Menghimpun Berkah dan Menjalin Jodoh
Jurnalis : Meity Susanti (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Kalim, Hasan (Tzu Chi Palembang)Acara pemberkahan akhir tahun 2014 dimeriahkan dengan pementasan Shou Yu “Tzu Chi Xiao Pu Sa“ pada tanggal 31 Januari 2015
Setiap tahunnya Yayasan Buddha Tzu Chi di seluruh dunia merayakan Pemberkahan Akhir Tahun sebelum menyambut Tahun Baru Imlek. Acara ini diadakan sebagai wujud kepedulian dan rasa terima kasih Master Cheng Yen kepada seluruh insan Tzu Chi dan donatur yang telah bersumbangsih bersama Tzu Chi dalam menebar cinta kasih kepada semua makhluk. Master juga berharap Pemberkahan Akhir Tahun lebih mengikat jalinan jodoh antarsesama dan insan Tzu Chi. Walaupun Master berada jauh dari kita namun welas asih dan cinta kasih yang dimiliki Master selalu berada di hati semua insan Tzu Chi.
Tahun ini terlihat lebih berbeda dari tahun sebelumnya. Kali ini Tzu Chi Palembang mengambil dekorasi bernuansa imlek dengan tujuan mengawali tahun 2015 dengan penuh kegembiraan dan selalu bersyukur terhadap sandang dan pangan yang tercukupi. Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2014 diadakan pada tanggal 31 Januari 2015 pukul 18.00 – 21.00 WIB di Hotel Royal Asia, Palembang yang dihadiri sekitar 500 tamu undangan dari berbagai kalangan.
Relawan Tzu Chi dengan penuh gembira menyambut kedatangan para tamu undangan di Hotel Royal Asia, Palembang.
Erlina Shijie dan Gusti Shixiong membuka acara dengan ucapan syukur karena pada hari yang berbahagia ini seluruh insan Tzu Chi, donatur, dan masyarakat Palembang dapat berkumpul dalam Pemberkahan Akhir Tahun 2014. Juga ada penjelasan tujuan diadakan Pemberkahan Akhir Tahun yaitu untuk saling bersosialisasi dan memberitahu kepada seluruh tamu undangan mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukakan Yayasan Tzu Chi Indonesia serta Kantor Penghubung Palembang dalam menyebarkan cinta kasih untuk membantu sesama.
Dalam kesempatan ini Xiau Pu Sa (Bodhisatwa cilik) dari kelas budi pekerti Er Tong Ban dengan lincah dan bersemangat memperagakan Shou Yu “ Tzu Chi Xiau Pu Sa “ dan “ Di Jiu De Hai Zhe” bersama para Tzu Ching Palembang. Selain memperlihatkan keindahan Budaya Humanis Tzu Chi, shou yu juga memberikan informasi kepada para tamu bahwa Tzu Chi Palembang telah membuka kelas Er Tong Ban untuk membina karakter yang baik diusia dini serta Tzu Ching barisan pemuda pemudi Tzu Chi yang berusia 18 – 25 tahun yang dengan kreatifitas serta kemampuan yang mereka miliki dapat menciptakan sebuah inovasi yang dapat bermanfaat dalam menjalin pergaulan baik.
Deny Shijie, salah satu penerima bantuan Tzu Chi Palembang yang kini telah sembuh dan dapat berkumpul kembali bersama keluarga tercinta. Ia pun mengucapakan syukur kepada Tzu Chi dan donatur yang telah membantunya.
Satu persatu tamu undangan maju ke depan untuk menerima angpao berkah dari Master Cheng Yen yang dibagikan oleh Ketua Tzu Chi Palembang, Herman The.
Jalinan Jodoh Baik
Ikatan jodoh baik mempertemukan Deni Chandra, seorang wanita yang mengidap penyakit jantung bawaan dengan Tzu Chi Palembang. Penanganan penyakit ini membutuhkan waktu setahun lebih, dan kini penyakitnya telah sembuh. Dengan demikian Deni dapat berkumpul kembali bersama keluarga dan buah hatinya. Selain Deni, ada pula Albertus yang anaknya, Fransiskus mengidap penyakit Leukimia yang kini masih dalam proses pengobatan. Keduanya sangat bersyukur dan berterima kasih karena Yayasan Buddha Tzu Chi dan para donatur telah membantu mereka dalam bentuk materi maupun moril.
Salah satu tamu undangan, Katmiati mengatakan, “Awalnya saya agak ragu untuk datang ke acara ini namun setelah saya mengikuti acara ini dari awal hingga akhir ternyata tanggapan saya salah, Tzu Chi merupakan Yayasan lintas agama yang tidak membeda-bedakan agama,” ujarnya. “Yang membuat saya terharu pada saat sharing penerima bantuan, Tzu Chi membantu mereka dengan perasaan bahagia dan menganggap semua manusia itu sama,” lanjutnya.
Tamu undangan lain, Jemy mendapatkan kesan tersendiri setelah mengikuti acara ini. “Ini pertama kali saya mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi. Acaranya sangat bagus dan sangat berkesan, saya melihat peranan Tzu Chi dalam membantu sesama sangatlah baik apalagi ajaran-ajaran Master Cheng Yen yang mengajarkan kita untuk membantu sesama sehingga dalam acara ini saya juga membeli buku beliau,” ujarnya antusias.
Sekitar 500 tamu undangan hadir dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Tzu Chi Palembang. Mereka juga bersama-sama berdoa agar dunia harmonis, sejahtera dan bebas dari bencana.
Katmiati (jilbab) yang awalnya ragu untuk datang keacara ini namun setelah melihat langsung kegiatan yang telah diadakan Tzu Chi , ia merasa bahwa Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan yayasan lintas agama yang tidak membeda-bedakan agama.
Memberi Pembelajaran Mengenai Hidup
Ketika kita menjadi insan Tzu Chi, kita harus menyadari manfaat apa yang kita peroleh setelah kita menjadi barisan Tzu Chi dan perubahan yang terjadi terhadap hidup kita. Inilah yang dirasakan oleh Arie Shixiong, seorang wiraswasta yang mengenal Tzu Chi pada acara Pemberkahan Akhir Tahun 2013 lalu. Ia sangat terkesan terhadap Tzu Chi sehingga tanpa ragu ia pun turut masuk dalam barisan Tzu Chi. Ia pun aktif dalam kegiatan bedah buku dengan menjadi koordinator. Hal serupa dikatakan oleh dr. Atika yang baru-baru ini dilantik menjadi anggota TIMA, ia merasa bahagia dapat bersumbangsih dengan Tzu Chi dalam menolong sesama dan memberikan sebuah pembelajaran baru bagi hidupnya.
Selain sharing dari relawan, adapula sharing dari orang tua murid kelas budi pekerti Er Tong Ban angkatan 2014 yaitu Sheriana dan Dian. Mereka merasakan dampak positif atas perubahan tingkah laku dari kedua anaknya, Leonande dan Steven setelah mengikuti kelas budi pekerti. “Dulu kalo pergi ke sekolah mereka tidak pernah pamit, sekarang setelah ikut kelas ini waktu mau pergi ke sekolah mereka selalu bilang ‘Mama pergi ke sekolah dulu ya! Daaaa mama.. muach’,” ujar Sherina. “Hal yang sederhana namun sangat penting. Saya senang diadakan kelas budi pekerti ini karena selama ini anak-anak hanya diajarkan tentang sains namun sangat jarang sekolah mengajarkan budi pekerti padahal budi pekerti sangat bagus untuk diketahui oleh anak-anak karena jika ditanamkan sejak awal mereka akan tumbuh dengan baik,” imbuhnya.
Dalam pemberkahan akhir tahun juga ada pementasan isyarat tangan “Zhi Cheng Fa Yuan.” Yessy Shijie, koordiantor shou yu mengungkapkan, “Makna dari shou yu ini adalah berikarar dengan tulus jadi niat apa yang kita sampaikan kita harus benar-benar melakukannya. Tim shou yu belajar gerakan ini sekitar satu bulan. Awalnya relawan merasa gerakan ini agak sulit namun setelah konsiten dalam berlatih akhirnya dapat berjalan dengan lancar”. Para tamu undangan pun dibagikan angpau berkah dan kebijaksanaan dari Master Cheng Yen. Dilanjutkan dengan doa bersama agar dunia tentram, damai dan bebas dari bencana.
Lancarnya acara ini berkat kerja keras panitia yang dikoordinatori oleh Septepani Shixiong. Para relawan telah mempersiapakan dengan baik. Semoga tahun depan akan lebih baik lagi serta bibit-bibit Boddhisatwa di Palembang dapat terus berkembang sehingga dapat selalu menyebarkan cinta kasih kepada semua makhluk.
Artikel Terkait
Mempererat Simpul Keluarga Tzu Chi
20 Februari 2015Sejak pagi relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah bersiap menuju Tanjung Batu karena harus menggunakan transportasi laut. Meskipun demikian, keteguhan hati dan semangat relawan tidak menyurutkan niat mereka dalam menyebarkan ajaran Jing Si melalui kegiatan pemberkahan akhir tahun.