Mengikuti Baksos Kesehatan dengan Rasa Syukur

Jurnalis : Ruth P. Saragih (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Ruth P. Saragih, Cheppy Muhammad R, Antoni Adikrisna (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Relawan Tzu Chi Cabang Sinarmas menuntun Abdul Basid, salah satu warga yang mengikuti pengobatan.

Relawan Tzu Chi Cabang Sinarmas menuntun Abdul Basid, salah satu warga yang mengikuti pengobatan. 

Bagi Abdul Basid (45 tahun), bakti sosial kesehatan umum dan gigi yang digelar Tzu Chi Cabang Sinar Mas di Kebun Sungai Cantung Kalimantan Selatan pada 24 September 2016 adalah sebuah berkah. Himpitan ekonomi membuat Abdul Basid yang mengalami lumpuh jarang berobat ke dokter. Karena itu ia tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk berobat.

Sejak pagi, Abdul Basid ditemani sang istri sudah datang ke lokasi bakti sosial. “Saya berharap mendapatkan kesembuhan melalui obat-obatan yang diberikan oleh para relawan,” kata Abdul Basid.

Lumpuh yang menimpa Abdul Basid sejak satu setengah tahun terakhir membuatnya tak mampu berjalan sendiri. Jika tidak ada orang di sampingnya, tongkat menjadi satu-satunya alat yang diandalkan Abdul Basid untuk bergerak. “Saya tak tahu dengan jelas mengapa lumpuh tiba-tiba menyerang kaki saya. Mungkin karena pekerjaan saya sebagai buruh kasar. Saya dulu sering mengangkat batu dengan beban yang sangat berat,” jelasnya.

Himpitan ekonomi membuat Abdul Basid jarang berobat ke dokter. Yang ia lakukan setiap harinya hanyalah menjemur kakinya yang kini semakin mengecil di bawah sinar matahari pagi.

Bakti sosial ini memberikan pengobatan kepada lebih dari 400 warga.

Setelah menderita lumpuh, Abdul Basid tak bisa bekerja. Ia pun hanya berdiam diri di rumah. Sang istrilah yang kini mengambil alih sebagai pencari nafkah dengan menjual makanan seperti nasi kuning dan lontong. Namun kondisi ini tak membuat Abdul Basid berkecil hati. Ia pun mengaku masih banyak hal yang bisa disyukuri.

“Saya seperti anak kecil sekarang. Gak bisa ngapa-ngapain sendiri. Jalan kalau gak pakai tongkat ya dibantu orang. Awalnya sempat sedih, tapi makin ke sini saya makin yakin bahwa yang di atas punya rencana indah untuk hidup saya. Dengan saya kuat menghadapi ujian ini, orang di sekitar saya juga akan kuat,” ungkap Abdul Basid saat tengah menunggu proses pemeriksaan relawan medis.

Selain Abdul Basid, ada sekitar 400 pasien lainnya yang juga sangat bersyukur dengan bakti sosial ini. Umumnya pasien ini adalah warga yang sudah lanjut usia. Adapun sakit yang diderita sebagain besar pasien adalah penyakit degeneratif, seperti kolesterol dan asam urat yang tinggi. Tidak hanya penyakit umum saja, tim medis Tzu Chi juga melakukan pemeriksaan dan pengobatan gigi.


Artikel Terkait

Menjaga Kesehatan Warga Desa Pahokng

Menjaga Kesehatan Warga Desa Pahokng

16 Oktober 2017

Tzu Chi Singkawang menyelenggarakan Bakti Sosial Kesehatan untuk Anak dan Lansia di Desa Pahokng, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Sabtu, 24 September 2017.

Merajut Jalinan Jodoh Oma Opa

Merajut Jalinan Jodoh Oma Opa

21 April 2015 Setiap 3 bulan sekali, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, Xie Li Pademangan selalu menyelenggarakan kegiatan rutin berupa baksos gratis bagi manula.
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111: Kebahagiaan yang Tak Ternilai

31 Maret 2016

Enang bahagia setelah anaknya berhasil menjalani operasi hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-111 di RSUD Cianjur pada 18-20 Maret 2016.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -