Mengobarkan Semangat Cinta Kasih
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati
|
|
||
Ia langsung menyapa dan menghampiri para relawan Tzu Chi Jakarta yang singgah di Kota Pati untuk bersumbangsih memberikan bantuan kepada warga korban banjir di wilayah ini. Kasmi, sapaan akrabnya memberikan sambutan hangat kepada semua relawan yang hadir saat itu. Ia merupakan relawan Tzu Chi Pati yang telah bersumbangsih untuk warga daerah kelahirannya sejak tahun 1999 dimana pada tahun ini pula Tzu Chi Pati telah bertunas benih-benih Bodhisatwa dalam membantu sesama yang membutuhkan. Kasmi mengenal Tzu Chi dari seorang relawan Tzu Chi Pati yang menjadi koordinator dalam peyaluran bantuan di Pati. Bahkan ia sendiri sudah tiga kali mengikuti training relawan di Jakarta. “Saya diajak ikut training di Jakarta. Terus bantu urus anak asuh dan pasien-pasien bantuan Tzu Chi,” ujar ibu dua anak ini. Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah berkiprah memberikan bantuan di Pati telah menelurkan tunas-tunas Bodhisatwa telah bersumbangsih kepada masyarakat daerah basis pertanian ini dalam mengurangi beban bagi mereka yang membutuhkan. Hingga pada tahun 2012, Tzu Chi Pati sempat vakum dalam berkontribusi di Pati. Fase vakumnya kegiatan Tzu Chi di Pati membuat para relawan Pati merasa kehilangan. Bahkan Kasmi merasakan kerinduan dengan kegiatan-kegiatan Tzu Chi yang pernah dilakukannya. “Ada kangen untuk kegiatan Tzu Chi. Bisa antar pasien, bantu urus anak asuh,” ungkap relawan asal Karangsari, Godang, Cluwak ini.
Keterangan :
Kerinduan untuk bersumbangsih kembali di kegiatan Tzu Chi membuat dirinya memutuskan untuk mengikuti acara sosialisasi relawan sebelum terjun membagikan bantuan banjir di dua wilayah di Pati yang tergenang banjir saat itu. “Saya ingin ikut serta membantu warga yang membutuhkan,” papar Kasmi lugas. Wanita yang sehari-harinya menjadi seorang ibu rumah tangga ini bahkan menitipkan anak bungsunya yang berusia enam bulan kepada ibunya agar bisa mengikuti acara sosialisasi relawan ini. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dia untuk terus bersumbangsih di Tzu Chi membuatnya semakin mantap memilih Tzu Chi sebagai payung dalam melakukan kebajikan. “Ingin bangkit kembali untuk mewujudkan cita-cita agar bisa membantu banyak orang,” ungkap istri petani ini. Ia pun berharap agar Tzu Chi di Pati bisa bangkit kembali seperti semula. Menularkan Pelita Hati Kepada Orang Lain
Keterangan :
Dalam sosialisasi relawan ini, Hok Lay mengatakan bahwa semangat cinta kasih harus ditebarkan dimana-mana. Baginya pelita hati harus ditularkan untuk pelita hati orang lain. Maka dari itu, dengan kegiatan sosialisasi dan kegiatan bagi bantuan nantinya bisa menumbuhkan kembali tunas-tunas Bodhisatwa penuh welas asih di Pati. Kegiatan bagi bantuan korban bencana banjir yang melibatkan relawan Pati ternyata mengundang simpatik para relawan. Sehingga sebanyak 70 relawan di Pati baik relawan baru ataupun relawan lama telah mengikuti acara dengan baik. “Saya senang dan terharu bahwa mereka terus mempunyai semangat, semangat Tzu Chi dan hati Bodhisatwa masih ada di mereka,” ungkap Hok Lay. “Setelah sempat vakum sebentar, dengan momen ini, relawan Pati bisa semangat kembali, mengobarkan kembali cinta kasih untuk membantu orang lain seperti dulu lagi bahkan lebih baik dari yang dulu,” harapnya. Harapan demi harapan telah mengalir di setiap insan Tzu Chi agar tumbuh dan berkobar kembali semangat cinta kasih yang mereka bina selama ini. Semoga jodoh baik terus terjalin dan benih-benih Bodhisatwa bangkit kembali dan terus berkembang bersumbangsih untuk daerah sendiri. |
|||
Artikel Terkait
Relawan Pemerhati: Menjadi Relawan yang Melayani dan Serba Bisa
03 Juni 2022Laksmi Widyastuti, relawan komite Tzu Chi sekaligus juga relawan pemerhati di Tzu Chi Hospital aktif melakukan berbagai hal untuk melayani pasien bersama relawan pemerhati lainnya.
Pasukan Daur Ulang Tzu Chi di Car Free Day
05 Juni 2014 Dalam rangka memperingati hariTzu Ching sedunia, 8 anak muda dari Tzu Ching bergandeng tangan bersama 21 anak-anak Tzu Shao untuk melakukan Sosialisasi Pelestarian Lingkungan yang bertemakan “Pelestarian Lingkungan bagai Mentari tak terbenam”.Kasih Ibu Tiada Tara
26 Juli 2017Kasih ibu tiada tara, demi sang buah hati ia rela mengorbankan segalanya: waktu, uang, tenaga, dan bahkan kehidupannya. Demi merawat sang buah hati Nova Ambar (27) yang berkebutuhan khusus, Suparmi mesti menahan diri untuk bisa bepergian, beraktivitas, dan bahkan sekadar untuk melepaskan kejenuhan.