Tzu Chi sebagai sarana pelatihan diri Pelatihan yang dimulai pukul 9.45 WIB sampai 15.00 WIB ini diawali dengan menyanyikan lagu Mars Tzu Chi dan mengucapkan 10 sila Tzu Chi dengan lantang. Ati Shixiongmemperkenalkan Pradaksina untuk melatih toleransi, kekompakan, konsentrasi dan menenangkan pikiran. Presentasi Sekilas Tzu Chi dibawakan oleh Dewi Shijie agar para relawan lebih tahu siapa pendiri Tzu Chi dan misi visi yang dijalankan. “Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi dan langkah sehingga timbul kekompakan dan citra organisasi terjaga. Selain itu, perubahan dari relawan rompi ke relawan abu dan relawan abu ke relawan biru bukanlah suatu kenaikan pangkat, melainkan suatu jenjang pengembanan tanggung jawab ke tingkat yang lebih tinggi,” jelas Nelly Shijie. Indahnya relawan Tzu Chi tentu tidak terlepas dari tata krama yang diterapkan oleh setiap insan Tzu Chi, materi tata krama ini disampaikan oleh Fangfang Shijie. Sebagaimana yang disampaikan Master Cheng Yen, “Indahnya satu kesatuan terletak pada kepribadian yang ditampilkan oleh setiap individunya”. Keterangan : - Dr Hengky Ardono sedang menjelaskan tentang dokter yang berbudaya humanis (kiri).
- Saat pelatihan relawan kembali dingatkan tentang visi dan misi Tzu Chi (kanan).
“Terpaksa” bergabung Tzu Chi Pelatihan Abu kali juga mendapatkan kehormatan tinggi dengan kehadiran dr. Hengky Ardono selaku Wakil Ketua TIMA (Tzu Chi International Medical Association) Indonesia. Selain membagikan seragam TIMA secara simbolis 5 anggota TIMA yang baru di Batam sebelum dilantik di Jakarta, ia juga berbagi bagaimana jalannya menuju pintu Tzu Chi dari awalnya terpaksa ikut baksos Tzu Chi pada tahun 1999. Dari awalnya ia memikir apa untungnya ikut Tzu Chi sampai saat ini dengan sepenuh hati menjalankan Dharma Tzu Chi dikarenakan sebuah kata perenungan dari Master saat ia bertemu Master tahun 2002 lalu, Hidup kita saat ini adalah buah kebajikan dari masa lalu. Hidup kita masa depan tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini. Hengky juga mengingatkan ke seluruh insan medis, terutama dokter, “Hormatilah setiap orang, terutama pasien. Mereka guru yang baik. Seorang dokter tanpa pasien tidak akan bisa menjadi dokter yang pandai dan terampil,” katanya. "Master berharap agar setiap insan Tzu Chi tidak hanya mengobati penyakit fisik, tetapi juga mengobati penyakit batin. Selalu merasa berterima kasih kepada para pasien karena tanpa mereka, keinginan kita untuk membantu tidak akan terwujud,” kata Hengky. |