Menginspirasi Anak-anak, Selamatkan Masa Depan Bumi

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Anita putri, Sawitri Sidharta (Tzu Chi Bandung)

Intan Vandhery, relawan Tzu Chi, tengah membimbing murid kelas 3 Sekolah Dasar Bina Persada untuk memilah sampah agar dapat didaur ulang.

Dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, relawan Tzu Chi Bandung mengajak murid-murid Sekolah Dasar Bina Persada untuk membuat Eco Enzyme dan memilah sampah daur ulang pada Rabu, 23 April 2025. Murid dari kelas satu hingga enam ini diajak untuk peduli terhadap lingkungan sejak usia dini.

Acara dimulai pukul sebelas siang, diawali dengan senam bersama dan pengenalan singkat tentang pemilahan sampah daur ulang serta Eco Enzyme. Anak-anak dibagi menjadi dua tim: kelas satu hingga tiga bertugas memilah sampah botol bekas yang dapat didaur ulang, sedangkan kelas empat hingga enam membuat Eco Enzyme. Meski murid kelas lima tidak dapat ikut karena sedang study tour, hal ini tidak mengurangi keseruan kegiatan.

Kegiatan ini disambut antusias oleh pihak sekolah. Novita, Wakil Kepala Sekolah Bina Persada, menyampaikan bahwa meskipun murid-muridnya telah diajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan, kegiatan bersama Tzu Chi ini memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik.

Kegiatan memilah sampah ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Bumi Sedunia, serta mengajak generasi muda untuk lebih peduli menjaga lingkungan sejak dini.

"Terus terang, ini bagian dari pendidikan yang penting, terutama mengajarkan tentang kebersihan dan kesehatan kepada anak-anak. Kegiatan recycle ini sebenarnya rutin kami lakukan, namun dengan kehadiran Tzu Chi, variasinya menjadi lebih menarik. Selain itu, mereka menawarkan kegiatan seperti memilah sampah daur ulang, yang tentunya sangat menarik," ujar Novita.

Jalinan hubungan antara Sekolah Bina Persada dan Tzu Chi bermula ketika sekolah mengadakan open donation untuk kegiatan amal. Saat itu, pihak sekolah mencari mitra kolaborasi hingga akhirnya bertemu dengan Tzu Chi dan memulai kerja sama melalui program celengan bambu.

"Awalnya kami mengorganisir even donasi dan menghubungi Tzu Chi di Jakarta, di PIK. Lalu, kami melanjutkan komunikasi dengan Tzu Chi Bandung, berkenalan dengan kontak yang juga guru di sini. Dari sana kami mendapat banyak informasi bahwa Tzu Chi banyak bermitra dengan sekolah-sekolah di berbagai bidang, seperti kesehatan, lingkungan, dan donasi. Akhirnya, sekitar bulan September atau Oktober, kami mulai kerja sama pertama dengan membawa celengan bambu," tambah Novita.

Celina Claudia Chong (kiri) menceritakan rasa senangnya mengikuti kegiatan ini; baginya, memilah sampah sudah menjadi bagian dari keseharian untuk menjaga bumi.

Semangat para murid Bina Persada sangat terasa sepanjang kegiatan. Mereka dengan antusias membuat cairan Eco Enzyme dan memilah sampah daur ulang. Seperti Celina Claudia Chong, murid kelas empat, yang dengan semangat memilah sampah bersama teman-temannya.

"Tadi kami daur ulang bersama teman-teman, dan jadi seru banget, bahkan agak kacau karena semangatnya! Saya membantu memilah kaleng, kertas, dan plastik. Kami juga menemukan buku-buku bekas dan banyak kertas. Hari ini saya belajar bahwa bumi itu berharga, dan kita harus menjaga kesehatannya," seru Celina.

Antusiasme serupa juga diungkapkan oleh Cecilia Faithlyn, murid kelas tiga. Meski masih anak-anak, kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi mereka.

"Tadi kita daur ulang barang-barang bekas. Serunya kita main bareng sambil buang dan kasih sampah ke petugas. Ada botol plastik, kardus, dan sedotan plastik juga. Bahkan kardusnya kami pakai buat bikin kupu-kupu, dan sedotannya jadi tempat pensil. Kita belajar buat sehatkan bumi, supaya bumi jadi cantik," ujar Cecilia dengan ceria.

Prof. Dr. Ir. Judy Retti Witono, M.App.Sc., praktisi lingkungan dari Universitas Katolik Parahyangan, memberikan penjelasan tentang Eco Enzyme dan manfaatnya.

Pada kesempatan ini, relawan Tzu Chi Bandung juga memperkenalkan Eco Enzyme kepada anak-anak dengan menghadirkan Prof. Dr. Ir. Judy Retti Witono, M.App.Sc., pegiat lingkungan dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Beliau memberikan penjelasan sekaligus mengajak anak-anak membuat Eco Enzyme bersama.

"Mengenal pemeliharaan lingkungan itu penting, salah satunya melalui pengelolaan sampah. Sampah organik merupakan penyumbang terbesar di perkotaan. Jika anak-anak sejak kecil sudah belajar menanganinya, masalah sampah di kota-kota besar bisa ditekan. Kalau setiap orang mau mengelola sampah sendiri dalam skala sederhana di rumah, persoalan ini akan jauh berkurang," ungkap Judy Retti Witono.

Selain memilah sampah daur ulang, anak-anak juga diajak membuat Eco Enzyme bersama praktisi lingkungan dari Universitas Katolik Parahyangan.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pengetahuan, tetapi juga memotivasi murid dan sekolah untuk langsung mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari dan lebih sadar untuk menjaga lingkungan.

"Harapannya, setelah kegiatan ini, mereka bisa mempraktikkannya di rumah masing-masing. Mereka bisa berbagi cerita kepada orang tua tentang pengalaman memilah sampah dan menyadari bahwa barang yang dianggap sampah ternyata bisa berguna kembali. Dengan begitu, sampah plastik dan kertas tidak berakhir di tempat pembuangan akhir," tutup Intan Vandhery, relawan Tzu Chi Bandung.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Menyebar Pesan Pelestarian Lingkungan

Menyebar Pesan Pelestarian Lingkungan

23 April 2013 Sosialisasi ini dimaksudkan agar warga sekitar mengetahui pentingnya pelestarian lingkungan dan tersentuh untuk ikut serta melakukan pelestarian lingkungan. Pemberian contoh untuk daur ulang sendiri dapat dimulai dari lingkup kecil, yaitu lingkup rumah dan daerah kompleknya terlebih dahulu.
Cinta Kasih Di Pinang Sebatang Timur

Cinta Kasih Di Pinang Sebatang Timur

03 September 2014 Minggu 24 Agustus 2014 Tzu Chi Pekanbaru mengadakan Baksos Kesehatan ke-32. Sebanyak 71 relawan ikut bersumbangsih dalam kegiatan ini, diantaranya 37 relawan dari Pekanbaru (termasuk 4 dokter dan 6 perawat) dan juga partisipasi dari 34 relawan setempat (Perawang) ikut serta.
Menghargai Alam Melalui Green Point

Menghargai Alam Melalui Green Point

08 Desember 2021

Relawan Tzu Chi Medan kembali mensosialisasikan Pelestarian lingkungan dan meletakkan keranjang green point di Bank BCA KCU Asia di Jalan Asia, Kec. Medan Area, Kota Medan.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -