Mengingat Budi Luhur Orang Tua
Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ferry, Hendra, Pauline (Tzu Chi Surabaya)Satu Keluarga yang terdiri dari 4 generasi ini tampak sangat sehat dan ceria mengikuti perayaan Hari Ibu Internasional di Tzu Chi Surabaya. |
| |
Seusai perayaan Waisak, Hari Tzu Chi, dan Hari Ibu Internasional pada tanggal 8 Mei 2011 yang lalu, akhirnya pada tanggal 22 Mei 2011, Tzu Chi Surabaya mengadakan Perayaan Hari Ibu Internasional yang diselenggarakan di Kantor Tzu Chi di kawasan Mangga Dua, Surabaya. Acara yang dikoordinir oleh para anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan Tzu Shao (siswa kelas pendidikan budi pekerti) ini dapat dikatakan cukup istimewa. Selain acara ini untuk para orang tua mereka terutama ibu, para panitia ini juga belajar bagaimana cara mengoordinir sebuah acara di Tzu Chi. Berbagai persiapan telah mereka lakukan sejak beberapa hari sebelumnya. Mulai dari rancangan acara hingga pernak-pernik yang dipergunakan sebagai penunjang acara. Semua telah mereka persiapkan sebaik mungkin. Dalam acara perayaan hari ibu ini, ada 2 mata acara yang menjadi inti, yaitu persembahan teh dan membasuh kaki orang tua. Sejak pagi hari, para tamu undangan pun mulai memasuki tempat acara, namun yang berbeda suasananya hari itu. Suasananya cenderung lebih ramai dan semarak karena para orang tua ternyata umumnya datang bersama dengan beberapa anak mereka sekaligus. Bahkan yang teristimewa lagi adalah terdapat satu keluarga yang terdiri dari 4 generasi, yaitu nenek, ibu, anak, dan cucu. Apalagi kebetulan ibu yang hadir adalah juga seorang relawan Tzu Chi. Acara dimulai dengan persembahan lagu Kasih Ibu yang dibawakan oleh anak-anak Tunas Cinta Kasih Tzu Chi. Anak-anak ini dengan indahnya bernyanyi sekaligus memeragakan isyarat tangan yang mengungkapkan betapa kasih ibu bagi sang anak tidak terbatas. Acara kemudian disusul dengan persembahan teh kepada orang tua. Di sini para anak mengambil secangkir teh dan kue, kemudian sambil berlutut mempersembahkannya kepada orang tua masing-masing.
Keterangan :
Di sesi ini, panitia mencoba untuk mengingatkan para anak untuk selalu ingat melakukan hal-hal kecil untuk menunjukkan rasa cinta dan bakti mereka kepada orang tua. Karena sering kali di tengah kesibukan sekolah dan bekerja, para anak lupa bahwa orang tua juga membutuhkan perhatian dan cinta dari mereka. Banyak para orang tua yang merasa terharu dan meneteskan air mata karena anaknya selama ini belum pernah memberikan persembahan seperti itu. Salah satu peserta, Kevin yang juga salah satu putra dari seorang relawan Tzu Chi mengungkapkan rasa harunya berkat adanya acara ini. “Tadi saya memberi kejutan ke mama, tidak bilang bahwa saya akan ikut ke sini. Selama ini saya kurang menyadari bahwa mama selalu menemani saya, selalu menunggu saya saat pulang kerja dan menemani saya makan. Namun saya sendiri kurang meluangkan waktu untuk beliau. Seusai acara ini saya akan mencoba menjadi anak yang lebih baik bagi beliau,” kata Kevin.
Keterangan :
Acara kemudian diakhiri dengan sesi membasuh kaki orang tua yang dilakukan oleh setiap anak kepada orang tuanya masing-masing. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai tanda bukti cinta dan bakti kita kepada orang tua serta sebagai salah satu bukti nyata bagaimana membalas budi baik mereka kepada kita. Dengan aba-aba panitia, secara bersama-sama sekitar 40 pasang anak dan orang tua yang hadir melakukan kegiatan ini dengan penuh khidmat. Sylvi, salah seorang anak yang hadir pun tergugah dengan adanya prosesi ini. “Saya jadi ingat dulu betapa orang tua merawat saya dengan begitu penuh kasih sayang, jadi suatu saat saya juga berjanji akan merawat orang tua saya apabila (mereka) sudah tua nanti,” kata Sylvi yang juga putri pertama dari Ketua Tzu Chi Surabaya, Vivian Fan Shijie. Bagi Tzu Chi Surabaya, acara ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan. “Dengan acara ini kami ingin mengajak serta mengingatkan setiap anak untuk selalu berbakti dan menghormati orang tua. Karena sesungguhnya kehidupan itu begitu singkat dan bagaikan satu tarikan napas saja. Jangan sampai sudah terlambat dan menyesal baru kita mau berbakti pada orang tua,” kata Vivian Fan, Ketua Tzu Chi Surabaya. Acara yang berlangsung meriah dan khidmat ini kemudian ditutup dengan doa bersama agar dunia damai sejahtera dan terhindar dari segala bencana, serta mendoakan para orang tua kita agar mereka selalu sehat dan panjang umur serta dipenuhi keberkahan. |
Artikel Terkait
Waisak 2022: Harapan dan Doa Memperingati Tiga Hari Besar Tzu Chi
11 Mei 2022Minggu, 8 Mei 2022, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional dan HUT Tzu Chi ke-56 yang diikuti oleh 51 relawan Tzu Chi dengan penuh khidmat.