Menginspirasi dan Menyebarkan Welas Asih
Jurnalis : Listania (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Abdul, Beverly Clara (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Sabtu,
28 Juli 2018, relawan Zhen Shan Mei
Tanjung Balai Karimun akan melakukan praktik liputan ke rumah penerima bantuan
Tzu Chi (gan en hu): Beby Ananda
Rosaldi dan Al Bukhari.
Relawan Zhen Shan Mei Tzu Chi Tanjung Balai Karimun terus merekam dan mencatat sejarah Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dalam menjalankan misi-misinya. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan relawan Zhen Shan Mei yang digelar dua minggu lalu (15/7), kini mereka pun praktik untuk melakukan peliputan penerima bantuan Tzu Chi (gan en hu) pada Sabtu, 28 Juli 2018. Relawan Zhen Shan Mei pun dibagi menjadi dua kelompok.
Kegiatan yang diikuti sebanyak enam orang relawan Zhen Shan Mei ini meliput kisah penerima bantuan Beby Ananda Rosaldi dan Al Bukhari. Mereka adalah Calvin (Videografer), Abdul (Fotografer), Beverly Clara (Fotografer), Listania (Jurnalis), Paulina (Jurnalis), dan Siti (Jurnalis).
Mengikuti Setiap Aktivitas Beby
Calvin
merekam gambar video setiap aktivitas yang dilakukan Beby di sekolah.
Penerima bantuan Tzu Chi (gan en hu) pertama yang dikunjungi adalah Beby Ananda Rosaldi. Belia delapan tahun ini menderita Congenital Talipes Equinus Varus Bilateral (Kaki Pengkong) sejak lahir. Kondisi ini pun membuatnya tidak bisa beraktivitas dengan leluasa seperti anak-anak lainnya. Jika anak-anak seusianya bisa bermain dan bersekolah tanpa ada hambatan, namun tidak untuk Beby. Namun kini Beby sudah bisa melakukan aktivitas seperti teman-teman sebayanya usai mendapatkan bantuan pengobatan dari Tzu Chi.
Tim relawan Zhen Shan Mei pun merekam aktivitas Beby di sekolahnya, SD 001 Negeri Karimun. Untuk melakukan peliputan di sekolah tentu ada prosedur yang harus dilakukan relawan Zhen Shan Mei ini. Mereka lantas bersurat untuk memohon ijin peliputan. Sebelum melakukan peliputan di sekolah, tim Zhen Shan Mei menuju rumah Beby pada pukul 05.45 WIB. Liputan diawali dari rumah penerima bantuan untuk merekam aktivitas apa yang dilakukan Beby di rumahnya sehingga pendokumentasian makin lengkap.
Para
relawan Tzu Chi dan relawan Zhen Shan Mei
berjalan kaki menuju Pesantren Mutiara Bangsa tempat Al Bukhari bersekolah.
Setibanya di sekolah, relawan Zhen Shan Mei dengan sigap mengikuti setiap kegiatan yang dilakukan Beby seperti ketika bermain maupun mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Usai pengambilan gambar aktivitas Beby, tim Zhen Shan Mei kemudian menemui Erma Yulis, S.Pd.ISD selaku wali kelas Beby. Mereka pun berbincang dan melakukan wawancara tentang perkembangan Beby setelah empat bulan proses pemulihan pascaoperasi.
“Kepercayaan diri Beby sekarang sudah mulai meningkat dan sudah mulai fokus belajar,” ujar Erma Yulis. Guru 50 tahun ini juga menjelaskan bahwa dalam hal berhitung, Beby tergolong siswi yang paling cepat dibanding teman-teman sekelasnya. “Saya berharap semoga Beby bisa menjadi orang yang berguna untuk bangsa dan Agama,” tambahnya.
Praktik peliputan Beby pun berakhir, semua tersenyum bahagia. Namun di balik senyum ternyata ada salah satu tim Zhen Shan Mei mengalami sedikit kesulitan ketika proses pengambilan gambar. “Banyak anak-anak mendekati saya, saat ada momen yang bagus malah jadi hilang tetapi saya tetap merasa senang bisa berinteraksi dengan anak-anak,” ucap Calvin tersenyum mengembang.
Menilik Kegiatan Al Bukhari
Ermila
(kiri) yang mendampingi Beby Ananda Rosaldi dan Al Bukhari berharap mereka
dapat berbakti kepada orang tua yang sudah merawat dengan penuh kasih sayang.
Usai merekam dan mencatat kegiatan Beby Ananda, relawan pun kembali menuju kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk menyiapkan peliputan ke rumah penerima bantuan Tzu Chi yang kedua, Al Bukhari yang berlokasi di Pulau Parit. Relawan juga membawa mi instan DAAI dan alat-alat tulis yang nantinya akan dibagikan bagi para santri di Pondok Pesantren Mutiara Bangsa tempat Al Bukhori bersekolah.
Untuk menjangkau lokasi sekolah Al Bukhari di Pulau Parit, relawan harus menggunakan kapal pancung, maka relawan pun menyewa kapal tersebut. Pulau Parit yang berada di seberang Tanjung Balai Karimun ini tidak membutuhkan waktu perjalanan yang lama. Mereka tiba di Pulau Parit pukul 10.53 WIB. Sesampainya di lokasi, relawan disambut ibu Al Bukhari yang sudah menunggu. Mereka pun menuju pesantren. Ternyata Al dan teman-temannya sudah menunggu kehadiran relawan, mereka menyambut dengan sukacita.
Ustaz
Edy Gunawan (kiri) menuturkan perkembangan Al Bukhari selama belajar di
Pesantren Mutiara Bangsa.
Relawan memulai kegiatannya dengan memberikan sambutan yang diwakili oleh Ermila dilanjutkan dengan pembagian mi instan DAAI dan peralatan menulis. Namun kegiatan peliputan pun berhenti sejenak menunggu Al Bukhari usai makan siang dan menjalankan ibadah Shalat Dzuhur berjamaah yang dipimpin Ustaz Edy Gunawan sekaligus guru Al Bukhari.
Usai Shalat Dzuhur, relawan melanjutkan peliputan yang dilanjutkan berbincang dengan Ustaz Edy Gunawan untuk mendengar perkembangan Al Bukhari selama ini. “Selama menjadi santri di sini, Al sudah mulai ada perubahan,” kata Ustaz Edy Gunawan memulai perbincangan. “Awalnya pendiam, sekarang Al lebih bisa beradaptasi,” lanjutnya.
Para
relawan Tzu Chi dan relawan Zhen Shan Mei
foto bersama dengan para santri, santriwati dan guru-guru sebelum meninggalkan
Pulau Parit.
Usai merekam aktivitas Al Bukhari di pesantren, relawan Zhen Shan Mei kembali ke Tanjung Balai Karimun. Relawan pun merasa bahagia dengan perkembangan Beby dan Al. Terutama bagi Ermila, relawan yang mendampingi penerima bantuan Beby dan Al. Seperti yang disampaikan Master Cheng Yen dalam kata perenungannya, “Ada dua hal yang tidak dapat ditunda dalam hidup ini, yaitu berbakti kepada orang tua dan berbuat kebajikan” Ermila juga berharap mereka dapat berbakti kepada orang tua yang sudah merawat dengan penuh kasih sayang. “Semoga mereka berdua dapat membalas budi kedua orang tuanya yang sudah merawat dan menemani mereka selama sakit dan masa penyembuhan,” ungkapnya.
Artikel Terkait
Menaati Sila dan Melakukan Pelatihan Diri
05 November 2014 Insan Tzu Chi kita harus memiliki semangat Bodhisatwa yaitu memiliki hati Buddha, hati yang tercerahkan dan tekad guru yang ingin menolong semua makhluk yaitu jalan Bodhisatwa di dunia. Dalam segmen “Semangat Bodhisatwa”, Kiho Shixiong mengatakan bahwa, “kita bisa belajar dari semangat Buddha Sakyamuni yang penuh welas asih dan kebijaksanaan.Menggalang Hati Orang Lain untuk Beramal
13 Maret 2024Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Angke dan He Qi Pluit mengadakan kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-2 pada Minggu, 3 Maret 2024 di ruang Fu Hui Ting, Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK.
Pelatihan Relawan Abu Putih Pertama di Banda Aceh
07 Mei 2024Relawan Tzu Chi Perwakilan Banda Aceh mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih pertama. Pelatihan dengan tema “Serambi Mekah Penuh Berkah” ini dilakukan dengan tujuan agar relawan lebih mengenal Tzu Chi serta visi dan misinya.