Mengingat Kembali Bakti Kepada Orang Tua

Relawan Tzu Chi memerankan tokoh orang tua yang mengasuh anaknya dalam Drama 'Lukisan Kambing Bersujud' yang dipentaskan dalam Pemberkatan Akhir Tahun di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar, Minggu (5/2).

Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar menggelar Pemberkatan Akhir Tahun di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar, Jalan Ahmad Yani, Minggu (5/2). Dengan persiapan yang sangat matang, kegiatan ini menghadirkan 164 peserta yang terdiri dari 100 tamu undangan dan 64 relawan.

Acara dimulai pukul 13.00 WITa, tamu satu persatu hadir penuh antusias, mereka disambut dengan ramah oleh relawan Tzu Chi. Acara dimulai hari itu dimulai dengan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen dan menonton kilas balik Tzu Chi Makassar. Setelah itu, tamu undangan dihibur dengan penampilan drama dan isyarat tangan yang dibawakan relawan Tzu Chi.

Drama yang mengusung tema ‘Berbakti Kepada Orang Tua’ ini berhasil membuat hati para tamu bahkan relawan merasa tergugah. Cerita yang mengharukan mampu membuat orang yang melihatnya menitikkan air mata. Ada tiga kisah yang ditampilkan, pertama, sebuah kisah seorang anak yang masih bayi, ia dirawat dengan penuh kasih sayang. Mendapat perhatian yang teramat dalam dari kedua orang tuanya.

Relawan Menyapa dan mempersilahkan tamu undangan untuk memasuki ruangan tempat dilaksanakannya Pemberkatan Akhir Tahun.

Dua relawan Tzu Chi Makassar mencontohkan cara menuangkan celengan kepada tamu yang hadir.

Kemudian, kisah kedua, bercerita tentang seorang anak perempuan yang durhaka, ia masih remaja dan sangat pembangkan, sering memarahi orang tua dan melempar barang-barang yang dipegang dihadapannya. Padahal kedua orangtuanya telah memberikan kasih sayang sejak ia masih dalam kandungan. Kemudian, kisah ketiga tentang seorang anak laki-laki yang sangat berbakti kepada kedua orang tua yang sudah renta. Ayahnya yang sudah lansia, sudah menggunakan tongkat untuk berjalan. Setiap ingin keluar rumah dan kembali ke rumah, ia selalu mencium tangan kedua orang tuanya.

Relawan Tzu Chi Makassar, Henny Laurence mengatakan orang bijaksana zaman dahulu menjunjung tinggi sikap berbakti. Berbakti adalah dasar dari segala perbuatan, baik menghormati orang tua layaknya kepada Buddha menyukseskan kehidupan yang bermakna luhur. “Budi luhur orang tua setinggi gunung, setiap anak harus mengenal budi dan tahu membalas budi janganlah terlena. Jadilah orang yang tahu membalas budi. Tidak menyia-nyiakan budi luhur orang tua,” katanya.

Menurut Henny, seorang anak jangan tunggu disaat penyesalan tiba. Jangan sampai, kita sebagai anak yang tidak berbakti mencapai titik penyesalan ketika orangtua sudah tiada dan tidak mampu membalas jasa-jasa mereka. “Sebagai anak hendaknya kita bisa membalas budi, menyempurnakan hidup dengan berbakti tidak memalukan. Dimanapun anak-anak berada ucapkan sepatah kata terima kasih kepada kedua orang tua,” ujarnya.

Lily Ohnio, relawan senior Tzu Chi membantu seorang anak yang ingin menuangkan celengannya.

Ketua dan Wakil ketua Tzu Chi Makassar membagikan Angpao Master Cheng Yen kepada para tamu dan relawan yang hadir.

Setelah menyaksikan drama, acara dilanjutkan dengan penuangan celengan bambu dan berdoa dengan menyalakan lilin. Kegiatan berlangsung dengan teratur dan tertib, dengan ditutup pembagian angpao Master dan bingkisan.

Ketua Tzu Ching Nuraisyah menambahkan, kegiatan ini dapat berlangsung berkat kerja sama antara relawan senior dan relawan beasiswa. “Terima kasih untuk semua kerja keras dari teman-teman serta shigu dan shibo, berkat bantuan kalian acara ini bisa terlaksana,” ujarnya. Ia berharap, usai pelaksanaan Pemberkatan Akhir Tahun, tidak memutus rantai pertemuan antara peserta. Semoga berkah selalu ada di tahun ini. Rezeki berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan. Begitu pula dengan Tzu Chi Makassar, semoga mampu menjalin persatuan dan kesatuan antarsesama.