Bertempat di Gedung Yayasan Perguruan Sisingamangaraja Tanjung Balai, baksos donor darah Tzu Chi untuk pertama kalinya dilaksanakan di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara, Minggu 17 Juli 2022.
Benih yang telah tersemai di hati warga Tanjung Balai melalui sosialisasi relawan yang digelar bulan sebelumnya memberikan semangat baru kepada relawan Tzu Chi Medan dan Tebing Tinggi untuk melaksanakan donor darah yang pertama kalinya di Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Donor darah ini diadakan pada Minggu 17 Juli 2022 di Gedung Yayasan Perguruan Sisingamangaraja Tanjung Balai. Donor darah ini diikuti oleh relawan dari Medan, Tebing Tinggi, dan Kisaran. Tidak ketinggalan juga sukarelawan dari Tanjung Balai yang terdiri dari berbagai latar belakang di antaranya guru, karyawan, bahkan pengusaha dari Tanjung Balai turut serta bersumbangsih dalam kegiatan ini.
“Donor Darah hari ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi Tzu Chi pertama di Tanjung Balai. Dari sosialisasi tersebut ada 13 relawan baru. Diharapkan melalui donor darah ini terbentuk komunitas Tzu Chi di kota Tanjung Balai sehingga misi–misi Tzu Chi yang lain bisa dijalankan. Kebetulan di sini ada seorang relawan, Sunardi, yang mempunyai koneksi dengan salah satu pengurus di sekolah Perguruan Sisingamangaraja sehingga hari ini kita punya jalinan jodoh mendapatkan tempat yang nyaman untuk melaksanakan baksos donor darah hari ini,” terang Djojar Djaja selaku koordinator kegiatan.
Donor darah yang bekerjasama dengan PMI Tanjung Balai berhasil ini berhasil mengumpulkan 48 kantong darah.
Donor darah yang bekerjasama dengan PMI Tanjung Balai ini berhasil mengumpulkan 48 kantong darah dari 58 orang pedonor. Mengingat pandemi Covid-19 yang masih belum berlalu, protokol kesehatan tetap dilakukan.
Sementara itu, keharmonisan antara relawan Tzu Chi Medan, Tebing Tinggi, Kisaran, dan Tanjung Balai terjalin dengan baik. Sukacita juga dirasakan sukarelawan Tanjung Balai yang ikut dalam baksos tersebut. Salah satu sukarelawan yang ikut dalam kegiatan tersebut, Akbar Alvian, merasa bersyukur bisa berkesempatan menjalin jodoh dengan Tzu Chi dan berkesempatan untuk bersumbangsih. Ia yang berprofesi sebagai guru juga bersukacita karena melalui kegiatan ini merupakan sebuah praktik langsung untuk melakukan kebajikan.
“Bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini bermanfaat untuk orang lain. Demikian juga bagi kami tenaga pendidik pun bisa menjalin silahturahmi dan lebih mengenal Tzu Chi lebih mendalam. Saya pribadi bersyukur bisa membantu orang lain karena di sini saya merasakan bahagia apabila kita secara tulus dan ikhlas bisa menolong orang lain.”
Relawan senantiasa memberikan perhatian dan pendampingan kepada para pendonor sehingga mereka merasa tenang.
Para relawan senantiasa memberikan perhatian dan pendampingan kepada para pendonor sehingga mereka merasa tenang, terutama bagi yang pertama kali donor. Salah satu peserta yang tidak melewatkan kesempatan untuk bersumbangsih melalui sekantong darahnya adalah Piter.
“Ini sungguh luar biasa khususnya untuk warga Tanjung Balai, kegiatan ini sangat berguna untuk masyarakat Tanjung Balai. Untuk saya sendiri saya merasakan manfaat yang besar untuk kesehatan saya setelah selesai melakukan donor darah di mana kondisi badan semakin fit. Di samping itu merupakan sebuah wujud bersumbangsih untuk orang yang membutuhkan melalui sekantong darah kita. Mudah mudahan kegiatan ini bisa berkesinambungan diadakan di Tanjung Balai,” tutur Piter.
Selesai kegiatan, relawan Medan, Tebing Tinggi, Kisaran, dan Tanjung Balai saling berbagi kesan yang mereka dapatkan dari kegiatan Baksos Donor Darah ini.
Selesai kegiatan, relawan Tzu Chi Medan, Tebing Tinggi, Kisaran, dan Tanjung Balai saling berbagi kesan yang mereka dapatk dari Baksos Donor Darah ini. Satu benih tumbuh menjadi ribuan benih. Ribuan benih berasal dari satu benih. Semangat dan tekad relawan Tanjung Balai berpadu dengan semangat relawan dari kota Medan, Tebing Tinggi, dan Kisaran sehingga teralisasikan kegiatan donor darah untuk pertama kalinya di Tanjung Balai. Diharapkan melalui kegiatan ini menjadi pintu pertama bisa terbentuknya komunitas relawan Tzu Chi di Tanjung Balai.
Editor: Khusnul Khotimah