Menghimpun Kepedulian Bagi Korban Bencana

Jurnalis : Sutar Soemithra, Fotografer : Sutar Soemithra
 
foto

Relawan Tzu Chi mengumpulkan bantuan untuk korban badai Nargis Myanmar dan gempa bumi di Sichuan (China) kepada para pengunjung ITC Mangga Dua di akhir pekan ketika pusat perbelanjaan tersebut sedang ramai dikunjungi.

Akhir pekan lalu, beberapa relawan Tzu Chi terlihat berada di antara orang-orang yang sedang sibuk berbelanja di ITC Mangga Dua, Jakarta. Selama 2 hari itu, 31 Mei-1 Juni 2008, mereka berada di mal yang terkenal dengan produk-produk busana murah itu. Para relawan memakai seragam biru putih dan abu-abu putih. Sedang berbelanjakah mereka?

Jika orang-orang yang berlalu-lalang siang itu mayoritas menenteng tas pembungkus barang belanjaan, maka para relawan itu membawa sebuah kotak dana, poster kecil tentang bencana alam di Myanmar dan China, serta sejumlah Buletin Tzu Chi dan pembatas buku. Ternyata mereka sedang mengumpulkan dana dari para pengunjung pusat perbelanjaan tersebut untuk membantu korban bencana badai topan Nargis di Myanmar dan gempa bumi di Sichuan, China.

Sekitar pukul 11.00 siang, 3 relawan mulai ‘menggelar aksi’ mereka di sebuah sudut dekat eskalator di lantai 4. “Berdana untuk korban bencana, Pak, Bu,” berkali-kali mereka menyapa pengunjung yang hilir mudik di hadapan mereka. Beberapa orang hanya melempar senyum menanggapi sapaan relawan, namun ada juga yang segera merogoh tasnya dan mengambil dompet untuk kemudian mengambil sejumlah uang kertas dan memasukkannya ke dalam kotak dana. Relawan kemudian memberinya buletin dan pembatas buku yang berisi tentang pelestarian lingkungan dan vegetarian.

Menyadari para pengunjung tersebut tidak terlalu familiar dengan kata ‘berdana’, akhirnya relawan mengubahnya dengan kata ‘beramal’. “Beramal untuk korban bencana, Pak, Bu,” sapa mereka. Mereka juga kemudian pindah ke lantai 2 yang lebih dipadati pengunjung. Sementara beberapa relawan lain melakukan hal serupa di lobi utama.

foto  

Ket : - Relawan Tzu Chi berada di antara orang-orang yang sedang berbelanja di ITC memberi kesempatan
           kepada untuk menyisihkan uang belanja mereka demi membantu korban bencana.

Berbelanja memang telah menjadi aktivitas rutin dilakukan oleh warga Jakarta di akhir pekan. ITC Mangga Dua pada akhir pekan selalu dipadati orang yang hendak belanja, pengunjung bisa beberapa kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Di jalan raya di depan mal, malah hampir selalu bisa ditemui bus yang sedang parkir yang membawa rombongan wisatawan dari luar Jakarta. Maka tidak salah jika relawan Tzu Chi memilih akhir pekan untuk mengumpulkan kepedulian dari para pengunjung tersebut dan kebetulan juga kantor pusat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga berada di salah satu ruang kantor ITC Mangga Dua.

Tzu Chi telah mengirimkan bantuan dan relawan untuk para korban bencana Myanmar dan Sichuan. Topan Nargis di Myanmar yang terjadi tanggal 3 Mei 2008 telah merenggut korban mencapai 130 ribu jiwa, namun pemerintah Myanmar justru menutup diri terhadap bantuan dari dunia internasional, bahkan termasuk pada PBB. Pada hari ke-13 pascabencana, akhirnya tim tanggap darurat Tzu Chi mendapat lampu hijau untuk memberi bantuan langsung ke tangan para korban. Ini merupakan hasil upaya komunikasi dan koordinasi tanpa henti dengan pemerintah setempat. Bantuan yang disalurkan Tzu Chi berupa makanan, jaket, tenda, hingga pengobatan darurat.

foto  

Ket : - Sebelum berbelanja, wanita ini terlebih dahulu menyisihkan uangnya untuk membantu sesama.

Sedangkan gempa bumi di Sichuan yang berkekuatan 7,9 skala Richter yang terjadi tanggal 12 Mei 2008 tercatat merenggut korban lebih dari 68 ribu jiwa dan 18 ribu orang belum ditemukan. Kini sekitar 1,3 juta jiwa harus diungsikan karena bendungan yang mengelilingi Sichuan terancam jebol oleh gempa tersebut. Tzu Chi juga telah mengirimkan bantuan dan relawan ke Sichuan.

Penggalangan bantuan untuk korban bencana di kedua negara telah dilakukan relawan Tzu Chi di berbagai negara, serta melakukan doa bersama. Dalam beberapa acara Tzu Chi, penggalangan dana dilakukan di sela-sela acara. Bahkan para relawan Tzu Chi di berbagai negara juga turun ke jalan-jalan hingga pusat perbelanjaan membawa kotak dana dan poster ajakan berdana untuk korban bencana, mengajak orang untuk menghimpun niat baik meringankan penderitaan akibat bencana.

 

Artikel Terkait

Dua Tangan yang Menyelamatkan

Dua Tangan yang Menyelamatkan

02 Maret 2016

Kelas budi pekerti (Xiao Tai Yang) Tanjung Balai Karimun belajar tentang melestarikan lingkungan dengan memilah sampah. Kegiatan belajar ini dilaksanakan di depo pelestarian lingkungan. menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab kita bersama. Jika ingin bumi selalu bersih maka mulailah merubah sikap diri sendiri, dan gunakanlah kedua tangan demi menyelamatkan bumi.

Sembako untuk Ibu Cicih dan Lilik

Sembako untuk Ibu Cicih dan Lilik

11 Mei 2020

Keluarga Cicih hanya mengandalkan penghasilan dari usaha suami sebagai Ojol, tidak ada penghasilan lainnya. Di masa pandemi Covid-19 ini, penghasilan suami Cici merosot tajam. Paket sembako dari Tzu Chi sedikit meringankan bebannya.

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -