Mengintip Sisi Lain Wajah Tangerang di Desa Lemo

Jurnalis : Mieyoda (He Qi Barat), Fotografer : Arie Rusli, Mieyoda (He Qi Barat)

doc tzu chi

Relawan mendata, mencatat, dan membagikan kupon dari pintu ke pintu warga di Desa Lemo, Tangerang.

Sabtu, 18 Maret 2016, Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat bersama relawan Tzu Chi Tangerang bergabung dalam kegiatan pembagian kupon beras di Desa Lemo dan Desa Muara, kecamatan Teluk Naga, Tangerang. Sekitar 200 lebih relawan dilibatkan dalam kegiatan ini.

Sejak pukul 06.30 WIB, para relawan Tzu Chi He Qi Barat sudah berkumpul di Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat untuk pembagian kelompok serta transportasi. Pukul 07.30 WIB seluruh relawan mulai berangkat ke tempat tujuan. Perjalanan kali hari itu membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai di dua desa tersebut. Apresiasi besar patut diberikan untuk tim alur yang walaupun di tengah hujan deras tetap stand-by di setiap titik jalan untuk mengarahkan relawan agar tidak salah jalan.

Ketika rombongan relawan mulai memasuki area pedesaan, rasa kekaguman timbul saat melihat hamparan sawah hijau membentang di sepanjang kiri dan kanan jalan. Akhirnya pukul 08.40 WIB relawan tiba di Kantor Desa Lemo dan memulai pembagian kupon. Adapun pembagian kupon dibagi per-RT untuk setiap tim di mana masing-masing terdiri dari 3-5 orang relawan.

doc tzu chi

Sabtu, 18 Maret 2016, Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat bersama relawan Tzu Chi Tangerang bergabung dalam kegiatan pembagian kupon beras di Desa Lemo dan Desa Muara, kecamatan Teluk Naga, Tangerang.

doc tzu chi

Pembagian kupon dibagi per-RT untuk setiap tim, di mana masing-masing terdiri dari 3-5 orang relawan.

Salah satu tim yang saya ikuti, didampingi oleh Ketua RT setempat yakni Pak Sumin. Relawan melangkahkan kaki dengan mantap menuju perkampungan warga RT 04/RW 02. Mereka mulai mendata, mencatat, dan membagikan kupon dari pintu ke pintu. Ada sekitar 80 KK menempati wilayah ini. Memang sebagian besar penduduk Lemo bermatapencaharian sebagai petani namun ada juga yang hidup dari beternak. Jika penghasilan tidak mencukupi, mereka bekerja sambilan sebagai buruh rumah yakni menggunting pinggiran sendal jepit.

Akhirnya jarum jam menunjukkan pukul 12.00, usai membagikan 56 kupon maka relawan kembali menuju kantor desa. Pukul 13.00 seluruh relawan Tzu Chi sudah kembali dari wilayah pembagian masing-masing dan turut kembali ke Jakarta.

Kehidupan warga dan suasana di Desa Lemo merupakan potret lain dari sisi kehidupan masyarakat Tangerang yang modern di tengah maraknya pembangunan kota. Di tempat tersebut, relawan masih bisa melihat sebuah kesederhanaan. Walaupun Desa Lemo kaya akan persawahan bukan berarti mereka tidak membutuhkan bantuan beras, masih ada orang tua yang sebatang kara dan para janda di sana yang memerlukan uluran tangan.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -