lain? Karena kita sering merasa lebih hebat dari orang lain. Akibatnya kita menjadi sombong dan meremehkan orang lain. Juga karena kurangnya informasi tentang orang yang kita remehkan, sehingga kita memandang rendah orang tersebut. Padahal kita belum tentu lebih baik daripada orang tersebut.

Siapa saja yang sering diremehkan?. Biasanya orang yang lebih muda sering diremehkan oleh orang yang lebih tua, orang yang lebih tua menganggap dirinya lebih banyak pengalaman dan lebih banyak makan asam garam. Tapi orang yang lebih tua juga sering diremehkan oleh orang yang lebih muda, mereka menganggap orang tua tidak tahu tentang perkembangan jaman, mereka hanyalah orang tua yang kuno dan tidak tahu apa-apa.

foto   foto

Keterangan :

  • Pada kegiatan Bedah Buku Kebon Jeruk 1 ini dibawakan oleh Posan Shixiong, menerangkan mengenai sulitnya untuk meremehkan orang lain (kiri).
  • Para peserta yang datang mendengarkan setiap sharing dengan penuh khidmat (kanan).

Segi pendidikan juga sangat mempengaruhi. Orang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai kepercayaan diri yang lebih besar dan cenderung untuk menganggap remeh orang yang berpendidikan lebih rendah. Selain itu, penampilan seseorang juga bisa mempengaruhi, misalkan bila kita pergi di tempat-tempat yang bagus dengan tidak berpakaian yang pantas, maka kita akan dipandang sebelah mata oleh orang lain.

Selain Po San Shixiong, juga ada pembicara lain yaitu Herman Shixiong yang menjelaskan, “Dalam menyikapi meremehkan atau tidak, manusia menggunakan kebijaksanaannya yang dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu kebijaksanaan secara umum (common wisdom) dan kebijaksanaan secara buddhism (Buddhism wisdom). Dalam common wisdom, misalkan seseorang diberi uang, maka cepat-cepat dimasukkan ke dalam lemari, karena takut dirampok orang. Sedangkan dalam buddhism wisdom, ada orang yang juga diberi uang , dan  orang tersebut tetap memasukkan uang ke dalam lemari tetapi cara berpikirnya yang berbeda, uang disimpan di dalam lemari supaya tidak ada orang berbuat jahat /khilaf.”

Setelah itu, Herman Shixiong menjelaskan bahwa  jika kita meremehkan orang lain maka sesungguhnya kita berhenti belajar, berhenti menjalin jodoh, dan tidak tahu siapa yang telah kita remehkan. Masing-masing orang mempunyai tingkat kebijaksanaan yang berbeda-beda.

Dan di sesi akhir, Herman Shixiong mengutip kata perenungan Master Cheng Yen, "Setiap orang mempunyai potensi luar biasa, tidak boleh meremehkan orang lain termasuk diri sendiri. Setiap orang adalah buku buat kita, bila orang yang baik maka dia akan menjadi buku yang baik, demikian juga dengan orang yang tidak lebih baik daripada kita, juga merupakan buku dimana kita tidak boleh meniru perilakunya."

  
 

Artikel Terkait

Bersumbangsih Tanpa Pamrih.

Bersumbangsih Tanpa Pamrih.

08 Juli 2011
Ketika sedang memberikan ceramah, Master Cheng Yen bercerita mengenai seorang perempuan yang memutuskan bekerja sebagai pembantu rumah tangga sehingga ia dapat menghasilkan uang untuk membantu terwujudnya proyek pembangunan Rumah Sakit di Hua Lien.
Tzu Ching Kamp 2014

Tzu Ching Kamp 2014

10 September 2014 Pada tanggal 5-7 september 2014, Tzu Ching mengadakan Kamp Kepengurusan Tzu Ching se-Indonesia di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta.
Waisak 2557: Waisak Hari Cinta Kasih di Dunia

Waisak 2557: Waisak Hari Cinta Kasih di Dunia

13 Mei 2013 Menjelang Waisak, insan Tzu Chi di berbagai pelosok dunia merayakan Waisak dengan bentuk yang khas – memperingati budi besar Buddha, budi seorang ibu, dan budi semua makhluk.
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -