Mengobati Penyakit, Menyehatkan Batin

Jurnalis : Yenni (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lukman, Liani (Tzu Chi Medan)


Sekretaris TIMA Indonesia, drg. Laksmi Widyastuti menjelaskan tentang Sejarah dan Struktur Organisasi TIMA Indonesia.

Untuk ketiga kalinya Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan mengadakan pelatihan bagi anggota TIMA Medan di Kantor Tzu Chi Medan pada Minggu 20 Oktober 2019. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang tim medis dan 26 orang relawan. Tema pada Pelatihan TIMA ke-3 ini adalah  Mengobati Penyakit, Mengobati Orang dan Mengobati Hati.

Pelatihan dibuka oleh Willey Eliot sebagai MC dengan menyanyikan Mars Tzu Chi serta membacakan 10 Sila Tzu Chi. Tim Zhong Gu (penabuh genderang) berkesempatan untuk tampil dengan lagu Ketekunan pada acara pembukaan. “Dengan dokter yang berbudaya humanis, pasien akan lebih yakin dan percaya kepada dokter,” kata Sylvia Chuwardi, relawan Tzu Chi Medan. Master Cheng Yen mengharapkan dokter dapat mengganggap pasien sebagai keluarga sendiri. Sylvia juga berbagi pengalaman tentang ayahnya yang akhirnya mau berobat ketika dokter dengan penuh perhatian, pengertian, dan welas asih saat mengobati ayahnya.


Antusias para peserta saat mendengar sharing dari Dokter Ong Chandra saat bersama relawan Tzu Chi membantu para korban bencana, di dalam dan luar negeri.


Sharing peserta setelah mengikuti Pelatihan TIMA ke-3, Wijaya Taufik Tiji, Muhammad Yusuf, Alhoi Hendry Henderson, Mellisa Sim, dan Vivi Vrianty.

Pelatihan ini juga dihadiri oleh 2 orang anggota TIMA dari Jakarta yaitu drg. Laksmi Widyastuti (Sekretaris TIMA Indonesia) dan Ong Chandra, Sp.Og. Sejarah dan Struktur Organisasi TIMA dijelaskan oleh drg. Laksmi. “Dengan ikut menjadi anggota TIMA, kita dapat mengasah (rasa) welas asih kita sebagai seorang dokter,“  ungkapnya. Beliau juga mengatakan bahwa saat mengobati pasien kita harus berterima kasih, karena dengan adanya pasien kita menjadi lebih terasah dan anggota TIMA dapat berkolaborasi dengan relawan Tzu Chi dalam kegiatan bakti sosial kecil atau besar.

Selanjutnya Dokter Ong Tjandra, Sp.Og yang sejak 2006 telah menjadi anggota TIMA Indonesia membawakan materi tentang Amal dan Tanggap Darurat Nasional/Internasional TIMA. Dokter Ong juga berbagi pengalamannya dalam melakukan misi tanggap darurat ke Nepal dan bagaimana anggota TIMA dalam membantu dan menyalurkan bantuan ke daerah bencana. Beliau juga mengharapkan kita dapat belajar mengubah paradigma kehidupan dan mengubah irama hidup. Sebagai seorang dokter harus belajar untuk mengorbankan waktu, tenaga maupun materi. “Brkah harus diciptakan sendiri serta harus belajar lebih banyak memberi,” tegas Dokter Ong.


Relawan Tzu Chi Medan Endang Kamal menyampaikan materi tentang tata krama dalam Tzu Chi.

Pada sesi sharing peserta yang dibawakan oleh Wijaya Taufik Tiji selaku ketua kelas pelatihan, ada 4 orang dokter yang berbagi kesan pesan selama mengikuti pelatihan. “Saya sangat bersyukur, bangga, dan bahagia bisa bergabung dengan teman-teman di TIMA Medan. (Kebetulan) memang beberapa tahun terakhir ini saya mencari bagaimana cara untuk bisa berbuat baik kepada orang-orang di sekitar saya tanpa harus kita menjadi susah dibuatnya,”ungkap Muhammad Yusuf, salah satu peserta.

Alhoi Hendry Henderson pernah mengikuti baksos kesehatan yang diadakan pada bulan Februari lalu. Walaupun mengikutinya dari pagi sampai sore tapi rasa lelah itu tak terasa. Menurutnya berbuat baik itu bisa dilakukan sendiri-sendiri, tapi jauh lebih baik melalui organisasi. Vivi Vrianty, peserta lainnya mengatakan bahwa tata krama dan etika adalah hal paling dasar yang harus kita miliki sebelum kita memberikan bantuan kepada orang lain dan mengingatkan kita kembali motivasi kenapa kita memberikan sumbangsih kepada orang lain yaitu berdasarkan cinta kasih kepada setiap orang. Sementara Mellisa Sim megupayakan tetap ikut pelatihan ini walaupun ada seminar di hari yang sama. “Setelah mengikuti pelatihan ingin menata dan mengubah dari diri sendiri sehingga dapat menularkan pada orang sekitarnya,” ungkapnya.

 

Penampilan Tim Zhong Gu (penabuh genderang) dengan lagu Ketekunan.

Ketua TIMA Medan Juskitar mengharapkan pelatihan TIMA ini bisa memperkuat barisan TIMA di Medan. Juskitar juga sangat berterima kasih kepada kedua pembicara dari TIMA Indonesia. “Kita jangan aktif di bidang medis saja, tetapi juga aktif menjadi relawan di komunitas masing-masing,“ kata Juskitar kepada para peserta. Bagi calon anggota TIMA akan resmi menjadi anggota TIMA yang akan dilantik pada bulan November 2019 mendatang di Jakarta – bertepatan dengan HUT TIMA Indonesia. Pesan cinta kasih disampaikan oleh Endang Kamal, relawan Tzu Chi Medan. “Saya sangat berterima kasih kepada seluruh panitia, relawan dan mentor dari Jakarta.  Semoga pelatihan ini dapat menambah panjang barisan TIMA, khususnya di Medan serta para peserta dapat melanjutkan pelatihan di Jakarta.

Djohar Djaja, koordinator pelatihan ini mengatakan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah agar para peserta menjadi dokter yang berbudaya humanis. “Semoga semakin banyak tim medis yang bergabung di TIMA Medan sehingga makin banyak orang yang kurang beruntung tertolong,” jata Djohar berharap.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Mengobati Penyakit, Menyehatkan Batin

Mengobati Penyakit, Menyehatkan Batin

05 November 2019

Untuk ketiga kalinya Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Medan mengadakan pelatihan bagi anggota TIMA Medan di Kantor Tzu Chi Medan pada Minggu 20 Oktober 2019. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang tim medis dan 26 orang relawan. Tema pada Pelatihan TIMA ke-3 ini adalah  Mengobati Penyakit, Mengobati Orang dan Mengobati Hati.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -