Menghibur Opa Oma di Perumahan Cinta Kasih

Jurnalis : Virny Apriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : Veren (Tzu Shao) & Novia Agatha (3in1 Sekolah Tzu Chi)
 

foto Minggu, 22 September 2013 Murid Tzu Shao ini berbaris guna menyambut opa oma yang akan datang untuk menghadiri acara Ramah Tamah Perumahan Cinta Kasih Senior Club.

Minggu, 22 September 2013 suasana di sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat terlihat ramai dan meriah. Tampak kurang lebih 80 murid Tzu Shao berbaris rapi di depan pintu gerbang sekolah dan para relawan  sibuk membereskan kursi dan meja. Murid Tzu Shao ini berbaris guna menyambut opa oma yang akan datang untuk menghadiri acara Ramah Tamah Perumahan Cinta Kasih Senior Club.

 

 

.Sesuai dengan namanya, kegiatan rutin setiap 3 bulan sekali ini diperuntukkan  menghibur opa-oma yang tinggal di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Total sekitar 50 relawan berpartisipasi membantu di acara ini. Para relawan sudah bersiap mulai pukul 6.30 WIB pagi, terlihat sangat antusias menunggu kehadiran oma-opa. Mereka berusaha menyiapkan yang terbaik, mulai dari tempat duduk yang nyaman sampai makan pagi.

Wei Wei Shijie, koordinator acara itu menjelaskan alasan memilih opa-oma dari Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi adalah untuk mempererat hubungan antara relawan, Tzu Shao serta opa-oma yang tinggal dalam kawasan Perumahan Cinta Kasih. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, Tzu Shao dapat memiliki cinta kasih bagi opa-oma dimanapun mereka berada. Serta untuk opa-oma kami berharap dapat memberikan penghiburan bagi opa-oma walaupun hanya sedikit,” ujar Wei Wei Shijie dengan tulus.

Selain Tzu Shao, hadir pula murid-murid dari SMP St. Laurensia, Serpong. Murid-murid St. Laurensia yang hadir berjumlah 12 orang. Mereka datang untuk menghibur opa-oma dan menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi. Bersama-sama dengan murid Tzu Shao, mereka menyambut opa-oma yang datang sekitar pukul 07.00 pagi. Total ada 71 opa-oma yang hadir dengan di dampingi oleh murid-murid. Terasa sekali keakraban dan kehangatan antara para murid dengan opa-oma, karena para murid memperlakukan opa-oma layaknya keluarga mereka sendiri.

Sekitar pukul 8.30 pagi, acara pun resmi dimulai. Acara berdurasi 2 jam ini diisi  kegiatan yang menghibur. Salah satunya adalah senam pagi yang dilakukan oleh Opa-oma dengan penuh semangat. Selain itu ada pula Shou Yu (isyarat tangan) yang dipersembahkan oleh para murid Tzu Shao. Murid dari St. Laurensia pun tak mau ketinggalan, mereka juga mempersembahkan 2 buah lagu yang dinyanyikan dengan iringan gitar yang indah. Opa-oma terlihat amat bahagia dan terhibur.

Clarissa salah satu murid dari St. Laurensia mengaku sangat senang dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk pertama kalinya. Saat ditanya mengenai kesannya, gadis kelas 2 SMP ini menjawab “Saya merasa lebih bisa sayang opa-oma dan bisa membantu menghibur mereka. Kami juga tadi menghibur mereka dengan bernyanyi, sangat senang dan saya juga jadi bisa lebih peduli dan sayang sama opa-oma saya sendiri di rumah.”

Keterangan :

  • Kegiatan ini rutin setiap 3 bulan sekali diadakan untuk menghibur opa-oma yang tinggal di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng.

Selain berbagai kegiatan, ada pula acara games (Permainan). Terlihat sekali opa-oma begitu antusias mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan MC. Opa-oma yang masih pandai mengingat ini menjawab semua pertanyaan dengan benar sehingga hadiah boneka pun dapat mereka bawa pulang. Boneka-boneka tersebut merupakan bentuk cinta kasih yang dipersembahkan dengan tulus oleh murid-murid St. Laurensia bagi opa-oma.

Acara hari itu ditutup dengan para murid dan relawan memijat opa-oma. Murid Tzu Shao dan St. laurensia dengan penuh kasih memijat punggung, tangan dan kaki opa-oma. Opa-oma pun merasa sangat bahagia dan terus tersenyum.

Setelah memberikan pijat, Opa-oma bersama para relawan dan murid-murid melakukan Shou Yu Satu Keluarga karena mereka adalah satu keluarga besar Tzu Chi. Opa-oma yang sudah sering mengikuti acara ramah tamah ini terlihat mulai hafal gerakan Shou Yu satu keluarga. Salah satu oma yang sudah sering mengikuti acara ramah tamah ini adalah oma Masrijah. Oma Masrijah yang tinggal di Perumahan Cinta Kasih datang bersama oma-oma lain yang juga tinggal bersebelahan dengannya. Oma berusia 76 tahun ini mengaku sangat senang dan terhibur dengan adanya kegiatan ini. “Relawan baik, anak-anak juga baik. Ya pokoknya seneng lah ikut ini. Nanti mau ikut lagi.” Kata Oma dengan senyum bahagia di wajahnya.

Selain Opa-oma, senyuman juga tersungging di wajah murid-murid Tzu Shao yang dengan senang hati meluangkan waktu luangnya di hari minggu untuk datang memberikan penghiburan. Salah satu murid Tzu Shao yang terlihat antusias berbincang-bincang dengan Opa-oma adalah Bryan. Murid kelas 3 SMA Cinta Kasih ini mengatakan bahwa ia dapat belajar banyak hal baru dari kegiatan ramah tamah ini dan khususnya juga dari Opa-oma. “Dari kegiatan ini saya jadi terpikir mumpung orang tua masih ada, kita mau lakukan sesuatu harus lakukan, karena waktu terus berjalan, kita yang muda pun cepat atau lambat bisa menjadi tua seperti mereka.” Ujar Bryan dengan bijak. Ia juga mengaku sangat senang karena dapat menghibur opa-oma. Bahkan menurut Bryan, senyuman dan tawa opa-oma juga seperti menular dan membuatnya juga ikut tersenyum dan tertawa bahagia. Bryan sendiri selalu sadar bahwa kehidupan ini sangat singkat sehingga kita harus menghargai waktu. Ia juga menjadi ingat dengan sebuah kata perenungan Master yang berbunyi “Ada 2 hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini, berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan.”

Dengan diadakannya ramah tamah ini, relawan berharap bahwa kegiatan ini dapat memperat tali persaudaran antar sesama keluarga besar Tzu Chi. Cinta kasih yang diberikan relawan dan murid-murid terasa terbalas saat melihat senyuman bahagia yang tersungging di wajah opa-oma. Relawan berharap opa-oma bisa terus sehat dan bahagia agar nantinya dapat terus membina jodoh baik ini.

  
 
 

Artikel Terkait

Di Balik Jeruji Besi

Di Balik Jeruji Besi

24 Januari 2009 Meskipun mereka adalah orang-orang yang terpinggirkan dari kehidupan masyarakat akibat melakukan tindak kriminal, namun relawan Tzu Chi tetap menganggap mereka sebagai insan yang masih memiliki cinta kasih. “Siapapun yang merangkul (membantu–red) orang (lain) dinamakan Bodhisattva,” pesan Lu Lian Chu kepada para napi. Lu Lian Chu berpesan agar kelak selepas bebas dari hukuman, para narapidana dapat mempraktikkan cinta kasih.
Geliat Pelestarian Lingkungan di Lokasi Pemilahan Baru

Geliat Pelestarian Lingkungan di Lokasi Pemilahan Baru

21 September 2018

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 melakukan kegiatan pelestarian lingkungan untuk pertama kalinya di bundaran Hotel Aston, Cengkareng Timur. Kegiatan ini sekaligus mengenalkan Tzu Chi serta memberi informasi tentang pentingnya menjaga lingkungan.


Tzu Ching Camp: Menjadi Penyelamat Bumi

Tzu Ching Camp: Menjadi Penyelamat Bumi

08 November 2012 Jalinan jodoh baik dalam menciptakan berkah akhirnya terwujud, pada tanggal 26- 28 Oktober 2012 berlokasi di Jing si Tang Tzu Chi Center- Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan Tzu Ching Camp berlangsung yang di hadiri oleh ratusan muda-mudi dari 9 kota di Indonesia.
Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -