Mengobati Kerinduan Sekolah Di TK Harapan Pratama

Jurnalis : Erni Salim (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Tim 3 in 1 Xie Li Kalteng 2

Foto bersama anak-anak dan relawan setelah menerima paket susu.

“Cinta seorang ibu kepada anaknya berlangsung sepanjang masa, namun sebuah pemberian yang hanya berupa materi tidak menjadi milik anak. Dan cinta seorang anak tetap bersama ibunya untuk selamanya, meskipun fisik si anak tidak berada di sisi ibunya.”
(Master Cheng Yen)

Gerbang sekolah belum juga dibuka, tetapi Said Usman sudah bersiap di depan sekolah. Kabar akan adanya kegiatan di TK Harapan Pratama membuat Said bersiap sedari pagi. Maklum sudah lama ia belajar di rumah. Setelah menunggu, Said sedikit melonjak menyambut kedatangan rombongan ibu-ibu berseragam putih abu-abu. Siswa TK B yang bersekolah di TK Harapan Pratama Tangar Estate ini begitu gembira kembali beraktivitas di sekolah setelah cukup lama tidak ada pembelajaran tatap muka akibat pandemi covid-19.

Relawan Tzu Chi, Novida Harahap membagikan makanan kepada anak-anak.

Pagi itu, Said bersama teman-temannya akan mengikuti kegiatan pemberian makanan tambahan yang dilakukan relawan Dharma Wanita Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Kalteng 2.

“Senang sekali bisa kembali ke sekolah, ketemu teman-teman, juga mendapatkan makanan dan susu. Meski sebentar tapi senang sekali bisa belajar dan bermain bersama dengan ibu guru Tzu Chi,” ujar Said.

Ibu guru Tzu Chi memang menjadi sapaan anak-anak selama ini karena selain memberikan makanan tambahan, relawan biasanya juga memberikan materi pembelajaran untuk anak-anak.

Perasaan gembira dibawa pulang anak-anak dan relawan setelah melakukan kegiatan bersama.

Antusiasme juga dirasakan lima relawan Dharma Wanita Tzu Chi Xie Li Kalteng 2. Sejak pagi hari mereka sudah mempersiapkan makanan sehat dan bergizi berupa bubur, sayuran, telur, dan susu yang diolah dengan penuh rasa cinta kasih kepada anak-anak.

Erni, salah satu relawan yang terlibat mengatakan sangat bersyukur dan bahagia akhirnya pemberian makanan kepada anak-anak ini dapat terlaksana meskipun masih dalam kondisi yang terbatas.

“Saya sangat berharap makanan yang diberikan dapat menambah gizi, meningkatkan imun dan meningkatkan kecerdasan mereka,” ungkapnya.

Tzu Chi adalah satu keluarga, begitu kata anak-anak ini.

Pemberian makanan tambahan (PMT) anak TK merupakan salah satu program Xie Li Kalteng 2 yang rutin dilakukan oleh relawan Dharma Wanita Tzu Chi. Kegiatan ini menjangkau 55 anak yang dilakukan tiga kali mengingat masih diberlakukannya pembatasan aktivitas.

Sebelum dilakukan pemberikan makanan tambahan, relawan menyampaikan sosialisasi pentingnya mengonsumsi makanan sehat seperti buah, sayur, telur, dan susu untuk membantu tumbuh kembang anak. Untuk menarik minat anak makan buah dan sayuran, pembelajaran dibuat semenarik mungkin. Sayuran segar seperti wortel dipilih menjadi alat peraga yang sederhana tetapi mudah dipahami anak-anak.

Selain sosialisasi pentingnya makanan yang sehat dan bergizi, relawan juga mengajak anak-anak untuk selalu berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan diri, memakai masker, dan juga rajin mencuci tangan dengan benar.

Wortel digunakan sebagai alat peraga supaya anak-anak lebih mudah memahami pentingnya mengonsumsi makanan sehat.

Di penghujung acara, relawan mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan melakukan gerak isyarat tangan Satu Keluarga. Serentak anak-anak berdiri dan mengambil sikap sempurna.

“Tzu Chi bagi anak-anak memang identik dengan satu keluarga, karena seringnya kita menyanyikan lagu ini bersama-sama dengan mereka. “Makanya kalau ditanya apa itu Tzu Chi sama mereka ya jawabannya adalah satu keluarga,” kata Erni sambil tersenyum.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mengobati Kerinduan Sekolah Di TK Harapan Pratama

Mengobati Kerinduan Sekolah Di TK Harapan Pratama

21 Oktober 2021

Relawan Dharma Wanita Tzu Chi Cabang Sinar Mas, Xie Li Kalteng 2 melakukan kegiatan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi siswa TK Harapan Pratama di Tangar Estate, Kalimantan Tengah.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -